Bersama OPPO Mirror 5, Hipwee menyampaikan rindu ini untukmu.
Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu. Bagi kita, ini kali pertama kita jalani hubungan yang tidak bisa bertemu sepanjang waktu. Sering-sering menyelipkan tangan ke jarak antara jarimu, menyandarkan kepala dengan kasual di bahumu, bahkan mendengar kikik tawa khasmu — semua berubah jadi kemewahan nomor satu.
Jarak memang terkadang bajingan. Tapi kita bukan pecundang yang tak mampu mengalahkan keadaan.
Jika rindu harus diakrabi, kali ini keluhan tidak akan saya keluarkan lagi. Karena kamu, kita, memang berharga untuk dinanti.
ADVERTISEMENTS
Kamu tahu sendiri bagaimana dalam hidup saya ingin terus ‘berlari’. Baru untukmu saya rela menanti
Kamu selalu berkelakar bahwa saya ini pelari yang baik. Urusan mengejar mimpi, mewujudkan cita-cita, sampai menentukan prioritas selalu membuat saya tergelitik. Tapi baru bersamamu saya merasa tak keberatan menikmati tiap rintik.
Jangan salah sangka. Hari-hari kamu jauh dan tak terengkuh sebenarnya membuat saya setengah gila. Ingin rasanya bisa setiap saat membagi cerita. Ah, tapi kekanakan sekali ‘kan jika saya memaksamu membuka telinga saat sedang sibuk-sibuknya?
Bersamamu, jarak memang mesti diajak berdamai dengan berbagai cara. Namun anehnya saya tak pernah merasa kurang bahagia. Perbincangan denganmu via Skype, sapaan random di tengah jam kerja, chat-chat panjang kita sebelum tidur masih saja sama hangatnya.
Mungkin benar apa kata orang di luar sana:
Jarak jadi nisbi selama membersamai dia yang dicinta.
ADVERTISEMENTS
Hubungan ini jelas tidak mudah. Tapi kita tidak dipertemukan hanya untuk merasa payah, lalu menyerah
Sedari awal bersama kita sudah tahu bahwa ini tak akan mudah jalannya. Bisa bertemu sebulan sekali saja sudah membuat kita merasa beruntung sebagai manusia. Setiap teleponmu berdering yang jadi penanda duty call tiba, saya mesti siap melepasmu sepenuhnya.
Saat jarak jadi kawan akrab, kamu dan saya dipaksa bertransformasi untuk jadi penyintas tangguh. Semua kita lakukan demi menunda keluh.
Dalam malam-malam sepi, saya menyelipkan tangan ke bawah bantal demi menemukan OPPO Mirror 5 yang setia jadi penyambung hati. Agar jarak tidak begitu terasa lagi, iseng-iseng saya mengirimimu real time selfie.Balasanmu yang masuk beberapa menit setelahnya mencipta kikik geli,
“Iseng amat kirim foto waktu udah matiin lampu? Mentang-mentang OPPO Mirror 5 punya fill light selfie yang bikin foto tetap jelas walau cahayanya kurang ya?”
Sedikit gemas, saya membalas timpalanmu:
“Hiiih. Kok malah dikatain sih? Aku kangen tau!”
Getar suara tawamu membuat saya bisa tidur lelap malam itu. Kamu tidak balik bilang rindu. Namun saya tahu di sana kamu pun berusaha menikmati jeda yang sedang jadi kawan akrab hatimu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Kata orang hal-hal baik membutuhkan waktu tunggu. Untuk kebaikan yang kelak dijalani bersamamu, saya rela berdamai dengan jarak dan waktu
Hidup tidak sepraktis OPPO Mirror 5 dengan fitur blind shot yang membuat kita bisa memotret bahkan dalam kondisi layar mati. Sebagai orang dewasa, kerumitan-kerumitan lain sudah menanti. Terpisahnya kita karena jarak dan kesibukan ini hanya sepersekian kecil ujian yang harus dihadapi.
Bukankah untuk seloyang martabak green tea saja kita pernah sabar ber jam-jam menunggu? Untukmu, yang jelas lebih berharga dari semua camilan itu — tak keberatan saya berikan dedikasi dan waktu.
Tuntaskan dulu kesibukan dan semua mimpi-mimpimu. Di sini ada saya yang tak akan keberatan menunggu.
Agar kamu lebih mengenal OPPO Mirror 5 yang membantu mengentas rindu, klik di sini ya…