Kerap kali kita meromantisasi sikap posesif dan cemburu berlebihan yang sudah menjurus ke toxic. Memang sih, biasanya pasangan yang posesif itu beralasan bahwa segala tindakannya dikarenakan rasa cinta yang luar biasa. Dia melarang ini dan itu karena KATANYA dia nggak mau kenapa-napa. Dia cemburu buta karena KATANYA dia cinta mati. Dengan segala hal ini, memang mudah untuk terperosok membedakan antara sikap protektif dan posesif.
Memiliki pasangan yang protektif itu menyenangkan. Setidaknya akan membuatmu merasa diperhatikan dan aman, serta terlindungi. Namun, meski sekilas terlihat sama, protektif dan posesif itu dua hal yang sangat berbeda lho. Jangan sampai kamu salah mengartikannya, sebab pasangan yang posesif hanya akan merugikan dirimu sendiri. Berikut beberapa poin penting perbedaannya.
ADVERTISEMENTS
1. Si protektif akan menyatakan kekhawatirannya tentang temanmu yang mungkin “jahat”. Sedang si posesif, akan melarangmu berteman dengan orang lain, terutama yang lawan jenis
Protektif: “Kok kayaknya teman kamu si A itu gelagatnya agak aneh ya? Bukannya nuduh sih, tapi aku khawatir dia cuma manfaatin kamu aja.”
Posesif: “Nggak usah temenan sama dia! Lagian buat apa sih teman kayak gitu? Dan kamu nggak mikirin perasaanku apa kalau kamu jalan sama dia gitu? Udah, kamu sama aku aja.”
Si posesif melarangmu berteman dengan orang lain–terutama yang lawan jenis–karena rasa cemburu dan keinginan memonopolimu. Sedang dia yang protektif memilih untuk mengungkapkan kekhawatirannya atas sesuatu yang buruk bisa saja terjadi padamu.
ADVERTISEMENTS
2. Dia yang posesif akan langsung menyuruhmu menjauhi orang yang dia curigai suka padamu. Sedang dia yang protektif, akan mendiskusikan hal itu denganmu dan mencari solusinya
Protektif: “Kalau dari kacamata aku, kayaknya mantan kamu itu belum bisa move on deh. Kalau kamu juga mikir begitu, coba deh obrolin baik-baik sama dia. Biar kelar semuanya!”
Posesif: *langsung melabrak orang yang bersangkutan*
Melihat orang yang dicintai terlalu dekat dengan seseorang yang punya tanda-tanda naksir tentu akan membuat pasangannya nggak nyaman. Namun, dia yang protektif nggak akan gegabah memintamu untuk menjauhinya. Dia ingin kamu menyelesaikan semuanya dengan bijak, sehingga semuanya bisa berakhir dengan baik.
ADVERTISEMENTS
3. Si posesif akan berusaha mendapatkan password semua media sosialmu dan diam-diam mengecek ponselmu. Sedang yang protektif mungkin hanya memintamu fokus padanya saat kalian bersama
Protektif: “Sayang, kamu ngapain sih? Lagi sama aku kok malah main HP terus?”
Posesif: “Main HP terooooosss! Pasti kamu selingkuh ya? Sini lihat HP kamu! Aku mau lihat IG, WhatsApp, sama Twitter kamu.”
Alasan orang bersikap protektif adalah karena rasa sayang. Karenanya, momen bersamamu adalah momen yang menyenangkan, dan dia ingin menikmatinya tanpa terdistraksi apa pun. Sedangkan dia yang posesif, ingin memonopoli keseluruhan diri dan waktumu.
ADVERTISEMENTS
4. Pacar yang protektif percaya bahwa kamu mampu untuk menyelesaikan persoalan. Sedang dia yang posesif tak memberimu kesempatan untuk itu
Protektif: “Kamu pulang sendiri? Ya udah, hati-hati ya. Ambil jalan yang rame aja, nggak usah lewat jalan sepi meski lebih dekat. Kalau udah sampai, kabarin aku ya.”
Posesif: “Kenapa nggak mau aku jemput? Oh! Pasti kamu bareng teman sekantormu yang itu kan? Mau kencan sekalian gitu? Nggak usah! Aku jemput aja.”
Ibaratnya saat kamu hendak pergi ke suatu tempat, si protektif akan memberikanmu bekal berupa makanan, obat-obatan, peta supaya kamu nggak nyasar, dan berbagai hal penting yang mungkin kamu butuhkan agar perjalananmu aman. Sedangkan dia yang posesif, jelas nggak akan mengizinkan kamu melakukan perjalanan sendirian.
ADVERTISEMENTS
5. Bersama si posesif, kamu nggak tahu lagi apa itu yang namanya privasi. Sedang dia yang protektif mungkin akan cerewet sekali tapi tetap tahu batasan dirinya sendiri
Pasangan yang posesif tidak kenal yang namanya privasi. Ketika kamu menginginkan space-mu sendiri, atau waktu untuk dirimu sendiri, dia akan langsung mencurigai ini dan itu. Karena baginya, semua hal tentangmu harus sepengatahuan dirinya. Sedangkan dia yang posesif, mungkin akan sama cerewetnya. Dia akan memberimu saran ini dan itu. Tetapi dia tetap tahu batasan yang boleh dimasuki. Bagaimanapun, dia tetap menghargai privasimu.
ADVERTISEMENTS
6. Si posesif akan bilang bahwa dia selalu mengawasimu dan tahu apa pun yang kamu lakukan. Sedang si protektif akan bilang bahwa dia ada saat kamu membutuhkannya
Protektif: “Nggak perlu disembunyiin. Aku tuh selalu tahu apa yang terjadi sama kamu dan apa yang kamu lakukan.”
Posesif: “Nggak perlu disembunyiin, kamu tahu kan kalau kamu selalu bisa cerita sama aku?”
Si posesif akan memosisikan dirinya sebagai pengawas yang akan memastikan kamu nggak akan macam-macam di belakangnya, apalagi berbohong. Sedang dia yang protektif menempatkan dirinya sebagai seseorang yang siap membantumu kapan saja kamu membutuhkannya.
7. Si protektif akan melarangmu melakukan sesuatu saat dia tahu itu berbahaya untukmu. Sedang si posesif akan melarangmu semata karena dia tidak suka kamu melakukan itu
Protektif: “Tapi itu jauh banget. Dan jalannya susah. Mana sepi lagi. Kalau malam-malam begitu, aku nggak tega kamu pergi sendiri. Nggak usah dulu ya?”
Posesif: “Nggak usah. Aku nggak suka kamu ikut-ikutan acara kayak gitu. Mending kamu nonton sama aku.”
Intinya sih si protektif melarangmu demi kepentinganmu, sedang si posesif melarangmu demi kepentingannya.
8. Dia yang posesif menganggapmu sebagai miliknya yang tak boleh diambil siapa-siapa. Sedang dia yang protektif, menganggapmu sebagai seseorang yang perlu dia jaga
Sebenarnya dasar tindakan protektif dan posesif itu sudah jauh berbeda. Dia yang protektif menganggap kamu sebagai seseorang yang ingin dia jaga. Meski sebenarnya mengerti bahwa kamu bisa melindungi diri sendiri, dia tetap ingin menjadi orang yang bisa diandalkan. Sedangkan dia yang posesif, mendasarkan semua sikapnya dari rasa kepemilikan. Baginya, kamu adalah miliknya, dia ingin kamu menjadikannya prioritas, dan dia nggak mau kamu punya kehidupan ataupun teman yang lain. Terlihat ‘kan bedanya?
Meski sekilas mirip, jangan sampai salah membedakan, ya. Sebab dari sisi mana pun pasangan yang posesifnya kebangetan itu memberi dampak yang negatif pada hidupmu.