Baru-baru ini, media sosial tengah dihebohkan dengan adanya beberapa aplikasi pelacak ponsel yang bisa digunakan untuk memata-matai orang lain. Bagi sebagian orang, hal tersebut dinilai menarik karena melalui aplikasi tersebut, kita bisa memantau setiap aktivitas yang dilakukan oleh kekasih kita. Mulai dari dengan siapa mereka kerap berhubungan, hingga tempat-tempat mana aja yang kerap jadi tujuan mereka sehari-hari.
Tapi rupanya, nggak selamanya cara-cara seperti itu memberikan nilai-nilai baik terhadap berlangsungnya hubungan seseorang. Sebaliknya, terlalu posesif dan selalu ingin tahu tentang aktivitas kekasih itu terkadang jatuhnya malah toxic dan bisa jadi penyakit. Nah, ini nih alasannya kenapa kamu nggak perlu memasang aplikasi kayak gitu di ponsel milik kekasihmu~
ADVERTISEMENTS
1. Kita harus sama-sama memberi ruang satu sama lain, lagian kalau udah saling percaya juga nggak bakalan aneh-aneh kok
Kunci utama dalam menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain salah satunya adalah memberikan kepercayaan satu sama lain. Intinya, kamu harus sama-sama percaya bahwa bahwa pasanganmu tersebut nggak bakalan bertindak macam-macam di belakangmu. Lagian, dari ilmu psikologi sendiri, orang yang diberi kepercayaan dengan sedikit ruang, pasti mereka bakal lebih mengetahui dan menyadari batasan-batasan apa aja yang diperlukan saat menjalin hubungan.
Kamu boleh saja menaruh sikap posesif kepada pasanganmu, toh yang namanya berhubungan atas dasar urusan hati itu pasti ada aja halangannya. Entah itu berbentuk rasa cemburu, curiga, atau mungkin bisa jadi dalam bentuk lainnya. Tapi kamu harus ingat, posesif berlebihan itu juga nggak bagus.
ADVERTISEMENTS
2. Kalau setiap hal harus selalu diawasi, kita nggak bisa berpikir lebih dewasa. Kepekaan terhadap tanggung jawab bisa berkurang
Semakin dewasanya umur seseorang, harusnya kita semakin sadar mana hal yang buruk dan mana hal yang baik. Apalagi jika dikaitkan dengan urusan perasaan. Nggak melulu setiap hal itu harus selalu diberikan pengawasan lebih, terkadang kamu harus memberinya kebebasan berpikir dan bertindak dengan catatan tetap berada dalam kesepakatan yang telah dibicarakan sebelum-sebelumnya. Sama seperti dengan dunia kerja, jika semua hal harus selalu diawasi, kamu nggak akan punya kepekaan terhadap rasa tanggung jawab. Entah itu tanggung jawab terhadap diri sendiri, atau tanggung jawab karena memang ada hati yang harus dijaga. Semakin sering kamu terlalu mengawasi pasanganmu, maka di dalam dirinya akan tumbuh benih-benih bahwa dirinya merasa dikekang. Nggak enak kan kalau gitu?
ADVERTISEMENTS
3. Nggak semua dunia kekasihmu itu harus berada di duniamu juga, ada kalanya mereka perlu berada di dunianya sendiri
Mau bagaimanapun juga, setiap orang pasti memiliki dunianya sendiri-sendiri. Baik itu mereka yang saat ini sendiri, atau yang sudah menjalin hubungan pribadi dengan orang lain. Kamu pun nggak bisa memaksakan agar dunia mereka harus selalu sama dengan duniamu. Ada banyak hal lain di luar sana yang mungkin berbeda antara kamu dengan kekasihmu, seperti misalnya hobi, pekerjaan, hingga kebiasaan-kebiasaan lain yang memang nggak bisa dipaksa untuk sama.
Dengan kata lain, setiap orang akan bergelut dengan dunianya sendiri meski mereka telah memiliki pasangan hidup. Kamu harus memaklumi hal-hal tersebut. Toh dengan adanya perbedaan kamu juga bisa belajar bagaimana caranya saling menghargai. Kalau apa-apa harus sama, kasihan dong nanti hubungan yang kamu jalani malah nggak bisa berjalan dengan sehat. Itulah mengapa kamu nggak perlu selama 24 jam penuh mengawasi kekasihmu dalam hal apapun. Nggak ada bedanya dengan mesin ATM dong kalau harus dipantau seharian 🙁