Bagaimana sih caranya supaya nggak terjebak menjadi bucin? Sulit, karena terkadang cinta mengaburkan batas logika. Cinta bisa menjadi alasan ampuh untuk melakukan hal-hal yang nggak masuk akal dengan alasan “Lha wong cinta kok!” atau “Cinta itu butuh pengorbanan!”. Padahal, ya, nggak harus begitu juga sih.
Tapi menjadi bucin atau nggak itu pilihan kok. Kamu nggak harus menjadi bucin dan menuruti semua keinginan pasanganmu termasuk yang merugikanmu. Nah, untukmu yang sedang berjuang untuk nggak bucin, ingat-ingat saja kutipan-kutipan ini saat jiwa bucinmu menggelora.
ADVERTISEMENTS
1. Dengarkanlah nasihat Eyang Habibie. Jatuh cinta sih jatuh cinta, tapi jangan sampai lupa untuk menggunakan logika dan akal sehat, ya…
ADVERTISEMENTS
2. Terkadang bucin itu bisa terjadi pada orang yang belum punya pasangan. Saking fokusnya menunggu seseorang, sampai tak sadar bahwa dia sudah tak mungkin bisa kamu miliki lagi. Nggak berpikir untuk move on saja?
ADVERTISEMENTS
3. Ketika masalah terasa berlarut-larut dan kalian jadi saling tuding serta menyakiti serta mencari siapa yang benar dan siapa yang salah, ingatlah bahwa inti sebuah hubungan bukan itu
ADVERTISEMENTS
4. Di balik guyonannya, Cak Lontong tahu bahwa cinta itu membebaskan, bukan mengekang. Mencintai seseorang ‘kan nggak berarti kamu menjadikan dirimu tawanannya yang apa-apa harus seizin dia
ADVERTISEMENTS
5. Karena hubungan yang sehat nggak mengambil semua waktu dan pikiranmu. Semuanya bisa berjalan beriringan dalam sebuah penghargaan dan harapan untuk bisa saling membahagiakan
ADVERTISEMENTS
6. Sikap bucinmu mungkin karena kamu lelah ditinggalkan oleh yang sudah-sudah, dan itu menyakitkan. Tapi ingatlah bahwa nggak ada orang lain yang bisa menyakitimu bila kamu nggak mengizinkannya
7. Mungkin saat ingin berhenti bucin, kamu merasa takut untuk ditinggalkan. Kamu takut dia pergi dan memilih yang lain. Lalu kamu pun sendiri lagi. Ambil napas panjang, dan tenangkan dirimu, karena ketakutan itu terkadang hanya ada dalam pikiranmu
8. Kalau, toh, pada akhirnya dia pergi karena kamu nggak menjadi bucinnya, itu bukan salahmu. Kamu mungkin kehilangan dia, tapi kamu mendapatkan kembali dirimu. Ya nggak?
9. “You complete me” adalah kalimat romantis yang sering muncul di film-film. Tapi definisi lengkap itu seperti apa sih? Akan lebih realistis bila kamu mencari seseorang yang bisa menerimamu secara utuh dan apa adanya dirimu
10. Dan akhirnya, jatuh cintalah dengan biasa saja. Nggak perlu memberikan seluruh hatimu padanya, kalau kata Efek Rumah Kaca: “Jika jatuh cinta itu buta, berdua kita akan tesesat…”
11. Kesimpulannya adalah kutipan di bawah ini. Bila melenceng dari itu, tentu ada yang nggak seimbang dalam hubunganmu
12. Jika hubungan mulai terasa mengikat terlalu ketat sehingga kamu terlalu sesak untuk bisa bahagia, namun, takut untuk mengakhirinya, ingatlah bahwa kamu selalu berhak untuk lebih bahagia
Mencintai seseorang memang membuat kita selalu ingin menyenangkannya. Kita selalu ingin memberikan yang terbaik baginya. Namun, bukan berarti kamu harus menjadi bucin yang kehilangan sisi kehidupanmu yang lain karena kisah cintamu memonopoli seluruh hidupmu. Jangan takut ditinggalkan, karena sebenarnya cinta itu membebaskan.
Bagaimana? Siap nggak memasang resolusi 2020 bebas bucin?