Saya Hanya Ingin Kamu Bahagia. Sudah. Itu Saja

Saya ingin ada di sana. Mengusap rambutmu saat kamu merasa tak mampu menghadapi dunia. Merengkuh punggungmu lalu berkata, “Kamu hal terbaik yang pernah terjadi pada saya. Orang sebaik kamu akan selalu dilimpahi bahagia.”

Saya ingin menggenggam tanganmu waktu ada luapan rasa yang tak tahu harus diarahkan ke mana. Merelakan jemari saya memerah, atau basah berlimpah keringat sebab kamu pegang erat terlalu lama. Tanpa harus meminta saya pastikan kamu akan terus punya teman bicara. Partner terbaik untuk membicarakan mimpi dan mengutuk dunia selalu bisa kamu temukan di hadap mata.

Banyak sekali yang sebenarnya ingin saya berikan padamu. Tapi cinta ini malah cerdik mengerdilkan permohonan masif. Semua harapan yang saya punya menyusut tak lebih dari 5 kata. Saya hanya ingin kamu bahagia. Sudah. Itu saja.

Saya hanya ingin kamu bahagia. Sudah. Itu saja

Saya hanya ingin kamu bahagia. Sudah. Itu saja via katmervynphotography.com

Asal rasa dingin yang kamu keluhkan itu bisa hilang segera, saya mau jadi orang yang rela menutup semua jendela di dunia. Melingkarkan tangan pada leher dan pinggangmu, sesekali kesemutan karena itu — tak pernah membuat saya ingin berhenti berbaring di sisimu. Gumam-gumam kecil yang muncul dalam lelap tidurmu menciptakan kikik dan membuat saya mengetatkan selimut di sekitar dadamu. Kamu punya orang yang mencintai segala absurditasmu.

Telinga saya akan selalu sedia mendengar semua impianmu. Bahkan sampai yang paling random dan tak masuk akal bagi orang-orang di sekitarmu. Asal kamu tahu. Tetap ada mata dengan sorot bangga mengarah padamu. Entah esok kamu kere sementara waktu selepas bergabung di perusahaan rintisan yang menguji seluruh daya juangmu. Atau waktu karirmu melesat secepat lontaran trampolin bersama perusahaan minyak multinasional yang jadi mimpimu.

Saya mencintaimu lebih dari semua label itu.

Denganmu saya ingin belajar bahagia dalam berbagai keadaan

Denganmu saya ingin belajar bahagia dalam berbagai keadaan via katmervynphotography.com

Kamu jelas bukan peri pengabul permohonan yang datang dengan sepaket keajaiban. Hey, tak perlu khawatir. Di sisimu tak ingin saya cari perubahan besar-besaran. Toh kita sudah sama-sama cukup dewasa untuk tak bergantung pada orang lain demi menyetir kehidupan. Justru denganmu saya ingin belajar bahagia dalam berbagai keadaan.

Tidak banyak yang bisa saya janjikan. Saya hanya bisa memastikan seluruh hobimu tak pernah terbatasi, impian dan ambisimu terus didukung sepenuh hati — kamu selalu punya tempat untuk kembali.

Malam nanti di sepertiga waktuNya yang paling sunyi, permohonan sama kembali saya panjatkan lagi. Tak henti-henti. Untuk seseorang yang masuk kategori hal terbaik yang terjadi di hidup saya, semoga Tuhan memberikan limpahan bahagia. Apapun definisinya, apapun kategorinya, dalam spektrum apapun terwujudnya.

Ini pernyataan terklise yang pernah saya ajukan atas nama cinta. Tapi sungguh, apapun yang terjadi saya hanya ingin kamu bahagia. Sudah. Itu saja. Habis perkara.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penikmat puisi dan penggemar bakwan kawi yang rasanya cuma kanji.