Kamu tuh selalu nggak peka!
Sehari nggak ngasih kabar, kamu langsung marah-marah bilang kalau cowokmu nggak peka. Jangankan seharian, pesanmu tak berbalas beberapa jam saja kamu uring-uringan dan bilang dia miskin perhatian. Ketidakpekaannya ini buatmu merasa tak lagi disayangi. Kamu seakan merasa sendiri menjalani hubungan ini.
Karena itu, kamu pelan-pelan memintanya untuk berubah menjadi cowok yang lebih peka. Tapi lama kelamaan, pintamu tak lagi selow. Pintamu berubah menjadi tuntutan yang selalu ada dalam tiap pertengkaran. Bahkan tidak jarang, tuntutanmu ini menjadi awal dari pertengkaran besar. Â Untukmu yang selalu menganggap cowokmu ini tidak pernah peka, sudahkah melakukan hal-hal berikut ini?
ADVERTISEMENTS
1. Mengatakan dengan jelas apa yang jadi maumu. Sebab cowok bukan cenayang yang bisa membaca pikiran atau mengerti segala kode yang kamu berikan
Menuntut memang lebih mudah dilakukan. Apalagi jika cowokmu hanya bisa diam dan mengiyakan segala tuntutanmu. Namun pernahkah kamu berpikir ketidakpekaannya ini mungkin berasal dari dirimu sendiri? Coba diingat-ingat lagi, apa yang menjadi inginmu sudahkah kamu sampaikan dengan terbuka dan jelas padanya? Atau selama ini kamu hanya memberikan kode-kode tak jelas karena termakan rasa gengsi semata.
Kalau selama ini kamu menganggap cowokmu bisa mengerti segala maumu hanya dengan sekali ngambek, ya di sini letak masalahnya.
ADVERTISEMENTS
2. Kadang hubungan itu tentang memberi dan menerima. Jangan-jangan kamu terlalu banyak meminta daripada memberi perhatian padanya
Definisi hubungan itu sebenarnya sederhana. Sesederhana memberi dan menerima. Kalau tuntutanmu ke cowokmu tak pernah digubris sama sekali. Bisa jadi selama ini kamu hanya menuntutnya saja. Kamu tak pernah memberinya perhatian dengan selayaknya. Mungkin dia lelah karena kamu hanya bisa meminta tanpa mau memberi. Ketimpangan inilah yang buat hubungan kalian serasa berat sebelah dan hanya buat cowokmu merasa serba salah.
ADVERTISEMENTS
3. Melihat dari sudut pandang cowokmu. Bisa jadi sebenarnya dia sudah lebih peka dan perhatian, hanya saja kamu yang tak sadar
Melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain memang sulit. Tapi bukan berarti mustahil dilakukan. Sebelum menuntut, pernahkah kamu melihat tuntutanmu dari sudut pandang cowokmu? Mungkin dari cara ini kamu bisa melihat sisi lain darinya. Mungkin juga dari hal ini kamu bisa melihat bahwa dia menyampaikan perhatian dengan cara yang berbeda. Hanya saja mata hatimu tertutup rapat, hingga tak bisa melihat usahanya untuk membuat kalian semakin dekat.
ADVERTISEMENTS
4. Siapa tahu cuek adalah sifat alaminya. Kalau kamu terus menuntut, mungkin kamu belum menerima cowokmu sepenuhnya
Mengubah sifat dasar seseorang memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pun dengan mengubah sifatnya belum tentu apa yang kamu inginkan bisa segera didapatkan. Dengan tuntutan itu kamu berharap agar cowokmu lebih peka. Namun pedulikah kamu bahwa ketidakpekaannya itu bisa jadi karena sifatnya? Sifat asli yang sudah dari lahir dia bawa, bahkan sebelum kamu mengenalnya? Kalau kamu terus menuntut seperti ini, jelas sudah bahwa kamu belum menerima cowokmu dengan sepenuh hati.
ADVERTISEMENTS
5. Pernahkah kamu menyadari hal-hal yang dirimu tuntut dari cowokmu ini? Jangan apap yang dirimu pinta terlalu memberatkan hatinya
Berbicara memang lebih mudah dilakukan. Apalagi berbicara tanpa dipikirkan. Dengan mata tertutup saja bisa dilakukan. Sebelum menuntut lebih dalam lagi, pernah nggak sih kamu bertanya pada diri sendiri? Tentang tuntutan yang kamu ajukan ke cowokmu ini. Pernahkah kamu berpikir apakah tuntutanmu rasional atau bahkan tak memberatkan pacarmu sendiri? Sebab jika tuntutanmu ternyata tak masuk akal, cowokmu pun akan enggan melakukan. Cinta sih boleh, tapi sebaiknya jangan sampai memberatkan orang yang disayang.
ADVERTISEMENTS
6. Memahami apa yang sedang terjadi pada cowokmu. Siapa tahu ketidakpekaannya karena situasi hati atau kesibukan
Kamu mengeluarkan tuntutan dengan begitu saja. Bahkan kadang saat cowokmu baru saja pulang bekerja. Kadang kamu tak peduli dengan apa yang tengah dialami cowokmu. Bagimu, yang penting menuntut dulu. Perihal apa yang terjadi pada cowokmu, itu bisa dipikirkan belakangan. Kalau kamu tak pernah coba memahami apa yang sedang terjadi pada cowokmu, jelas bahwa kamu masih egois. Kamu juga belum bisa menjalani hubungan secara dewasa. Jangan heran kalau cowokmu terus saja kurang peka. Sebab kamu hanya bisa menuntut tanpa memberinya ruang.
Menjalin hubungan dengan cowok yang nggak peka memang bikin geregetan dan makan hati. Namun ada banyak cara untuk membuat cowokmu kembali perhatian, selain menuntutnya. Seperti menyibukkan diri dulu biar cowokmu rindu dengan sendirinya. Jika terlalu banyak menuntut, kesannya kamu menjadi yang dominan dalam hubungan ini. Esensi menjalani hubungan yang saling menerima dan memberi sudah tak berlaku lagi. Jadi sudahkah kamu melakukan hal-hal ini sebelum menuntut cowokmu untuk lebih peka lagi?