Sebagian dari kamu mungkin pernah menjalani hubungan dengan seseorang yang umurnya terpaut jauh. Cinta memang tidak mengenal usia. Ia bisa datang pada sepasang manusia yang punya jarak umur yang jauh berbeda.
Sama seperti pacaran dengan pasangan yang sebaya, pacaran dengan orang yang jauh lebih muda (atau lebih tua) tentu ada suka dukanya. Sebagian mungkin sama dengan yang dialami pasangan sebaya, tapi ada juga pengalaman yang sama sekali berbeda jika kekasihmu jauh lebih muda. Kali ini, Hipwee akan mencoba membagikan gimana suka dukanya punya pacar yang jauh lebih muda.
ADVERTISEMENTS
1. Pacaran dengannya itu terasa seperti bernostalgia
Ya, kencan dengannya itu kayak balik lagi ke masa muda SMA dengan segala kisah-kasihnya. Kalo pas lagi gak kuliah, kamu rela jemput dia ke sekolah. Ya, itung-itung mejeng. Hehehe. Kamu juga sering membandingkan SMA zamanmu dengan SMA zaman pacarmu.
ADVERTISEMENTS
2. Agendamu dengannya: nonton pensi atau nonton pertandingan basket tingkat SMA
Iya, soalnya dia tampil di pensi atau ikut pertandingan olah raga mewakili sekolah. Kamu dengan senang hati menyemangati dia dari depan panggung atau pinggir lapangan. Pun kalo dia gak ikut keduanya, kamu tetap senang karena bisa menemaninya men-support teman-temannya.
ADVERTISEMENTS
3. Mulanya, orangtuanya memandangmu curiga
Mungkin dalam pikirannya:
“Hmm, ngapain nih cowok deketin anak gue? Gak sadar apa kalau dia lebih cocok jadi oom-nya?”
ADVERTISEMENTS
4. Tapi, kamu ternyata cepat akrab sama mereka
Mereka akhirnya welcome sama kamu, setelah tahu ternyata kamu nyambung sama mereka. Ya gimana, orang saya seumuran udah cukup dewasa kok.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu harus sudi digodain sama teman-temanmu
Teman-temanmu bakal godain kamu gara-gara pacarnya jauh lebih muda.
Teman A: “Ciyeee, pacaran sama kimc*il!”
Teman B: “Wah, dapet daun muda nih.”
Kamu: “Iya, kenapa? Ngiri ya gara-gara kalian masih jomblo?”
#emangnyaenakdiskakmat?
ADVERTISEMENTS
6. Juga, terima nasib dipanggil “Om” atau “Mbah” sama sahabatnya pacarmu
Selain kencan sama cewekmu, kamu juga bakal sering hang out bareng sahabat-sahabatnya cewekmu. Dan dengan semena-mena mereka manggil kamu ‘Om’ atau ‘Mbah.’ Duh, dek!
7. Tapi, teman-temannya yang lain bakal segan sama kamu
Sebagai orang yang paling tua di situ, teman-teman cewekmu bersikap sopan sama kamu saat kalian lagi nonton pensi atau pertandingan olah raga. Mereka menyapa, “Hai, Kak!” atau sekadar senyum. Kamu sih stay cool, meski dalam hatimu: “MWA-HA-HA-HA-HA!”
(Padahal lebih banyak yang mengira kamu omnya.)
8. Tak jarang, kamu harus berhadapan dengan sikap alay pacarmu
Alay itu salah satu proses menuju kedewasaan. Sayangnya, cewekmu itu masih berada di tahap alay, meski gak begitu akut sih. Dia me-request status married di Facebook, merayakan anniversary tiap bulan, atau memanggilmu dengan panggilan ‘papa’, ‘ayah’, atau semacamnya.
Alay sih, tapi bagimu kadang tingkah lakunya itu sweet juga….
9. Kamu juga butuh usaha ekstra untuk meladeni kemanjaannya
Ya, karena kamu jauh lebih tua darinya, terkadang dia jadi manja banget ke kamu. Mulai dari minta temenin ke salon, beli buku, maupun sekadar minta beliin es krim. Kalo gak dituruti, dia bakal ngambek berhari-hari. Kamu sampai kewalahan sendiri pas dia lagi manja-manjanya ke kamu.
10. Kamu bisa dengan mudah memahaminya, tapi tidak sebaliknya
Kadang dia gak bisa memahami keadaanmu atau keperluanmu. Misalnya, dia marah-marah saat kamu nongkrong sampai larut sama teman-temanmu setelah penat kuliah, karena dia sendiri gak pernah nongkrong sampai malam. Padahal kamu juga butuh refreshing dan banyak kegiatan yang dilakukan sampai larut malam.
Kamu pun cuma bisa menghela napas.
11. Makanya, sesekali kamu mesti men-downgrade pola pikirmu
Kadang, cewekmu jadi labil emosinya. Pengennya dimengerti tapi gak mau mengerti kamu. Dia jadi cemburuan dan gampang kesal. Akhirnya kamu yang mengalah dengan berusaha menempatkan dirimu pada pola pikirnya.
12. Tapi, karena kamu, dia jadi pribadi yang lebih dewasa dibanding anak-anak seumurannya
Kamu dan dia telah mengelaborasi pola pikir masing-masing agar dapat saling menyesuaikan. Selain kamu yang berusaha menyesuaikan dengan pola pikirnya, dia pun berusaha mengimbangi pola pikirmu yang jauh lebih dewasa dan berpengalaman. Makanya, dia jadi pribadi yang lebih dewasa dibanding teman-teman sebayanya.
13. Tapi karena dia juga, kamu belajar untuk jadi pribadi yang lebih bijak
Menghadapi naik dan turunnya emosi pasanganmu secara tidak sadar membentukmu jadi orang yang jauh lebih bijak. Kamu tidak lagi menggebu-gebu, tidak lagi egois dan memaksakan kehendakmu. Kamu sadar bahwa rasa saling mengerti adalah kunci utama bagi hubungan yang berhasil.
14. Yang seru adalah pengalamanmu mendampinginya lulus SMA dan masuk perguruan tinggi
Mulai dari menemaninya belajar untuk ujian nasional, memeluknya saat pengumuman kelulusan, sampai mendampinginya di wisuda SMA. Kamu juga ikutan sibuk saat dia bingung memilih masuk universitas dan jurusan yang mana. Saat ospek pun, kamu dibuat repot demi membantunya mendapatkan perlengkapan ospek yang aneh-aneh. Berasa punya anak, deh.
15. Setelah dia kuliah, jarak usia kalian nggak terasa lagi
Kini dia menjadi wanita yang jauh lebih matang dibanding saat kamu mengenalnya dulu. Yang kamu gandeng kini bukan lagi gadis kecil manja yang dulu. Seiring dengan lingkungan pergaulannya yang naik tingkat, pola pikirnya pun berkembang. Kini dia lebih mandiri dan jauh lebih pengertian padamu.
16. Tapi, sampai kapanpun, dia tetap gadis manjamu yang dulu
Meskipun dia lebih matang sekarang, bagimu dia tetap gadis manjamu yang dulu.
Pacaran dengan gadis yang usianya jauh lebih muda emang punya tantangan tersendiri sih. Tapi, kamu tetap merasa beruntung kok, bisa mendampinginya di masa-masa transisi hidupnya dari remaja menjadi dewasa.
Nah, apa kamu punya pengalaman menarik lainnya dengan pacarmu yang usianya jauh di bawahmu? Bagikan di komentar yuk.