“Apakah cewek memang harus diidentikkan dengan sifat manja?”
Pertanyaan ini tak pelak pernah muncul di kepalamu. Karena walau kamu cewek, kamu tak merasa harus selalu meminta bantuan orang lain jika harus melakukan sesuatu. Selama masih bisa dilakukan sendiri, buat apa merepotkan orang lain? Begitu pikirmu. Kemandirian yang kamu usahakan selalu bisa membuatmu bangga.
Tapi saat kamu sudah memiliki pasangan serius, situasinya menjadi berbeda. Mungkin dia akan dengan senang hati menawarkan pendampingan — bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya bisa kamu lakukan sendirian. Mungkin juga dia kerap membelikanmu hadiah sederhana seperti parfum atau baju. Ada orang lain yang dengan senang hati menawarkan diri untuk membuat harimu lebih baik lagi.
Ketulusan dan kebaikan pacar memang selayaknya kamu terima. Namun, ini bukan berarti kamu harus berhenti menjadi cewek mandiri sama sekali!
ADVERTISEMENTS
1. Kamu dan dia diciptakan dengan kapasitas setara. Kamu perempuan, bukan berarti tak bisa melakukan apa-apa.
Rasanya senang, deh, punya pasangan yang tulus memberi perhatian dan menawarkan pendampingan. Namun ada kepuasan pribadi juga ketika kamu mampu melakukan aktivitas sehari-hari tanpa harus tergantung pada pasangan. Kuncinya adalah menyeimbangkan kapan kamu harus meminta bantuan, serta kapan sebenarnya tawaran pendampingan tidak dibutuhkan dan justru akan merepotkan pacar.
Punya pasangan tidaklah harus membuatmu lupa, kalian berdua punya kapasitas yang setara. Kamu yang pihak perempuan, bukan berarti harus minta bantuan dalam segala urusan.
Karena bukankah hidupmu baik dan aman-aman saja sebelum dia ada?
ADVERTISEMENTS
2. Akan ada rasa puas dalam hati, saat bisa membeli makeup dan baju lucu dengan uang sendiri.
Aaaah enaknya punya pacar baik, dikasih hadiah terus! <3
Yang namanya hadiah ya memang harus diterima. Apalagi kalau hadiahnya benda yang memang kamu suka, seperti lipstik atau baju lucu. Tapi yang namanya hadiah ya terserah orang mau ngasih atau nggak. Makanya, penting juga punya uang untuk membeli makeup dan bajumu sendiri.
Perempuan mandiri nggak akan membebani pasangannya dengan segala permintaan yang sebenarnya bisa dipenuhi sendiri. Kamu sudah bekerja, memiliki gaji sendiri, nggak ada salahnya kalau kamu mulai membeli segala sesuatu dengan pernghasilan sendiri. Bukankah kamu akan merasa puas jika membeli peralatan makeup dan baju-baju lucu dengan jerih payah sendiri?
ADVERTISEMENTS
3. Ada juga rasa bangga ketika kamu mampu mencukupi kepentinganmu tanpa perlu merepotkan pacar.
“Sayang, nanti aku mau pergi beli sepatu sama temen-temen.”
“Yakin nggak mau sama aku aja? ‘Kan biasanya aku beliin.”
“Nggak usah. Aku ada uang sendiri kok. Kamu pake uangmu buat apa gitu terserah kamu aja.”
Menjadi perempuan yang nggak ‘ketergantungan’ dibayarin pacar? Hmm… Kenapa nggak?
ADVERTISEMENTS
4. Tujuan hubungan memang untuk saling berbagi. Tapi, jangan sampai ini membuat salah satu pihak sulit berdiri di atas kaki sendiri.
Meski sedikit cheesy, hubungan yang tidak didasari perasaan tulus untuk saling berbagi akan sulit bertahan lama. Seorang cowok bisa saja merasa bangga jika bisa terus-terusan mendampingi dan membantu pacarnya, tapi sulit buatnya untuk betah kalau cewek tidak memberikan pendampingan yang sama alias hanya bisa meminta.
Tujuan hubungan adalah saling berbagi. Ada kata “saling” di sini — artinya, kedua pihak harus berusaha untuk menggenapi dan tak hanya menodong pasangannya untuk selalu ada di sisi.
ADVERTISEMENTS
5. Ia akan menghormatimu sebagai wanita yang punya mimpi. Yang tak membiarkan lingkungan menghambatnya mengembangkan diri.
Cewek mandiri yang tetap bisa jadi diri sendiri meski punya pasangan di sisi, adalah cewek dewasa yang sudah bisa melangkah ke jenjang hubungan yang selanjutnya
Ada-tidaknya pasangan bukanlah hambatan untukmu terus mengembangkan diri, mengeksplor yang kamu minati dan menikmati hobi. Punya pasangan memang menimbulkan kebahagiaan, tapi demikian pula dengan punya kebebasan untuk mengembangkan diri.
Lagipula, cewek yang cukup biasa untuk tidak terus-menerus bergantung pada lingkungannya adalah cewek yang layak dihormati. Pasanganmu pun akan cukup bijak untuk tidak hanya memperlakukanmu semanis putri raja, tapi juga sebagai manusia — yang punya mimpi dan jalan pikirannya sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Dan ketika dia memang membantumu, bantuannya akan terasa lebih bermakna. Ia bukan hanya datang dari perasaan terpikat — namun juga rasa hormat.
“Sebenarnya aku ini pacar atau satpam sih…”
Pacar dari seorang cewek mandiri tak akan melontarkan keluhan semacam ini. Dia akan menawarkan bantuan dengan tulus, bukan karena pacarnya terus menerus meminta. Dan saat kamu menyanggupi penawarannya karena memang dia lebih mampu daripada kamu dalam suatu hal tertentu, bantuannya akan terasa lebih bermakna karena memang tulus adanya.
Menjadi mandiri walau sudah punya pasangan di sisi bukanlah hal yang buruk sama sekali. Punya pasangan, bukan berarti kamu harus kehilangan jati diri. Sepakat?