Pepatah bilang cinta itu buta. Padahal sebuah hubungan tidak bisa begitu saja didasarkan pada cinta. Terkadang berpaku pada apa yang disebut cinta itu, orang menjadi abai pada realita. Hubungan yang sebenarnya lebih banyak membawa luka justru dipertahankan mati-matian.
Saat menjalin hubungan dengan seseorang, kita pastinya punya proyeksi ke depan. Entah sedikit atau banyak, kita punya keinginan agar orang yang saat ini bersama kita, akan menjadi partner hidup selamanya. Tapi, justru cinta yang membuat kita menjadi bingung saat memutuskan apa yang layak atau tidak layak untuk dipertahankan.
Nah, untuk membantu mengatasi (atau justru menambah) kegalauanmu soal masa depan, Hipwee akan berbagi soal hubungan yang membawa banyak kebaikan. Jika kamu dan dia sudah begini, nggak perlu ragu lagi untuk melangkah ke masa depan.
ADVERTISEMENTS
1. Dalam hubungan, komunikasi adalah faktor utama. Bagi kalian, bicara jujur pada pasangan itu wajib hukumnya.
Komunikasi adalah kunci dari sebuah hubungan. Dalam hubungan yang tidak mutual, kamu dan dia tidak bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran kalian dengan bebas dan jujur. Ketidak-jujuran itu bisa disebabkan oleh banyak hal.
Bisa saja, kamu atau dia memang kurang menghargai satu sama lain. Bisa juga, perasaan cinta mendalam sepihak membuat kamu atau dia memilih untuk diam saja karena takut akan ditinggalkan jika mengatakan apa yang sebenarnya. Tapi jika kamu dan dia selalu bisa mengutarakan apa yang kalian pikirkan dengan bebas dan jujur, sebuah kenyamanan yang mutual sudah kalian ciptakan. Dia layak kamu pertahankan.
ADVERTISEMENTS
2. Terikat dalam sebuah hubungan bukan berarti tak punya ruang untuk berkembang. Saling mendukung dalam segala hal justru sudah jadi kebiasaan.
Saat kamu menikah nanti, artinya kamu akan berbagi hidup dengan pasanganmu. Kamu dan dia akan berjalan beriringan untuk mempertahankan arah perahu rumah tangga kalian nanti. Mencintai seseorang, artinya belajar melihat sesuatu dari sudut pandang pasangan kita pula. Meskipun demikian, kamu dan dia tetap punya ruang untuk berkembang.
Belum tentu kalian menyukai dan berkutat di bidang yang sama. Kamu tetap bisa mengembangkan hobi fotografimu, meski pasanganmu orang yang buta fotografi. Sama seperti dia yang tetap bisa mengembangkan hobi-hobinya meski kamu tidak menyukai hal yang sama. Saling support adalah hal yang biasa kamu lakukan. Sebuah hubungan tidak lantas membuat salah satu dari kalian harus berkorban untuk menjadi sama seperti pasangan, hingga akhirnya pribadimu menghilang.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu tak memandang dia sebagai sosok yang bisa kamu miliki sepenuhnya. Bagimu, dia adalah pribadi yang layak kamu hargai setiap prinsip dan cara pikirnya.
Terkadang orang memandang pasangan sebagai miliknya sepenuhnya. Haknya sepenuhnya. Sehingga apapun yang dia lakukan harus seizing pasangan. Tapi kamu tidak berpikir seperti itu. Kamu tahu bahwa menjalin hubungan dengan seseorang tidak sama dengan memiliki dia sepenuhnya.
Bersama dirinya, kamu belajar untuk menghargai dan mencintai perbedaan. Kamu belajar untuk melihat permasalahan dari sudut pandang orang lain. Kamu tahu kalau pasanganmu tidak sama dengan baju, celana, atau ponsel yang kamu punya. Kamu pun paham, bahwa alih-alih menganggapnya sebagai obyek yang kamu miliki, pasanganmu adalah sosok yang memiliki prinsip, privasi, dan keunikannya tersendiri.
ADVERTISEMENTS
4. Pertengkaran dalam sebuah hubungan itu hal biasa. Tapi dari sana, kalian selalu belajar untuk tidak mengulang kesalahan yang sama.
Sebuah hubungan bagus untukmu jika kamu dan dia bisa saling tidak sepakat tentang suatu hal tanpa saling menyakiti. Kalian tahu pasti bahwa perbedaan pendapat itu biasa dan layak dihargai. Kalau kamu selalu setuju dan ikut apa kata dia, atau sebaliknya dia yang selalu setuju dan ikut apa katamu, pertimbangkan lagi untuk menuju jenjang ke depan. Bukankah kamu menginginkan partner untuk menjalani kehidupan, bukan follower yang selalu membenarkan meski kamu salah?
Pertengkaran juga bukan hal yang jarang terjadi. Maklum, kamu dan dia adalah dua orang dengan dua pikiran yang kadang sulit disatukan. Menjadi pasangan bahagia tidak berarti hubungan kalian selalu mulus dan nyaris tidak pernah bertengkar. Tapi dari sana, kalian bisa sama-sama belajar menjadi lebih dewasa dan tidak mengulang kesalahan yang sama.
ADVERTISEMENTS
5. Hubungan adalah untuk dua orang. Keputusan harus berasal dari kesepakatan berdua, bukan hanya satu orang yang mendominasi semuanya.
“Beb, hari minggu kita nonton aja ya? Batman vs Superman udah keluar tuh.”
“Lho, kita kan mau ke tempatku terus masak-masak bareng? Aku udah beli bahan-bahannya.”
“Ah, masak-masaknya kan bisa kapan-kapan. Bahannya kamu kulkasin aja. Pokoknya kita nonton ya!”
“Hmm… iya deh,” *daripada pacar ngambek*
Saat akan memutuskan sesuatu, mulai dari hal yang sederhana seperti kegiatan di akhir pekan, sampai hal besar seperti masa depan kalian, apakah keputusan itu selalu berasal dari kamu dan dia? Ataukah hanya salah satu dari kalian yang selalu memutuskan semuanya dan yang lain tinggal mengikuti semua rencana? Jika yang kedua terjadi, ingatlah bahwa sebuah hubungan adalah antara kamu dan dia. Kamu juga berhak mengeluarkan pendapat tentang sesuatu dengan posisi yang sama dengannya. Kalau cuma mau memutuskan semua-semuanya sendirian, ngapain pacaran? Jalan sendiri aja.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu dan dia sama-sama mengerti makna dari sebuah komitmen. Dari sana, rasa saling percaya muncul tanpa perlu dipaksakan.
Komitmen adalah kunci dari segalanya. Sejak awal kalian sepakat untuk bersama, sebenarnya kalian bersepakat untuk menjadi orang pertama bagi satu sama lain. Kamu setuju untuk menjadikannya orang spesialmu yang nomor satu, begitu juga dengan dirinya. Soal kesetiaan, tidak perlu lagi diingatkan, karena kamu dan dia sama-sama mengerti makna sebuah komitmen.
Karena itulah, rasa saling percaya selalu menghiasi hubunganmu dengannya. Kamu tahu dia memiliki dunianya sendiri di luar sana. Kamu tahu, dia tidak bisa kamu deteksi keberadaannya sepanjang waktu. Tapi kamu tak pernah merasa khawatir karena kamu tahu dia tahu caranya menjaga kepercayaan yang kamu berikan. Jika kalian sudah sama-sama mengerti makna sebuah komitmen, tidak perlu banyak pertimbangan, kalian sudah layak maju ke depan.
7. Berdekatan membuat kalian nyaman. Kamu dan dia tak perlu berpura-pura menjadi orang lain demi hubungan yang terus berjalan.
Hubunganmu dengannya juga selayaknya sahabat.Dia adalah orang pertama yang akan kamu temui saat kamu punya berita bahagia. Dan dia juga adalah orang pertama yang kamu cari saat kamu membutuhkan sosok untuk bersandar di kala kehidupan mulai sulit. Berada di dekatnya, membuatmu merasa seperti pulang ke rumah yang memberikan segala rasa nyaman dan aman.
Saat bersamanya, kamu tidak pernah merasa perlu berubah menjadi orang lain. Rasa aman dan nyaman itu muncul karena kamu merasa diterima sebagai apa adanya dirimu. Namun yang apa adanya berbeda dengan sekadarnya. Meski kamu dan dia sudah saling menerima dengan segala kelebihan dan kekurangan masing-masing, rasa ingin memberikan versi terbaik dari diri masing-masing tetap ada. Kamu dan dia sama-sama berusaha memantaskan diri satu sama lain untuk menyongsong masa depan yang lebih serius.
8. Tak selamanya kalian bertemu untuk saling bicara. Terkadang kalian sudah nyaman bersama dalam diam, karena kebersamaan itu sudah mewakili semuanya.
Meski kalian sama-sama punya kesibukan, pertemuan adalah hal yang selalu kamu dan dia usahakan. Kalian juga bisa menghabiskan waktu bersama tanpa saling bicara. Bukannya marah atau lebih asyik dengan hal lain ketimbang dengan pasangan sendiri. Terkadang kamu sibuk membaca sedangkan dia sibuk dengan pekerjaannya. Tapi itu tidak membuat semuanya terasa kurang. Dalam keheningan, kehadiranmu saja sudah cukup baginya, sebagaimana kehadirannya saja yang sudah cukup bagimu.
9. Kamu sadar bahwa kalian adalah dua orang yang punya masa lalu. Apa yang terjadi di belakang kalian tinggalkan, karena yang ada di depan lebih berharga untuk dipikirkan.
Setiap orang pasti memiliki masa lalu. Entah bagus atau buruk. Tapi kamu tahu bahwa semua itu adalah bagian dari proses pendewasaan. Dia yang bersamamu saat ini belum tentu menjadi dia yang sekarang tanpa masa lalu tersebut. Barangkali masa lalunya tidak bagus. Atau barangkali, masa lalumu yang kurang bagus.
Tapi dalam hal ini, kamu dan dia berpikiran sama. Bahwa apa yang terjadi di masa lalu biarlah tinggal di sana. Saat ini, alih-alih selalu berkutat dan mempermasalahkan masa lalu pasangan, kamu dan dia lebih suka memikirkan apa yang akan kalian temui di depan. Lagipula toh kalian sama-sama paham bahwa masa lalu tidak bisa diubah dan hanya bisa diterima. Terus-terusan berkutat di sana tidak akan membawa ke mana-mana.
10. Komunikasimu dengannya tak sebatas mengumbar kata cinta. Tentang segala persoalan hidup, kamu bisa bicara dengannya.
Saat menjalin hubungan dengan seseorang, kamu bukan hanya mencari orang yang akan menghujanimu dengan kata-kata sayang. Aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku kangen kamu, hanyalah bagian kecil dari hubungan. Seringnya kamu merasa bahwa kata-kata itu tak perlu diucapkan. Kamu juga mencari sosok yang dengannya kamu bisa berbagi segala hal. Kamu bisa membicarakan pekerjaan, keluarga, berbagi kecemasan-kecemasan tentang masa depan, bahkan bertukar pikiran tentang segala sesuatu yang terjadi di sekitar. Hubunganmu dengannya bukan sekadar ucapan-ucapan sayang, tapi juga rasa klop saat bertukar pikiran, sehingga ruang untuk berkembang semakin terbuka lebar.
Sebuah hubungan yang layak dipertahankan adalah hubungan yang memberikan dampak negative baik untuk kamu maupun dirinya. Hubungan yang bagus, bukan semata-mata hubungan yang indah dan berhiaskan kata-kata mutiara, tapi hubungan yang masih memberi ruang berkembang untuk masing-masing. Kebergantungan yang berlebihan antara kamu dan dia bukan sinyal yang bagus untuk sebuah hubungan. Tapi jika hubunganmu dengannya justru bisa menguatkan baik kamu dan dia, tak perlu berpikir panjang, langsung saja diresmikan J