Selain zodiak dan golongan darah, salah satu alat yang sering digunakan untuk menilai karakter orang lain adalah tipe kepribadian MBTI atau Myers-Brigg Type Indicator. Tes kepribadian ini sudah ada sejak 1942 dan masih populer hingga saat ini. Melansir dari Washington Post, lebih dari 10 ribu perusahaan, 2500 kampus, dan 200 lembaga pemerintah di Amerika Serikat telah melakukan tes ini, lo.
Hasil dari tes ini pun sering diyakini banyak orang sangat mewakili kepribadian mereka. ‘Aku banget’ deh pokoknya. Bahkan, beberapa dari mereka sampai mencantumkan hasil dalam bentuk huruf MBTI-nya di bagian biografi media sosial atau menjadikannya topik obrolan di tongkrongan.
Tes MBTI akan memberikan hasil berupa perpaduan empat huruf. Pernahkah kamu membaca atau mendengar sebutan “INFJ, INTP, atau ESTP”? Nah, itu adalah beberapa dari total 16 tipe kepribadian dalam MBTI. Setiap hurufnya mewakili satu dimensi sifat dasar manusia yang dijadikan tolok ukur penilaian. Setiap dimensi terdiri dari dua huruf.
Sebelum bisa ikut ngobrol lebih dalam soal tipe kepribadian ala MBTI ini, kamu harus paham dulu arti dari masing-masing huruf tersebut. Gimana maknanya? Apa saja empat dimensi yang dijadikan tolak ukur penilaian? Simak penjelasan selengkapnya, yuk!
ADVERTISEMENTS
Dimulai dari huruf pertama dalam MBTI, bagian ini menggambarkan caramu menyerap dan menyalurkan energi dari lingkungan sekitar
Ekstrovert dan Introvert | Ilustrasi oleh Hipwee
Melansir dari situs resmi MBTI Online, huruf pertama dalam karakter MBTI terdiri dari dua tipe kepribadian, yaitu Ekstrovert (E) dan Introvert (I). Kedua tipe kepribadian ini mempunyai pendekatan berbeda tentang cara mereka menyerap energi dari sekitarnya.
Ekstrovert, si social butterfly yang suka berbaur dengan banyak orang
Kalau huruf pertama dalam MBTI-mu adalah “E” berarti kamu adalah tipe ekstrover yang mengisi energi lewat bersosialisasi dengan orang lain. Tipe ini lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bergabung dengan aktivitas yang memerlukan tingkat interaksi tinggi. Kalau nggak ngobrol sama orang-orang dalam satu hari aja, rasanya kayak ada yang kurang. Dalam pergaulan, ekstrover cenderung mengutarakan pemikiran, ide, atau perasaannya secara verbal.
Introvert, si penyendiri yang lebih memilih tenggelam dalam dunia kecilnya
Orang dengan tipe introver dikenal lebih tertutup. Dalam pergaulan, introver lebih tertarik menghabiskan waktu sendiri atau dengan sedikit orang. Alih-alih berbicara dengan banyak orang, introver lebih senang membangun obrolan yang intim dan bermakna. Berbeda dengan ekstrover, interaksi sosial justru akan menguras lebih banyak energi orang introver sehingga membuat mereka capek. Itulah mengapa introver sering menyendiri untuk memulihkan kembali energi mereka.
ADVERTISEMENTS
Caramu belajar dan mencerna informasi tergambar lewat huruf kedua dalam kepribadian MBTI
Sensing dan Intuition | Ilustrasi oleh Hipwee
Huruf kedua dari MBTI terdiri dari dua tipe kepribadian yaitu Sensing (S) dan Intuition (N). Dalam bagian ini, kamu akan memahami pendekatan apa yang kamu gunakan dalam belajar, mengumpulkan, dan mengelola informasi.
Sensing, logis dan rasional serta selalu butuh bukti untuk segala hal
Orang tipe sensing cenderung menggali informasi dengan fokus pada fakta atau pengalaman nyata. Kalau huruf kedua dalam MBTI-mu adalah “S” berarti kamu akan mengobservasi dunia sekitar menggunakan kelima panca indera (senses). Apa yang nampak, itulah yang diyakini sebagai sebuah kebenaran.
Maka dari itu, tipe sensing selalu membutuhkan bukti dan alasan di balik sebuah fenomena. Bahkan, mereka nggak segan-segan terlibat langsung ke dalam permasalahan yang sedang terjadi untuk menggali langsung kebenarannya. Melalui cara tersebut pula, sensing lebih banyak menyerap pelajaran. Learning by doing gitu ceritanya~
Intuition, imajinatif dan lihai melihat peluang
Soal melihat kemungkinan-kemungkinan di masa depan, orang tipe intuition jagonya. Hal itu nggak terlepas dari kemampuan mereka dalam mengandalkan intuisi. Apa yang mustahil terwujud bagi tipe sensing, akan selalu punya celah untuk jadi kenyataan di tangan orang tipe intuition.
Mereka memang cenderung suka mengumpulkan informasi yang bersifat teoritis dan abstrak. Melansir dari 16 Personalities, tipe ini tertarik untuk mengulik makna tersembunyi dan kemungkinan-kemungkinan di balik suatu fenomena untuk mendapatkan gambaran utuh tentang suatu hal. Dari sana, mereka akan mengamati detail-detail apa saja yang saling berhubungan untuk dijadikan peluang nantinya.
ADVERTISEMENTS
Mari kenalan dengan caramu mengambil keputusan lewat huruf ketiga dalam MBTI
Thinking dan Feeling | Ilustrasi oleh Hipwee
Huruf ketiga dalam MBTI menggambarkan gimana caramu mengolah deretan informasi yang sudah dikumpulkan lewat spektrum sebelumnya (Sensing atau Intuition). Yuk, simak perbedaan antara Thinking (T) dan Feeling (F)!
Thinking, paling adil dan paham konsekuensi dari keputusannya
Mereka yang mendapatkan “T” sebagai huruf ketiga di MBTI-nya cenderung mengambil keputusan berdasarkan logika rasional dan fakta. Tipe ini akan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian, lalu menarik kesimpulan akhir yang adil dan nggak memihak. Ketika memutuskan sesuatu, mereka pun akan belajar dari pengalaman dan masa lalu orang lain maupun diri sendiri agar nggak jatuh ke kesalahan yang sama.
Feeling, mengedepankan simpati demi hubungan tetap harmonis
Mungkin kamu sudah sering mendengarkan saran untuk mengikuti kata hati ketika memutuskan sesuatu. Nah, cara tersebut jugalah yang dilakukan oleh orang dengan tipe feeling. Mereka lebih menggunakan perasaan, nilai-nilai personal, dan memikirkan kondisi orang lain sebelum mengambil keputusan. Pasalnya, mereka nggak ingin ada orang yang tersakiti bahkan dirugikan.
ADVERTISEMENTS
Huruf keempat di MBTI menjelaskan soal caramu mengorganisir aktivitas sehari-hari
Judging dan Perceiving | Ilustrasi oleh Hipwee
Huruf keempat sekaligus terakhir menunjukkan gimana caramu beraktivitas dan mengatur ritme hidup. Kalau kamu tipe yang terstruktur banget, maka Judging (J) lebih cocok buatmu. Sedangkan, kalau kamu lebih fleksibel, bisa jadi kamu tipikal Perceiving (P).
Judging, seluruh aktivitas harus dicatat serapi mungkin biar nggak ada yang terlewatkan
Orang dengan tipe judging dikenal lebih terstruktur dalam menyusun jadwal sehari-hari. Mereka akan membuat daftar kegiatan dengan rinci dan menjalankannya sesuai dengan rencana yang telah mereka tetapkan. Perencanaan yang matang itu pun membuat mereka bukanlah tipe last minute atau deadliner, sebab semua tugas atau pekerjaan harus selesai tepat waktu.
Namun, di sisi lain tipe judging ini cenderung susah untuk berkompromi ketika harus melakukan aktivitas di luar to do lists atau bersebrangan dengan prinsip dan nilai yang mereka pegang.
Perceiving, spontan dan menikmati banyak pilihan yang ditawarkan oleh hidup
Menjalani hidup dengan lebih fleksibel menjadikan tipe perceiving sebagai orang yang gampang beradaptasi. Ketika dihadapkan dengan rutinitas sehari-hari, mereka cenderung mengerjakannya pada waktu yang mereka inginkan tanpa ada jadwal yang ketat. Tipe perceiving pun nggak muluk-muluk merencanakan hidup sehingga saat sesuatu terjadi di luar dugaannya, mereka bisa segera menyesuaikan diri. Ini jugalah yang membuat mereka dinilai lebih terbuka pada hal-hal baru.
Nah, itu tadi delapan huruf yang menyusun tipe-tipe kepribadian dalam MBTI. Meskipun karaktermu bisa digambarkan dalam satu huruf melalui empat kategori di atas, bukan berarti kamu nggak bisa merasakan atau berperilaku kebalikannya. Misalnya, nggak ada satu orang pun yang sepenuhnya Ekstrover (E) atau sepenuhnya Introver (I). Pun, hanya karena kamu lebih condong logis dan rasional dalam mengambil keputusan seperti si Thinking (T), bukan berarti kamu nggak peduli sama sekali dengan perasaan orang sekelilingmu.
Maka dari itu, jangan buru-buru melabeli diri sendiri sebatas huruf-huruf MBTI ini, ya. Penggambaran karakter di atas hanya menunjukkan preferensi mana yang lebih dominan dan nyaman kamu gunakan sehari-hari. Ketika situasi dan kondisi hidup berubah, kamu pun tetap bisa berperilaku di luar karakter MBTI-mu. Lagipula, manusia itu kompleks dan setiap tipe kepribadian dapat menjadi versi terbaiknya dengan cara masing-masing.