Ada titik paling dewasa dalam mencintai seseorang. Bagi beberapa orang titik ini bisa terwujud dalam komitmen untuk memulai hidup bersama. Menepi, meminta dia jadi satu-satunya orang yang mendampingi sampai nanti. Memutuskan untuk sepenuhnya berhenti mencari.
Sebelum sampai pada titik ini semestinya kita mesti pintar menjaga diri. Bentengi hati dari sakit bertubi-tubi. Jangan pernah menyerahkan 6 hal ini sebelum dia menunjukkan keseriusan dengan melamarmu, nanti.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
1. Jangan pernah menyerahkan seluruh waktu dalam duniamu — meski kamu berharap hidup selamanya dengan orang itu
Orang ini memang membuatmu merasa tenang. Rasanya hangat, diterima, sepertu pulang setiap berada di sisinya. Perasaan nyaman macam ini kadang membuat kita merasa ingin selalu bersama. Sampai-sampai mengorbankan seluruh waktu dan kesempatan berkumpul bersama teman atau kerabat lainnya agar bisa bersamanya.
Kamu boleh berharap bisa hidup selamanya dengan orang itu. Namun sampai dia menunjukkan keseriusannya, jangan beri dia semua waktumu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2.Pegang erat dan kejar mimpi. Kalian belum terikat dalam ikatan pasti
Dia belum punya otoritas untuk menentukan apakah kamu boleh memeluk erat mimpi-mimpi. Kamu pun belum boleh menyerahkan semua masa depan, pilihan-pilihan krusial hidup hanya melalui filter pendapatnya. Sebab sesungguhnya kalian belum jadi siapa-siapa.
Hingga tiba saat dia memintamu mengakhiri pencariannya, kamu punya seluruh kebebasan di dunia untuk menjajal apapun yang kamu suka. Toh hidupmu belum dibagi untuk berdua.
ADVERTISEMENTS
3. Peluk dan dekapnya boleh meluluhkan hati. Namun jangan pernah mau dilumat, sampai saatnya nanti
Peluk dan dekap orang ini jelas meninggalkan rasa hangat di hati. Jika boleh memilih rasanya kamu tak keberatan selalu ada dalam pelukannya, selama yang kamu bisa. Bahkan jika bisa kamu mau membangun tenda tepat di bawah dadanya. Agar bisa menikmati kehangatannya lebih lama.
Rengkuh orang ini tak ayal meluluhkan hati. Hanya saja kalian belum punya hak untuk bercumbi tanpa takut dosa lagi. Sebab itu, kuatkan diri untuk berkata “Nanti” saat keinginan melebur dalam rengkuhannya kian tak terkendali.
ADVERTISEMENTS
4. Selalu sisakan sepetak ruang di hati untuk dirimu. Jika kelak hatimu patah cara ini akan membantu
Tidak ada yang bisa menjamin bahwa dia akan jadi orang yang kelak bisa membuatmu bahagia. Karena itu, sesungguhnya mengerikan jika kamu memberikan seluruh hatimu padanya. Sementara kepastian belum sepenuhnya diberikan olehnya.
Meski sedang cinta-cintanya, tetap sisakan sepetak ruang kecil di hati untuk dirimu sendiri. Di sini kamu bisa tetap jadi pribadi mandiri yang tidak begitu saja mudah menyerahkan hati. Jika kelak akhirnya hatimu harus patah, lebih mudah untukmu punya kekuatan untuk bangkit lagi.
5. Punya mimpi bersama sah-sah saja. Tapi lebih bijak jika menyisakan impian pribadi, yang tak perlu melibatkan dia di sana
Kalian boleh punya mimpi untuk membangun hidup bersama. Mau tinggal di rumah macam apa, membeli kendaraan apa, sampai kelak hendak mendidik anak dengan gaya macam apa. Berbagai perandaian boleh dibiakkan di kepala. Hanya saja sebelum saat itu benar-benar tiba tetaplah punya mimpi yang tidak melibatkan dirinya.
Jika kelak toh kalian tidak bersama, masih ada impian yang bisa kamu perjuangkan dengan keras kepala. Meski tanpa dirinya.
6. Ini akan terdengar klasik sekali. Mendoakan dia seperlunya, tak perlu memaksaNya — membuatmu lebih legowo jadi manusia
Cinta memang membuatmu lebih ringan mendoakan seseorang. Hanya saja satu yang perlu dipegang erat, tak perlu berlebihan mendoakannya. Sampa-sampai memaksaNya untuk mempersatukan kalian berdua.
Cara ini membuatmu lebih berserah jadi manusia. Bersama atau tidaknya kalian nanti, tetap akan ada rasa percaya di hati. Kamu tak akan kehilangan kendali.
Sepakatkah kamu jika 6 hal ini harus tetap dijaga sampai dia memperlihatkan keseriusannya?