Banyak ungkapan yang mengatakan bahwa cemburu adalah tanda cinta dan sayang. Pernyataan itu memang tak sepenuhnya salah. Karena ketika kita menjalin hubungan dengan seseorang, rasa ingin memiliki memang sudah pasti ada. Kita tentunya tak pernah rela jika orang yang kita cintai membagi kasih sayangnya dengan orang lain.
Namun, tak selamanya hubungan harus dipenuhi dengan kecemburuan. Tak selalu berarti cemburu adalah tanda cinta dan sayang. Setelah hubungan lama terjalin, rasa cemburu ada bisa jadi karena kepercayaan diri yang mulai berkurang. Jika sudah begini, justru malah kadar cinta dan sayangmu yang harus kembali dipertanyakan.
ADVERTISEMENTS
Di awal hubungan berjalan, cemburu terasa lucu dan menggemaskan. Namun lambat laun, hal itu akan menjadi momok yang menyeramkan.
Pada awal hubungan kamu dan dia, rasa cemburu memang bisa membuktikan kalau kalian sama memiliki rasa saling mencintai. Bahkan mungkin dicemburui pasangan adalah hal yang kamu harapkan dia awal kalian menjalin hubungan. Alih-alih kesal, kamu dan pasangan malah akan berbunga-bunga ketika mengetahui antara kalian ada yang sedang menyimpan rasa cemburu.
Namun seiring bertambahnya usia hubungan dan tentunya semakin matang, cemburu tak lagi semenggemaskan itu. Rasa cemburu justru bisa menjadi boomerang bagi hubungan kalian berdua. Pertengkaran demi pertengkaran pun semakin sering terjadi. Yang dulunya kalian saling tersipu malu jika ada salah satu yang cemburu, kini rasa itu berubah menjadi amarah yang menggebu.
ADVERTISEMENTS
Saat cemburu semakin menguasai batin, sebuah pertanyaan pun terlintas di pikiran. ”Masih adakah rasa percaya yang tersisa?”
Jika hingga usia hubungan yang sudah menahun, cemburu masih sering mewarnai perjalanan cinta kamu dan dia, maka perlu dipertanyakan: tidak adakah rasa saling percaya di antara kalian?. Cemburu di awal hubungan memang terasa indah. Bahkan itu menjadi proses pengenalan antara kamu dan dia. Dari situ kamu dan dia belajar bagaimana untuk saling menjaga perasaan masing-masing.
Tapi ketika sekian waktu berjalan, masihkah perlu untuk menunjukkan cemburu yang berlebihan kepada pasangan? Tidakkah pohon kepercayaan kamu dan dia sudah terpupuk dengan sempurna selama ini? Jika masih ada lubang disitu, maka mungkin ada yang salah dalam hubungan kamu dan dia. Kalian bisa saja tidak sama-sama belajar untuk menghargai satu sama lain.
ADVERTISEMENTS
Jika sudah begini, cemburu tak selalu berarti sayang. Ini justru menandakan kepercayaan diri yang semakin berkurang.
Cemburu yang semakin berlebihan kadarnya, tak bisa lagi dibilang sebagai tanda sayang. Justru dari sini mulai terlihat tanda bahwa kamu mulai kehilangan rasa kepercayaan diri. Kamu mungkin mulai merasa bahwa kualitas dirimu tak mampu lagi cukup untuk mendampingi pasanganmu. Kepercayaan diri yang terkikis membuatmu semakin ketakutan jika pasangan meninggalkanmu untuk orang lain yang menurutmu lebih baik.
Kepercayaan diri seharusnya menjadi modal dasar bagi dirimu jika ingin menjalin sebuah hubungan. Karena kepercayaan diri akan membawamu sebagai pribadi yang lebih tenang dan jauh dari pikiran-pikiran negatif.
ADVERTISEMENTS
Bukan hanya kepercayaan diri yang berkurang, rasa cemburu juga menunjukkan kamu semakin insecure dalam hubungan.
Semakin berkurangnya kepercayaan diri, kamu juga akan merasa semakin tidak aman dalam hubungan yang kamu jalani. Pikiran buruk bahwa pasangan akan tiba-tiba meninggalkanmu akan terus menghantui. Bukankah tujuan dari menjalin sebuah hubungan adalah untuk mencari kenyamanan satu sama lain? Jika rasa takut masih terus menghantui, kamu dan dia sepertinya perlu mencari alasan kenapa masih harus saling mencintai.
ADVERTISEMENTS
Hubungan pun tak lagi berjalan secara natural. Karena rasa cemburu membuat kamu dan dia banyak memberikan tuntutan.
Kunci sebuah hubungan berjalan langgeng adalah masih adanya kepercayaan untuk meneriman kekurangan serta kelebihan pasangan apa adanya. Ketika rasa cemburu datang, kamu dan pasangan menjadi dua orang yang merasa tidak puas dengan hubungan kalian. Kamu juga mungkin berpikir dengan memberikan banyak tuntutan, rasa cemburu bisa berkurang.
Kamu atau pasangan mulai saling menuntut agar tidak melakukan hal-hal yang bisa memancing datangnya rasa cemburu. Seperti misalnya melarangnya dekat dengan seseorang yang kamu khawatirkan bisa menjadi saingan terberat. Rasa cemburu mungkin bisa tereduksi, tapi apakah kenyamanan masih mampu untuk dipertahankan? Tuntutan terkadang memang perlu dalam sebuah hubungan, namun jika diberikan secara berlebihan, tuntutan justru akan mengikat hubungan kalian terlalu kuat hingga masing-masing dari kalian merasa terkekang.
ADVERTISEMENTS
Yakinlah, cemburu berlebihan sama sekali tidak ada juntrungan. Jika diteruskan hubungan kamu dan dia malah tak akan punya masa depan.
Masa depan hubungan kamu dan dia ditentukan dari bagaimana kalian bisa menjaga komitmen, saling percaya, dan juga menerima pasangan apa adanya. Tak hanya itu, jika kamu ingin membangun masa depan bersamanya, kamu juga harus bisa menerima masa lalunya. Jika kamu memiliki kecemburuan terhadap orang yang berasal dari masa lalu pasanganmu dan mereka masih menjalin hubungan hingga sekarang, pastikan kamu dan pasangan telah melakukan pembicaraan mengenai hal tersebut.
Pembicaraan yang terjalin tak harus yang saling menyudutkan dan mencari siapa yang salah. Lebih dari itu kamu dan dia harus sama-sama bijak untuk mencari jalan keluar agar permasalahan kesalahpahaman ini bisa diatasi. Jika pondasi kepercayaan kalian sudah semakin kuat, angina sekencang apapun tak akan mampu menggoyahkan kalian.
Kepercayaan dan kesetiaan adalah dua hal penting yang harus dijaga dalam sebuah hubungan. Dengan keduanya, cemburu seharusnya tak lagi menghantui.
Dan curhatin aja keluh kesah kamu ke @migmegalau