Rasa nyaman kerap dikaitkan oleh tindakan pacar kepada kita, seperti mulai berani memeluk secara tiba-tiba sampai menggelendot manja di bahunya. Namun obrolan pun bisa jadi tolok ukur, sudah senyaman apa kamu dan pacarmu selama ini. Apalagi sudah pacaran bertahun-tahun, kenyamanan mulai bisa dirasakan dari hal-hal yang kerap kalian perbincangkan. Tak ada lagi hal-hal yang ditutupi, sampai mulai lebih peduli terhadap satu sama lain.
Dan kamu patut berbangga bila hubunganmu, yang bisa dibilang awet itu mulai terbiasa oleh 10 obrolan ini. Jauh dari rasa jaim apalagi malu untuk saling mengungkapkannya.
ADVERTISEMENTS
1. “Jangan sering-sering belanja baju di mal. Coba sesekali belanja sayuran di pasar, Sayang”
Pacarmu nggak lagi malu nunjukin keinginannya melihatmu serius belajar masak, kalau dia udah berani bilang seperti itu ke kamu. Dia pun ingin kamu mengenal A-Z tentang bahan dan segala macam soal dapur, bukan hanya khatam soal alat mempercantik diri dan baju. Kalau sudah seperti ini, tandanya dia sudah mantap memilih kamu sebagai pendamping. Wah, jadi semangat belajar masak dan hafal bebagai keperluan dapur ya
ADVERTISEMENTS
2. “Kamu nggak usah jemput aku, Yang. Aku aja yang ke rumah, sekalian mau ketemu Mama…”
Besok hari Minggu aku jemput jam 9 ya, Sayang?
Nggak usah, Sayang. Aku aja yang ke rumah, sekalian mau ketemu Mama nih. Kangen
Kamu kangen Mama atau sama aku, yang?
Mama, lah. Ngapain kangen sama kamu? Kan hampir tiap hari ketemu
Hal ini akan kamu rasakan kalau kamu sudah nyaman dan bahagia bersama dia yang sudah menemani kamu lebih dari seribu malam. Sesekali, kamu tak akan meminta dijemput dan lebih memilih untuk menghampiri dia di rumah, bukan semata-mata hanya ingin menemui pacarmu, tapi juga bertemu dengan Mamanya yang sudah seperti Ibu sendiri buatmu. Lamanya masa pacaran kalian membuat kamu dan pacarmu saling kenal dan akrab dengan keluarga masing-masing.
ADVERTISEMENTS
3. “Ini perut atau bantal sih, Sayang? Kurangin dong makan gorengannya”
Beberapa orang mungkin akan menganggap candaanmu menyebalkan, tapi pacarmu justru tertawa karena dia memahami maksud candaan itu. jangankan merasa tersingggung atau marah terhadap ucapanmu, pacamu jadi memiliki keinginan untuk mengurangi makan gorengan. Kamu juga pasti tak keberatan jika pacarmu jadi gendut, asalkan hidupnya sehat dan teratur.
ADVERTISEMENTS
4. “Kamu kok gitu lagi, sih Yang? Bukannya kemarin janji nggak diulang lagi?”
Bukannya ingin mengungkit kesalahannya, kalimat ini justru ampuh untuk membuatnya tersadar bahwa apa yang barusan dilakukannya adalah hal yang kamu benci. Memintanya berbuat lebih baik juga bukan dosa untukmu.
Kamu kok gitu lagi sih, Yang? Kan kemarin kamu udah janji bakalan berubah
Maaf ya, Sayang. Aku bener-bener nggak sengaja
Iya aku maafin. Tapi jangan keterusan. Janji?
Pasti, Bos!
ADVERTISEMENTS
5. “Jangan kerja terus, inget istirahat. Inget ada aku yang butuh diajakin piknik juga, Yang.”
Jadi pacar nggak cuma jadi teman di susah senangnya aja, kalian juga harus bisa jadi alarm yang saling mengingatkan untuk tidak keterlauan dalam bekerja. Uang memang penting untuk mengisi tabungan demi pernikahan yang kalian idamkan, namun bukan berarti saling mengabaikan dan lupa akan kesehatan.
ADVERTISEMENTS
6. “Maaf ya, Yang. Gimana kalau kita makan di burjo depan aja? Aku lagi bokek nih.” Dan kamu menjawab, “Nggak usah jajan, aku aja yang masakin. Setuju?”
Maaf ya, Yang… gimana kalau kita makan di burjo depan aja? Aku lagi bokek nih
Oh gitu, nggak usah jajan deh Yang. Aku aja yang masakin. Setuju?
Setuju banget, tapi nggak dimasakin nasi goreng lagi, kan?
Alah, aku kan baru bisa masak nasi goreng…
Beberapa cowok sih pantang buat mengakui dia lagi bokek atau nggak punya uang berlebih buat makan di restoran. Sementara pacarmu nggak malu lagi buat jujur, memang tandanya dia sudah nyaman dan mau terbuka dengan keadaannya, dan kamu justru baiknya berbangga karena dia mempercayai kamu untuk mengetahui kelemahannya tersebut.
7. “Hayo, kamu pasti lagi nongkrong sama anak-anak di kafe, ‘kan?”
Kamu dan dia pun saling hafal kebiasaan masing-masing. Tentang dia yang sukanya nongkrong di kafe dekat kampus bersama teman-temannya, dan dia yang hafal kamu yang suka ke mal kalau lagi diskonan saja. Waktu mengajarkan kalian untuk saling memahami dan hafal kebiasaan satu sama lain. Dan berbanggalah bersamanya yang tak hanya bisa menjaga hubunganmu agar langgeng saja, tapi juga bisa hafal tentan hal-hal yang menjadi kesukaanmu.
8. “Aku mau malem mingguan aja di rumah, nggak apa-apa, kan?”
Yang, besok malam minggu temenin aku ke salon ya?
Sebenernya, aku mau malem mingguan aja di rumah, Yang.
Oh, yaudah aku ke salon sama temen aja deh, Yang
Bener nggak apa-apa?
Iya, Sayangku.Nggak masalah kok.
Nggak lagi sungkan untuk menolak keinginanmu adalah tanda kalau dia percaya kamu nggak akan keberatan dengan penolakan tersebut. Bukannya tak ingin menemani atau memenuhi keinginanmu, dia pun butuh waktu sendiri. Dan kamu, adalah pacar yang baik dan bisa memahami keputusannya tanpa rasa marah sedikitpun.
9. “Yang, uangnya mending ditabung aja. Nggak usah buat ngerayain anniv ke-4 tahun..”
Kamu mau minta kado apa, Sayang buat anniversaru ke-4 tahun kita besok?
Aku nggak mau kado kok, Yang
Lho terus kamu maunya apa?
Nggak mau apa-apa, Yang. Uangnya mending ditabung aja buat modal nikah
Apalagi kalau hal ini sudah jadi obrolan kalian, berarti hubungan yang sudah kalian bina selama bertahun-tahun pantas untuk segera di bawa ke pelaminan. Kalian sudah tidak lagi menginginkan hadiah untuk merayakan anniversary kalian, karena menabung dan mempersiapkan pernikahan jauh lebih penting dipikirkan mulai dari sekarang.
Dilihat dari obrolan kalian setiap harinya saja, kalian sudah bisa menebak kok tingkat kenyamanan kalian masing-masing. Tanpa perlu berpura-pura atau bahkan malu, kalian sudah saling terbuka tanpa diminta. Dan waktu kebersamaan kalianlah yang menjadika kalian sepasang yang tak lagi sugkan membicarakan hal-hal yang kebanyakan di anggap tabu oleh pasangan lain. Dan kalian, patut berbangga telah sampai di level ini.