Untukmu, yang bersedia membantuku menemukan kebahagian
Beberapa orang bilang aku kaku dan dingin, dengan berbagai kesibukan yang seakan tak berjeda. Orang-orang yang mengenalku merasa “pasangan” adalah satu-satunya variabel yang tak kupunya demi hidup sempurna. Semua yang kulakukan sepertinya hanya soal target- tujuan- dan berbagai turunannya. Perkara perasaan yang kuanggap tak perlu dikejar sekuat tenaga.
Lalu kau yang biasa-biasa saja beraninya menarik perhatianku, kau membuatku tak berhenti memikirkanmu. Kau yang dengan beraninya membuatku merindu kala rasa sepi menyapa. Di matamu barangkali aku seperti tak punya hati. Dingin, lebih sering tidak peduli. Tapi sesungguhnya untukmu — aku mau mengusahakan hati ini membuka kunci.
ADVERTISEMENTS
Di matamu mungkin aku terlalu sibuk dengan dunia dan urusanku. Tapi bukan berarti aku tak punya hati untuk kubagi bersamamu.
Kerja keras mengambil porsi banyak dalam keberuntunganku. Semua yang kumiliki saat ini adalah hasil konstan dari upaya tak henti-henti demi mengalahkan diri sendiri. Teman-teman lain boleh menghabiskan waktu ke mall, pacaran, atau keluar seenaknya setiap rasa bosan datang. Tapi buatku, hidup amat dekat dengan kesibukan dan keteraturan.
Lalu kau, sosok yang sederhana dengan segala kepolosanmu mencuri pandanganku. Membuatku ingin mengenalmu lebih jauh, tak cukup dengan tahu nama dan tempat tinggalmu. Kesederhanaanmu memberi warna baru di hidupku. Kau membuka pintu-pintu lain yang selama ini belum bisa kutahu.
Lihatlah dirimu, kau tetap bisa tersenyum bahagia dengan apa yang kau punya. Target itu tetap ada, namun kau tak merasa jadi hamba untuknya. Hidup, bagimu, harus dijalani dengan lurus-lurus saja. Selama kebaikan rutin dilakukan maka keberuntungan pasti datang sebagai balasan.
Tapi sesungguhnya hatiku terbuka. Di balik dingin dan kakunya aku, di balik dering notification dan check list agendaku — ada gadis yang siap menerimamu. Ada gadis yang ingin diperjuangkan olehmu.
ADVERTISEMENTS
Kau datang dengan kesederhanaan yang membebaskanku dari segala persoalan. Bersamamu semua masalah seperti sepaket dengan penyelesaian.
Entah mengapa di sampingmu aku merasa diterima, sepenuhnya. Di depanmu ku tak mampu menutupi semua luka dan persoalan hidup. Matamu memancarkan isyarat dan seolah berkata, “Bicaralah padaku, kita akan mengatasinya bersama-sama.”
Hidupmu yang penuh kesederhanaan telah membentukmu menjadi pribadi yang kuat dan supel. Kau memandang segala persoalan ini terasa mudah dihadapi dan aku merasa kuat menghadapinya karena kau selalu ada di sampingku. Kaki ini juga terasa ringan melangkah saat ku sadari jika kita berjalan beriringan dan bergandeng tangan.
Bisakah kau terus disampingku dan tak pernah melepaskan genggaman tanganku? Aku ingin terus merasakan kaki yang ringan melangkah ini dan memandang dunia ini semudah kau melihatnya, seindah aku memandang matamu dan setenang saat aku memelukmu.
ADVERTISEMENTS
Maju-mundur langkahmu selalu kuamati. Takutkah kamu? Intimidatifkah aku?
Sering aku melihatmu bimbang meneruskan hubungan ini. Aku juga mengerti tangisanmu saat menjelaskan betapa berat tekanan yang kau alami. Tak jarang aku mengamati langkahmu yang maju mundur dan bahasa tubuhmu yang tak nyaman saat banyak orang mengamatimu.
Memang tidak mudah mendampingiku. Kamu harus dengan lapang membiarkanku terbang, pintar-pintar membebaskanku sembari terus menarik kendali sebab aku masih perlu diingatkan sesekali. Tak jarang aku pun bisa jadi orang keras kepala yang tak mau mendengar saran darimu, yang sesungguhnya sangat peduli. Belum lagi celotehan orang-orang yang tak mengenal kita sepenuhnya.
“Kenapa sih mau sama cewek yang fokus ke karir saja? Gak takut kamu nanti kalah saing dari dia?”
“Cewekmu kok gak punya bahan dasar untuk jadi istri yang patuh sih? Argumen kalian berdua kayak gak ada habisnya.”
Memang tidak semua orang sanggup mengerti. Bahwa hubungan bagi kita adalah sebuah interaksi, alih-alih transaksi. Tapi terima kasih sudah bertahan sejauh ini. Meski sering merasa bimbang atau terintimidasi, kau tak pernah memilih pergi.
ADVERTISEMENTS
Aku harap kau mau berjuang lebih keras lagi. Sebab kekitaan ini layak diperjuangkan sampai nanti
Tak ada yang mempermasalahkan jika aku jatuh cinta, termasuk jika aku memilih kepada siapa aku menjatuhkan pilihan. Aku juga ingin menjadi diri sendiri seperti orang lain yang bebas memilih cintanya tapi banyak pertimbangan. Kau adalah bukti nyata bahwa cinta tak perlu alasan, tak perlu banyak pertimbangan dan tak perlu pendapat orang. Bersabarlah, walau terkadang mulut mereka kejam.
Kita biarkan saja mereka berkhayal tentang peringakat status sosial. Nikmatilah bagaimana repotnya mereka membentuk batasan imajiner. Aku tak peduli dan kuharap kau pun juga begitu. Yakinlah padaku, karena aku telah menetapkan pilihanku padamu tanpa menghiraukan mereka yang berkicau merdu tentang kita.
Dengarkan aku, jangan melihatku yang tinggi karena tak pernah sekalipun aku melihatmu rendah. Jangan melihatku dari segala kemewahan itu, karena tanpa itu aku bukan siapa-siapa. Jangan memandangku dengan tatapan menyesal telah membiarkanku mengisi harimu karena luka yang kau rasa. Kita bersatu bukan untuk saling menyalahkan dan membandingkan. Perasaan ini membuat kita bersatu tanpa pernah merasa terbatasi apapun.
Jika ada perih yang kau rasa, berbagilah denganku. Dan jangan melihatku seperti mereka melihatku, tapi lihatlah siapa aku saat bersamamu. Karena aku yang kau lihat saat bersamamu adalah yang sebenar-benarnya diriku yang mempunyai keinginan sederhana, yaitu menikmati dunia ini dengan segala keindahan yang tak selalu mahal bersamamu.
Dariku, yang tak mampu menafikan pesona sederhanamu