Di dalam perjalanan asmara, putus hubungan memang kadang tak bisa dihindari. Bahkan mungkin kamu akan merasakan seremuk-remuknya patah hati. Kamu merasa kamu tak lagi bisa menemukan kebahagiaan setelah kandasnya hubungan kalian. Namun semakin waktu berjalan, semakin pulihlah luka yang pernah tertorehkan. Sadar atau tak sadar, sebenarnya kamu sudah siap membuka hati lagi.
Tapi bagaimana kamu tahu bahwa hatimu sudah siap menyambut cinta yang baru? Yuk, simak penjabaran dari Hipwee!
ADVERTISEMENTS
Dulu, kenangan tentang mantan selalu mengusik ketenangan. Sekarang, kamu menganggapnya hanya bagian dari pengalaman usang.
Setelah sekian waktu menjalin hubungan dengan dia yang memenuhi keseharian, tentu kalian juga telah menciptakan banyak kenangan. Saat akhirnya harus berpisah, sebisa mungkin kenangan dihindari agar tak semakin sakit hati.
Kamu tak mau lagi pergi ke tempat-tempat sarat kenangan, tak lagi mendengarkan lagu yang dulu sering didendangkan, menonton film kegemaran pun enggan. Namun saat hatimu telah terobati, kamu tak akan menolak melakukan hal-hal itu lagi. Dengan kesadaran penuh kamu meyakini bahwa kenangan yang ada di antara kalian hanyalah sebuah pengalaman usang. Kamu sudah bersikap biasa saja dan siap menghadapi kenyataan.
ADVERTISEMENTS
Mau mendengar namanya disebutkan, atau bertemu dengannya lagi secara kebetulan, kamu tetap merasa baik-baik saja.
Selain kenangan, biasanya sesaat kamu akan merasa anti terhadap sosok mantan pasangan. Bahkan, mendengar namanya disebutkan saja sudah membuatmu enggan. Inilah tanda bahwa sebetulnya kamu masih menyimpan serangkaian sakit hati dan juga dendam pada dirinya.
Berbeda halnya jika kamu biasa saja dan tak salah tingkah ketika tak sengaja bertemu dengan mantan pasangan. Kamu tak malu maupun menghindar ketika kamu dan dia ada di satu tempat yang sama. Bahkan, mendengar namanya disebutkan tak membuatmu berjengit maupun merasa ada sesuatu hal yang aneh. Kamu menjadi sebiasa-biasanya manusia ketika ada unsur dari dirinya yang tak sengaja tertangkap mata maupun telinga.
ADVERTISEMENTS
Kamu percaya bahwa di dunia ini banyak yang bisa membuatmu bahagia. Pada hal-hal sederhana, kamu sudah bisa tertawa.
Dulu, ketika menjalin hubungan dengan orang yang dicinta, poros hidupmu hanya terpusat padanya semata. Bahkan, bisa dikatakan tindak-tanduk yang dilakukan kekasih sanggup mempengaruhi suasana hatimu. Ketika dia menghujanimu perhatian maupun memberikan banyak ungkapan sayang, kamu pasti akan merasa senang bukan kepalang. Begitu juga ketika dia merasa sedang tidak ber-mood baik, kamu juga ikut terpengaruh dan merasa sedih.
Kini, setelah mampu benar-benar melepaskan sosoknya, kebahagiaanmu tak lagi digadai. Kamu menyadari benar bahwa penentu kegembiraanmu adalah dirimu sendiri. Bahkan, di dunia ini banyak hal yang bisa menjadi sumber bahagiamu. Ada pendampingan dari keluarga, banyak tawa dari para kawan, hingga segudang mimpi yang bisa menjadi pelontarmu untuk terus maju.
ADVERTISEMENTS
Tak ada lagi acara menangisi perpisahan kalian. Kenangan lama pun sudah tak lagi dirindukan. Kamu sudah siap kembali menjadi diri sendiri tanpa ada banyak drama.
Ketika kamu belum bisa move on dari dirinya, biasanya akan ada “agenda baru” yang kamu jabani: merenungi kenapa hubunganmu tak berhasil dan mengingat kenangan lama. Mood-mu pun belum stabil, kamu sering merasa sedih dan diam-diam menangisi kepergiannya.
Beda halnya etika kamu telah benar-benar bisa beranjak pergi dari dirinya, tak akan ada lagi kegiatan yang menguras emosi yang kamu lakoni. Kamu tak lagi bersedih maupun tenggelam dalam kenangan lama. Kamu telah siap kembali pada dirimu yang sebenar-benarnya, tanpa ada banyak drama.
ADVERTISEMENTS
Kamu ingin segera menjalin hubungan baru, bukan karena ingin pamer kemesraan atau membuatnya cemburu. Namun, karena kamu percaya kamu berhak bahagia
Berpura-pura move on dari mantan tidak akan membuat lukamu mengering dengan kilat. Justru di sinilah kelemahanmu makin tersingkap. Kamu merasa telah siap menjalin hubungan, namun motif utamanya hanya karena ingin membalas dendam maupun pamer kemesraan.
Berbeda halnya ketika kamu telah siap beranjak pergi dari belenggu mantan. Kamu mempercayai bahwa tiap orang berhak mencicipi kebahagiaan, tak terkecuali dirimu sendiri. Pintu hatimu kembali terbuka lebar dan ruangannya sudah siap ditempati oleh manusia baru. Hal inilah yang membuatmu makin meyakini bahwa ada cinta baru yang sedang menunggumu.
Sekarang, sudah siapkah kamu menjemput cinta yang baru?