Punya kisah asmara dengan orang yang bisa mendebarkan hati memang memang membahagiakan. Rasanya seperti terbang ke langit ketujuh. Sampai lupa bagaimana rasanya memijak bumi. Namun bagaimana jika dia yang dulu selalu mengisi hari tiba-tiba pergi? Kamu tak hanya diingatkan bagaimana rasanya kembali memijak bumi, tapi juga rasa sakit jatuh dari harapan yang terlalu tinggi.
Kamu pasti punya perjuangan yang berat untuk melewati masa-masa sulit itu. Menyembuhkan luka hati tak pernah jadi perkara yang mudah. Ketika banyak orang berpikir berteman kembali dengan dia yang pernah ada dalam hari-harimu adalah tanda kamu telah move on, tak selamanya hal itu harus kamu lakukan. Toh itu bukanlah kebenaran mutlak. Tanda kamu sudah move on tak selalu ditandai dengan mau berhubungan kembali dengannya. Menjaga jarak dengannya adalah cara untuk menjaga hatimu dari luka yang bisa datang kembali.
ADVERTISEMENTS
Di awal putus, wajar jika masih ada amarah yang tersisa. Menjaga jarak adalah cara terbaik membuat diri lebih tenang.
Saat kamu dan dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan (yang mungkin sudah berjalan lama), pasti ada rasa sakit dan amarah yang kamu rasa. Rasanya perjuangan yang selama ini kamu lakukan tak lagi berarti. Lewat keputusan singkat untuk berpisah, seakan membuat duniamu runtuh.
Dalam kondisi seperti ini, tentunya kamu perlu waktu untuk menenangkan diri. Menjaga jarak denganya adalah cara terbaik untuk membuat diri lebih tenang agar mampu berpikir jernih. Dia bukan poros duniamu. Kalaupun dia pergi, tak seharusnya kamu menyerah atas keadaan.
ADVERTISEMENTS
Saat sudah tak bersamanya, kamu jadi sadar satu hal penting. Bahwa kamu terlalu berharga untuk terus disakiti.
Ketika dirimu sudah kembali tenang, kamu pun jadi sadar bahwa selama ini dirimu terlalu berharga. Simpan kembali air matamu. Dia yang pernah menyakitimu tak pantas untuk mendapatkan air matamu yang sama berharganya. Kamu boleh pernah sangat menyayanginya. Tapi jangan pernah lupakan untuk terus menyayangimu dirimu sendiri. Karena ketika dia pergi, kamu tidak akan pernah kehilangan dirimu sendiri.
ADVERTISEMENTS
Untuk menyembuhkan luka hati saja, kamu butuh waktu yang panjang dan terjal. Yakin masih mau bertemu dia yang pernah membuat hatimu punya luka menganga?
Berapa waktu yang kamu butuhkan untuk bangkit dari keterpurukan? 1 bulan? 2 bulan? 1 tahun? Atau bahkan 2 tahun lebih?
Setiap pribadi memiliki jangka waktunya sendiri untuk menyembuhkan luka. Tapi intinya selalu sama, berjuang menyembuhkan hati yang luka tak pernah menjadi perkara yang mudah. Kamu selalu membutuhkan perjuangan lebih untuk itu.
Dalam prosesnya, kamu mungkin mengalami fase patah hati yang tak pernah mengenakkan. Ketika kini kamu telah berhasil melewati semua, yakin masih mau bertemu dia yang bisa membuat luka hatimu kembali menganga?
ADVERTISEMENTS
Saat luka hati sudah benar-benar pulih, ini waktunya membuka diri untuk orang baru. Bukan kembali berhubungan dengan dia yang berasal dari masa lalu.
Tutup masa lalu dan buka hati untuk orang baru. Bisa jadi menjadi sikap yang harus kamu pegang teguh. Jangan buang kesempatan untuk menangisi masa lalu. Masih banyak harapan di masa depan yang bisa kembali membangkitkan semangatmu.
Pernah jatuh di cinta yang salah tak selamanya jadi bencana. Ini justru jadi pelajaran bagi dirimu sendiri untuk lebih peka dan menghargai diri sendiri.
ADVERTISEMENTS
Lagipula, bukankah kembali berhubungan dengan dia yang telah pergi hanya akan kembali menggores luka lama?
Karena luka lama yang kembali tergores akan lebih sakit. Jangan biarkan dirimu kembali jatuh pada lubang kesalahan yang sama..
ADVERTISEMENTS
Hidupmu sudah terbukti bahagia tanpanya di sisi. Jangan biarkan kebahagiaan terenggut dari hidupmu lagi.
Selama ini toh kamu sudah bisa membuktikan kalau ternyata tanpa dia di sisi, hidupmu masih baik-baik saja. Kamu ternyata punya cara untuk menciptakan kebahagiaanmu sendiri. Karena kebahagiaan sebenarnya selalu bergantung pada dirimu sendiri, bukan di tangan orang lain.
Jangan pernah berpikir bahwa tanpa dia hidupmu tak akan pernah indah lagi. Justru saat tak bersamanya kamu belajar apa itu kebahagiaan sejati. Jadi jangan biarkan kebahagiaanmu ini kembali terenggut secara sia-sia.
Kamu memang telah memaafkan atas apa yang telah terjadi. Tapi bersikap cukup tahu saja adalah sebaik-baiknya solusi.
Berhenti berhubungan dengan masa lalumu bukan berarti kamu membenci dia untuk selamanya. Kata ikhlas untuk memaafkan memang telah terucap. Kamu tak lagi menyimpan dendam padanya. Semua yang pernah terjadi, kamu kubur dalam-dalam.
Namun di balik keikhlasanmu ini, bukan berarti kamu bisa berhubungan kembali dengannya. Bersikap sudah cukup tahu saja adalah sebaik-baiknya solusi. Tak perlu lagi untuk terlibat kembali dalam kehidupannya. Begitu pula tak perlu membiarkan dia mencampuri kehidupanmu. Kamu dan dia telah memilih jalan hidup masing-masing. Dan biarkan hal itu terjadi begitu adanya…
Selamat menghadapi fase hidup yang lebih baru, ya! 🙂