Jadi salah satu cewek yang menikah duluan dibandingkan teman-teman sepermainan, seringkali dianggap jadi orang yang paling beruntung. Apa lagi yang dicari? Punya pekerjaan yang walaupun gajinya tak sampai dua digit, tapi selalu cukup untuk beli lipstick matte keluaran terbaru dari merk kosmetik favorit. Lalu punya pasangan yang udah klop banget sama kita. Hubungan yang kita jalin bersama pasangan pun sering menjadi relationship goals bagi sebagian orang.
Ketika akhirnya memilih menikah, dengan pasangan yang sudah setia menemani hingga tahunan, sudah pasti kita dinobatkan sebagai wanita paling bahagia di dunia. Banyak komentar kagum sekaligus iri yang sering kita dapat. Dan hal itu tak berhenti sampai disitu. Setelah pernikahan berjalan beberapa bulan, lalu akhirnya kita dinyatakan hamil, makin banyak simpati yang berdatangan. Rasanya hidup kita begitu sempurna di mata mereka. Kali ini Hipwee ingin berbagi, seperti apa rasanya jadi cewek yang nikah duluan lalu hamil. Sementara teman-teman seumuran masih selow nggak ketulungan. Kalau bahagia jangan ditanya lagi, tapi ada banyak ragam perasaan lebih dari itu.
ADVERTISEMENTS
1. Tak dipungkiri, nikah duluan membuat kita mendapat label “cewek beruntung”. Saat yang lain masih sibuk galau, kita udah bisa bebas ndusel-ndusel manja ke suami
ADVERTISEMENTS
2. Awal nikah, rasa bangga nggak bisa ditutupi. Rasanya tiap hari pengen pamer cincin kawin
ADVERTISEMENTS
3. Beberapa bulan berjalan, hasil bobok halal mulai kelihatan. Di rahimmu mulai tumbuh makhluk kecil yang menggemaskan
ADVERTISEMENTS
4. Rasanya kayak mimpi. Cuma bisa menangis haru di pelukan suami
ADVERTISEMENTS
5. Respon teman-teman pun bikin kamu makin bangga. Merasa selangkah lebih maju
ADVERTISEMENTS
6. Perjuangan pun akhirnya dimulai. Masuk trimester awal, nggak ada makanan yang mau masuk sama sekali
7. Kali ini kamu yang iri sama teman-temanmu, karena bisa nongkrong sesuka hati sampai lupa waktu
8. Sementara kamu, memilih meringkuk di kasur. Sakit pinggang dan kaki bengkak karena usia kehamilan yang semakin tua, bikin kamu nggak bisa melakukan pekerjaan berat
9. Lingkaran pertemananmu pun berubah perlahan. Dari yang anak muda kekinian, ke ibu-ibu hamil di kelas yoga
10. Seringnya kamu jadi yang paling pendiam. Karena merasa yang paling nggak punya pengalaman
11. Temanmu masih galau sama pacarnya yang nggak juga kasih kepastian. Kamu bingung mau gentle birth atau operasi caesar aja
12. Belum lagi budget yang biasanya buat belanja online, sekarang mending buat beli vitamin hamil dan check up ke dokter kandungan setiap bulan
13. Tibalah saatnya kamu merasakan gelombang cinta. Mengajarkanmu arti perjuangan ibu yang sebenarnya
14. Lalu hadirlah dia, si buah hati yang lama kamu dan suami nantikan. Rasa bahagia? Tak terkira 🙂
15. Teman-teman masih suka pamer foto travellingnya di instagram. Sementara punyamu penuh sama foto anak
16. Kalau ditanya kangen masa-masa single apa enggak? Jawabnya kadang iya, kangen ~
17. Hal yang dirindukan saat menjadi single tak jauh-jauh dari soal kebebasan, yang mungkin masih dimiliki temanmu. Bebas hangout, belanja barang-barang nggak butuh tapi lucu, dan lainnya. Sekarang sih kamu dan suami lebih mikir ketersediaan stok popok bisa tercukupi
18. Tapi melihat keluarga kecilmu ini, kayaknya nggak ada kebahagiaan apapun yang mampu menandingi. Kamu bersyukur ditakdirkan bersama mereka secepat ini
Cepat atau lambat, setiap cewek juga akan mengalami fase ini. Pun kalau tidak, itu adalah murni pilihannya sendiri. Tapi kamu sedikit berbeda dengan teman-temanmu yang lain. Kamu memilih untuk menjalani fase ini lebih cepat daripada yang lainnya. Kamu memang dipaksa dewasa lebih cepat dibandingkan dari teman seumuranmu, namun bukan berarti kamu menyesali pilihan ini. Bagaimana pun, keluarga kecilmu yang baru ini memberi makna baru dalam hidupmu yang lebih mendalam. Kamu bersyukur. Bersyukur sekali…