Jangan berharap ke manusia, kalau nggak mau kecewa!
Berharap memang tak salah dan terkadang perlu. Tapi bukan berarti kamu bisa berharap segala hal ke manusia salah satunya pasanganmu. Cowokmu ini punya kekurangan yang sesekali membuat dia melewatkan atau melupakan sesuatu. Alih-alih berharap bikin kamu kecewa dan berdampak yang tak enak ke hubungan kalian. Ada kalanya beberapa hal ini tak perlu lagi kamu harapkan, apalagi jadi permasalahan.
Keberhasilan hubungan kalian juga nggak bergantung pada harapan ini saja. Kalaupun dia sering tak bisa diharapkan dalam hal tertentu, kenapa kamu tak berharap ke dirimu sendiri saja?
ADVERTISEMENTS
1. Berharap dia bisa mengerti dan tahu apapun yang ada di pikiranmu, memangnya cowokmu cenayang yang bisa baca pikiran?
Kapan sih kamu tuh bisa ngertiin aku?
Kata-kata andalan kebanyakan cewek saat cowoknya melakukan kesalahan yang tak disengaja. Seperti kamu yang selalu menganggap cowok pihak yang sulit untuk mengerti dengan apa dirasakan atau dipikirkan olehmu. Tapi sebaliknya cowok selalu beranggapan cewek pihak yang penuh sulit dimengerti, yang kalau mengungkapkan sesuatu mirip teka-teki.
Kamu seolah menyamakan cowokmu ini dengan “orang pintar” yang bisa membaca pikiran. Padahal cowokmu ini orang biasa, yang tak akan tahu apa-apa kalau saja tak diberitahu. Toh saat cowokmu mencoba menebak tapi salah, pasti kamu sendiri pun tak terima kan. Sudahlah hubungan kalian ini memang harus terbuka. Segala uneg-uneg jangan terus dipendam saja.
ADVERTISEMENTS
2. Berharap dia peduli sah-sah aja, tapi jangan dulu berharap cowokmu ini akan selalu mengirim pesan lebih dulu
Nggak hanya hari ini kamu uring-uringan dengan dia yang tak kunjung mengirim pesan. Tapi kemarin-kemarin pun demikian, sampa kamu sendiri sering bilang “apa sih susahnya WA aku duluan?” Padahal buat cowokmu, ini bukan persoalan susah atau nggaknya untuk sekadar WA, tapi dia memang tak sengaja lupa banyak hal termasuk mengirim pesan saat kesibukan melanda dirinya.
Di kondisi seperti ini kamu yang seharusnya bisa lebih pengertian, dan tak selalu berharap dia peduli dengan mengirim pesan lebih dulu. Bukankah lebih enak, jika kamu menyapanya duluan sekaligus menjadi pengingat dia untuk tak lupa makan siang atau istirahat.
ADVERTISEMENTS
3. Berharap dia berhenti main atau hangout bareng teman-temannya, padahal dunianya yang sebenarnya itu tak hanya kamu seorang
Bisa nggak sih kurangin main PS sama teman-teman kamu itu?!
Kemarin kan udah nobar bareng, kok sekarang mau nobar lagi? Nonton dari rumah bisa kan!
Dunia memang sesempit daun kelor. Tapi bukan berarti kamu berhak mempersempit lagi dunia cowokmu dengan melarangnya main atau hangout bareng teman-temannya. Kamu sendiri harus ingat, jauh sebelum kamu menjadi sesuatu yang penting untuk dirinya, teman-temannya sudah lebih dulu ada untuk dia. Kamu penting, teman-temannya pun demikian.
ADVERTISEMENTS
4. Jangan berharap dia akan ingat semua tanggal dari ulang tahun sampai jadian, seperti kamu melakukannya dengan baik
Nggak tahu ah, aku kesel, kamu tuh nggak perhatian banget sih! Masa tanggal jadiannya sendiri lupa!
Jangan samakan cowokmu ini dengan dirimu yang bisa ingat semua hal termasuk tanggal-tanggal yang menurutmu penting. Cowok itu pada dasarnya kurang tertarik untuk mengingat hal seperti in, sebab buatnya ada banyak hal penting lain yang harus diingat. Kalaupun sekarang dia ingat dengan tanggal jadian, belum tentu besok dia ingat dengan ulang tahunmu begitu pula sebaliknya.
Ingat saja, cowok itu berasal dari Mars sedangkan cewek dari Venus. Kalian berdua punya jalan berpikir yang berbeda.
ADVERTISEMENTS
5. Maunya dia selalu meminta izin saat ingin melakukan kegiatan apapun, padahal orangtuanya aja nggak sebegitu protektifnya
Mau pergi nongkrong bareng izin, mau pergi fusal izin, mau datang ke acara gigs band kesukaannya izin, jangan-jangan mau tidur aja harus izin juga?! Keterbukaan sebuah hubungan tak harus begitu juga. Kamu dan dia sendiri bukannya sudah sepakat untuk saling percaya. Lagipula orangtua cowokmu aja nggak mengharuskan anaknya selalu izin, kenapa kamu yang pasangannya bisa sebegitu protektifnya?
ADVERTISEMENTS
6. Berharap dia selalu ada untuk menemani kamu, biar kemana-mana kelihatan berdua gitu
Akhir pekan ini kamu ingin sekali main ke rumah tantemu, tapi sayangnya cowokmu sudah lebih dulu punya acara dengan teman-temannya. Saat seperti ini kamu tak bisa selalu berharap dia ada untuk selalu bisa menemani. Bukan karena dia kurang nyaman atau tak suka berkunjung ke rumah saudaramu. Tapi cowokmu ini sekali pun butuh waktu untuk berssama teman-temannya juga.
Toh acara kunjungan ke rumah tantemu akan tetap menyenangkan meski dia tak ikut. Kan kamu sendiri mengerti, kualitas hubungan tak ditentukan oleh kulaitas pertemuan atau kebersamaan.
7. Berharap dia selalu membahagiakanmu, bukankah kebahagian kamu sendiri yang menciptakannya terlepas dengan atau tanpa dia
Tak seharusnya kamu menggantungkan kebahagiaan ke orang lain, termasuk pasangan. Sebab kunci kebahagianmu itu ya memang cuma kamu yang menggenggamnya. Semua kembali ke dirimu sendiri, terlepas ada atau tak adanya dia, percaya saja kamu akan tetap bisa bahagia.
Sebenarnya dia yang benar mencintaimu sudah pasti punya keinginan di dirinya untuk bisa membahagiakanmu. Alih-alih kamu terkesan egois karena hanya memikirkan kebahagian sendiri, bukankah lebih baik kamu sama-sama memikirkan kebahagian dia. Mudahnya, kamu bahagia dia pasti bahagia, begitupula sebaliknya.
Berharap itu perlu, tapi nggak yang seperti ini juga. Jangan sampai harapan ini yang justru buat kamu terlihat lebih egois karena mementingkan keinginan sendiri.