Usia seseorang rasanya tak berpengaruh dengan seberapa dewasa jalan pikiran serta sikap seseorang. Apalagi kalau dari orangnya sendiri tak ada usaha untuk membenahi dirinya. Kamu menarik napas panjang, sambil melihat cowok yang sedang duduk di sebelahmu. Entah kenapa rasanya hubungan kalian yang sudah cukup bertahan lama ini seperti tak bisa dibilang berhasil apalagi membawa kebaikan untuk kalian. Sebab seringnya saat hubungan surut kamu lah yang selalu jadi pihak yang mencoba mengerti serta mengalah. Sementara dia entah kenapa sikapnya masih selalu saja begini.
Usia sudah pertengahan kepala dua, tapi cara berpikirnya masih jauh dari kata dewasa.
ADVERTISEMENTS
1. Setiap kali bertengkar, setiap itu pula dia menghindar
Ditelepon tak diangkat. Diajak ketemuan pun tak ada jawabannya. Sementara kamu dibiarkan dengan perasaan dan pikiran yang berantakkan. Parahnya lagi sikapnya yang menghindar seperti ini bukan yang pertama dan bukan hanya sekali atau dua kali saja. Hampir setiap kali kalian bertengkar, cuma kamu satu-satunya pihak yang ingin menyelesaikannya dengan baik secepatnya. Sedangkan dia pasti menghindar, atau mengulur waktu untuk membahasnya.
ADVERTISEMENTS
2. Posesif sekali denganmu, tapi dia tak pernah suka kamu melarang-larang dirinya
Dia selalu bertanya dengan detail apapun kegiatanmu, siapa saja orang yang ada di sekelilingmu saat tak bersamanya. Tapi tetap saja dia sering cemburu dengan teman-temanmu yang cowok. Padahal dirinya tahu kamu sosok pasangan yang setia. Parahnya lagi dia tak pernah suka kalau kamu pergi tanpa sepengetahuan atau izin terlebih dahulu dengannya.
Awalnya kamu menganggap semua itu wajar, dan mungkin itu bentuk rasa sayang bercampur khawatir. Tapi semua sikapnya itu jadi terasa abu-abu, saat dia justru tak suka dengan sikapmu yang posesif kepadanya. Bahkan saat kamu tanya sedang di mana, dia membalasnya dengan ucapan seperti, “Kenapa sih tanya-tanya terus!”
ADVERTISEMENTS
3. Dikit-dikit bilang “Harusnya kamu tuh….” dia sendiri lupa dengan kewajibannya sebagai pasangan
Harusnya kamu itu jangan ngebantah kalau aku ngasih tahu.
Kamu tuh harusnya nggak perlu cemburuan sama teman-temanku.
Kamu tuh harusnya nggak perlu banyak ngomong.
Dia mengharuskanmu jadi apa yang dia mau. Sedangkan dia jangankan mendengarkan ucapanmu, melakukan kewajibannya sebagai pasangan saja seringnya lupa dan menggampangkan. Tapi kalau diingatkan pasti tak suka atau seringnya juga diabaikan.
ADVERTISEMENTS
4. Saat ada kesalahpahaman, bukannya menjelaskan, dia justru santai bahkan menjadikannya bahan bercandaan
Kamu seperti cewek pada umumnya yang selalu mengharapkan kejelasan dalam hal apapun. Seperti saat ada kesalahpahaman, kamu inginnya dia menjelaskan dengan sejelas-jelasnya supaya dirimu pun tenang. Sekalipun kadang yang jelas atau jujur sedikit agak tak menyenangkan.
Tapi sayangnya cowokmu ini kelewat menyebalkannya. Bukannya menjelaskan hal yang sebenarnya, dia malah menanggapinya dengan biasa, bahkan dengan candaan yang buatmu tak ada lucu-lucunya. Seperti saat dia diledek dengan temanmu kalau dia diam-diam mendekati cewek lain. Bukannya menjelaskan kejadian yang sebenarnya, tapi dia justru ikut bercanda dan menambah panas perasaanmu.
ADVERTISEMENTS
5. Masih saja melakukan kesalahan yang sama, seolah dia tak pernah sungguh-sungguh memperbaikinya
Sudah minta maaf. Sudah janji tak akan melakukannya lagi. Tapi nyatanya dia melupakan maaf dan janjinya. Lagi-lagi dia membuatmu menunggu hingga berjam-jam, dan akhirnya rencana kalian gagal. Dia masih saja meluapkan kekesalan di tempat umum sampai kamu harus menahan malu. Dia masih saja membalas chat atau komentar dari mantannya. Pokoknya kesalahannya yang diperbuat selalu yang itu-itu saja. Seolah dia tak sungguh-sungguh memperbaikinya.
ADVERTISEMENTS
6. Nggak bisa diajak susah, sebab maunya cuma senang-senang saja
Bukankah pasangan itu ada untuk saling melengkapi dan berbagi. Tapi bagaimana jadinya kalau pacarmu ini maunya hanya senang-senang saja. Sementara saat kamu kesulitan dia biasanya seperti tak mau tahu. Saat kamu meminta waktunya sebentar untuk curhat saja, dia pasti menghindarimu.
7. Menyepelekan komunikasi, dihubungi susah dan alasannya selalu lupa
Kok chat akau dari tadi nggak dibalas, telepon juga nggak diangkat?
Iya lupa, tadi lagi repot.
Padahal yang membuat hubungan sehat dan dewasa itu adanya komunikasi dua arah. Di mana yang berusaha bukan hanya kamu saja, tapi dia pun ada usaha untuk menghubungimu. Paling tidak dia tak selalu sulit untuk dihubungin atau setidaknya punya respon cepat. Supaya kamu tenang dan tak percaya dengan dirinya.
8. Suka sekali mengungkit masalah lalu, padahal tak pernah ada hubungannya dengan kalian yang sekarang
Sebentar-sebentar membahas soal hubunganmu dengan mantanmu. Sebentar-sebentar mengingatkan lagi tentang kesalahan yang pernah kamu perbuat. Sebentar-sebentar dia memang gemar sekali mengungkit masa lalu atau masalah yang ‘katanya’ sudah selesai. Sementara masih ada banyak hal penting yang harus dan bisa dibahas oleh kalian. Toh masa lalu atau persoalan yang dulu sudah tak ada lagi hubungannya dengan yang sedang kalian jalani sekarang.
Rasanya cowokmu ini seperti tak pernah berubah. Dari mulai pacaran sampai sekarang sudah tahunan, sikapnya masih saja sama tak ada dewasa-dewasanya secuil pun. Kalau sudah tahu begini, apa kamu masih yakin dengan dia?