Dalam hubungan orang dewasa, kepastian menjadi salah satu tujuan. Hubungan tak lagi melulu diisi dengan perdebatan kenapa pacarmu sampai sekarang tak ada kabar. Adu mulut kini mulai begeser pada perdebatan tentang sikapnya yang tak segera mengumpulkan modal agar bisa segera bersanding di pelaminan.
Tapi sayangnya ada beberapa hal yang kadang dilupakan. Saat hubungan dewasa mulai terlalu fokus tentang kapan segera mendapat kepastian
Padahal, selain kepastian, ada hal yang tak kalah penting lainnya yang juga dibutuhkan. Karena kepastian tanpa diiringi hal-hal ini, hubungan bisa terasa hambar.
ADVERTISEMENTS
1. Alih-alih mendambakan pria idaman, namun sebenarnya yang cewek butuhkan jauh lebih sederhana. Yakni cukup perhatian
Banyak cowok yang berpikir bahwa cewek ingin dia menjadi seperti sosok pria yang selama ini cewek idam-idamkan. Tapi sebenarnya kami lebih membutuhkan lelaki yang perhatian. Perhatianmu tak perlu berlebihan, sewajarnya saja agar tidak membuat bosan. Cukup memulai pagi hari dengan ucapan selamat pagi. Sudah cukup memompa semangat kami dua kali lipat. Tak perlulah berpura-pura menjadi pria yang bukan dirimu, yang kami butuhkan adalah jiwa aslimu.
ADVERTISEMENTS
2. Kami tak meminta hal yang muluk. Cukup ada kenyamanan saat bersamamu, ada rasa ingin selalu pulang menuju dekapmu
Lelaki yang selalu bisa menerima kami apa adanya memang menawarkan kenyamanan tanpa batas. Semua hal yang dilakukan selalu terasa membuat kami nyaman tanpa alasan. Kebiasaan yang mungkin dinilai orang tidak wajar, namun dirimu selalu berpikiran bahwa itu normal. Jadi diri sendiri dalam pelukanmu adalah hal yang selalu membuat kami rindu. Dalam dekapanmu kami selalu merasa tenang, di sana kami selalu ingin pulang.
ADVERTISEMENTS
3. Keterbukaan dan kejujuran adalah kunci memasuki kehidupan kami sepenuh hati
Tidak ada yang lebih kami butuhkan selain keterbukaan. Telah menjalani hubungan dalam jangka waktu lama, keterbukaan dan kejujuran tetaplah yang utama. Kejujuran adalah kuncinya meski kadang kami harus terluka. Kami lebih memilih terluka namun dirimu jujur apa adanya. Daripada kamu tidak jujur dan hubungan menjadi hancur.
ADVERTISEMENTS
4. Dirimu yang hadir dengan kesetiaan utuh membuat kami pun percaya penuh
Kesetiaan adalah harga mati untuk mendapatkan hati kami. Kaum hawa tidak hanya membutuhkan sekedar janji-janji. Daripada hanya berjanji untuk setia, baiknya dilakukan dan bukan hanya ucapan belaka. Dengan kesetiaanmu kekasih, hati kami tidak akan beralih.
ADVERTISEMENTS
5. Memang kami butuh kepastian, tapi percuma tanpa komitmen dalam hubungan
Ya, kami memang membutuhkan kepastian. Kepastian itulah yang menghindari kami dari hubungan tanpa arah. Tapi itu tidak berarti tanpa adanya komitmen yang dijalani. Komitmen yang dibuat bersama hendaknya dijalani dalam setiap langkah. Saling merekatkan jemari hingga akhirnya kalian menikah.
ADVERTISEMENTS
6. Perihal kemapanan bisa dibicarakan, yang terpenting bagaimana kalian mempersiapkan
Ketika kepastian telah ada di tangan, kami juga berpikir tentang kemapanan. Tidak menampik, kami juga membutuhkan materi dan kemapanan lain. Kami membayangkan hidup bersamamu adalah sebuah perjuangan yang tak berkesudahan. Meski kami yakin nantinya akan selalu terselip keindahan. Tapi sejujurnya, melanjutkan ke jenjang pernikahan selalu menawarkan kekhawatiran. Kami akan berpikir ulang tentang kemapanan dan kesiapan. Jika belum bisa mapan materi, setidaknya kami berharap dirimu mapan mental dan hati.
7. Hubungan keluarga yang dekat dan diterima di keluarganya menguatkan hati kami padamu seutuhnya
Keraguan kami kadang timbul dari nihilnya rasa penerimaan. Telah lama menjalin hubungan, kami juga butuh penerimaan. Penerimaan dengan temanmu, dan penerimaan dari keluargamu tentu sangat kami butuhkan. Ketika kami telah diterima dalam lingkungan sosialmu, kami merasa bahwa hati kami seutuhnya padamu.
Sampai sekarang, sebagai wanita, kamu sebenarnya tak pernah ragu dengannya. Namun dalam lubuk hati terdalam, hal-hal ini juga kamu ingin dapatkan bebarengan dengan kepastian. Bukannya tak mau bersyukur, ah tapi bukankah wanita memang banyak maunya?