“Kamu bucin nggak sih?”
Kalau ditanya begitu, yakin deh kamu bakal menjawab “Nggak kok”. Tapi apa kamu yakin kamu nggak bucin? Karena seringnya bucin nggak sadar dirinya bucin sampai saat hubungan selesai. Terus dia menyesal kenapa dulu mau-maunya melakukan ini itu buat mantan.
Bucin atau nggaknya seseorang bisa dicek dari kesehariannya. Nah, biar kamu bisa mendeteksi kebucinanmu sejak dini, coba deh ikuti kuis-kuis ini dulu. Catat jawabanmu dan jumlahkan poinnya, ya!
ADVERTISEMENTS
1. Dalam seminggu, seberapa sering kamu merasa harus ketemu si dia?
a) 1-2 kali cukup kok. Setidaknya weekend sempetin ketemu karena weekday sama-sama sibuk
b) Sibuk nggak sibuk, minimal tiga kali, biar kelihatan juga perjuangannya buat hubungan
c) Kalau bisa sih setiap hari~
ADVERTISEMENTS
2. Kamu punya sebuah rencana besar untuk hidupmu. Eh, pas kamu bilang ke dia, kok kayaknya dia nggak suka gitu, ya. Kira-kira apa yang kamu lakukan?
a) Ya kalau emang dia nggak suka, mendingan nggak usah. Daripada ribut, malaasss~~
b) Berusaha menjelaskan kenapa ini penting bagimu sembari berharap dia mengerti
c) Ya nggak ngapa-ngapain, nggak semuanya harus disetujui berdua kok, apalagi ini soal hidupmu
ADVERTISEMENTS
3. Suatu hari, kalian bertengkar karena suatu hal dan dia ngambek. Ditelepon nggak diangkat, di-chat nggak dibalas. Gimana perasaanmu?
– Ngasih waktu buat dia sendiri dulu. Nanti kalau sudah agak adem, baru diajak ngobrol lagi
– Kacau! Jadi nggak konsen ngapa-ngapain karena kepikiran terus
– Sebisa mungkin kamu membujuknya untuk bicara
ADVERTISEMENTS
4. Bentar lagi pacarmu ulang tahun. Kamu tahu apa sesuatu yang dia mau, tapi kebetulan kamu belum gajian. Yang kamu lakukan…
a) Ya udahlah ya, diganti sama kado lain aja yang kebeli. Atau bikin sendiri aja…
b) Pinjam dulu uang teman, toh, langsung diganti habis gajian. Momen spesial soalnya
c) Kadonya ditunda dulu sampai uangnya cukup. Dia pasti ngerti kok~
ADVERTISEMENTS
5. Kamu udah janjian sama teman-teman mau ketemu sore ini. Tiba-tiba si dia ngeluh lagi bete dan minta ditemenin nonton di jam yang sama. Menurutmu solusi paling logis adalah…
a) Batalin janji sama teman-teman, soalnya kayaknya dia lagi sedih dan butuh dihibur
b) Minta maaf ke doi karena kamu telanjur bikin janji. Tapi kamu siap kok dengerin curhatnya kapan pun
c) Ambil win-win solution aja. Ajakin doi nongkrong sekalian sama temanmu, habis itu baru nonton
ADVERTISEMENTS
Ini dia hasilnya:
Cintamu masih di tahap aman dan standar-standar saja. Hidupmu pun nggak terpusat soal pacarmu doang. Kamu sayang sama pacarmu, tapi kamu juga tahu kalau kamu dan dia punya urusan dan cita-cita sendiri. Jadi, kamu nggak pernah terlalu ngoyo melakukan ini itu supaya dia senang. Sikapmu yang terlalu santai dan woles ini sering bikin pacarmu ragu sama perasaanmu. Intinya sih, kamu sangat logis dan nggak bucin. Atau malah seringnya dibucinin? 😀
Memang sih, ya, kalau udah cinta sama seseorang itu penginnya ke mana-mana berdua mulu. Mentang-mentang punya pacar, sih. Di sini kebucinanmu sudah mulai terlihat nih, dari seberapa kamu butuh ketemuan atau ngobrol sama dia. Kalau nggak ketemu sehari aja rasanya ada yang kurang. Jangan begitu, ingat lho dia dan kamu punya hidup masing-masing. Meski begitu, di hal-hal lain kebucinanmu masih standar kok. Artinya, meski sedikit bucin, tapi belum bucin-bucin amat.
Cintamu ke dia yang banget-banget itu patut diwaspadai, lho. Masalahnya, kamu sudah di tahap mau melakukan apa aja biar dia senang. Termasuk ngorbanin hobi, teman, dan cita-citamu sendiri. Kamu juga nggak keberatan ngutang ke sana kemari buat beliin dia sesuatu saat finansialmu lagi sulit. Mungkin kamu menganggapnya sebagai cinta sejati dan jodohmu. Mungkin bikin dia seneng juga bikin kamu seneng. Tapi please, perjalanan kalian masih panjang. Jadi mencintainya yang wajar-wajar saja. Biar sama-sama berkembang, gitu.
Jadi, sebucin apakah kamu?