Namanya juga manusia. Terkadang hati berubah tanpa bisa dicegah. Hari ini, emosi begitu membeludak sehingga kamu yakin berpisah adalah keputusan yang paling baik. Putus cinta kamu anggap sebagai kebebasan yang teramat sangat menyenangkan. Namun, beberapa hari setelah semuanya berlalu, apalagi ketika rasa rindu itu mulai menyeruak, kamu mulai meragukan semuanya: benarkah keputusanmu untuk memutuskan pacarmu kemarin?
Lantas kamu pun panik karena menyesali keputusanmu sebelumnya. Alasan gampangnya sih, jelas karena kamu masih sayang. Kemarin rasanya puas setelah putus darinya, sekarang kamu merasa “duh, bisa nggak ya aku hidup tanpa dia?”. Tenangkan dirimu, jangan terburu-buru mengambil keputusan yang ujung-ujungnya kamu sesali lagi. Coba renungkan dulu beberapa hal ini sebelum kamu nge-chat mantan dan bilang “Balikan yuk?”
ADVERTISEMENTS
1. Pertama-tama pikirkan dulu apa yang membuatmu mendadak menyesal. Supaya kamu nggak gegabah dan salah langkah
Sebelum ke mana-mana, coba pikirkan dulu apa yang membuatmu berubah pikiran. Mengapa tiba-tiba kamu menyesal telah memutuskan pacar? Apakah karena kamu menyadari bahwa keputusanmu keliru, dan semestinya persoalan itu masih bisa diperbaiki tanpa harus mengakhiri hubungan? Ataukah karena kamu merasa menjadi jomblo itu terlalu sepi dan kamu masih membutuhkan perhatiannya?
ADVERTISEMENTS
2. Cinta itu sebenarnya mirip-mirip dengan narkoba. Ketika dihentikan saat kamu sudah ketergantungan, selalu ada hasrat ingin kembali menggunakan
Sebenarnya nggak salah kalau menyamakan cinta itu seperti narkoba. Karena jatuh cinta itu juga seperti kecanduan narkoba. Ketika suatu hari karena masalah tertentu kamu harus berhenti mencintai, meski itu keputusanmu sendiri, kamu seperti pecandu yang sakau. Selalu ada hasrat untuk kembali ke hubungan itu. Belum tentu karena masih cinta, bisa juga karena kamu terlalu terbiasa bersamanya. Jadi, aneh dan kurang saja kalau dia nggak ada.
ADVERTISEMENTS
3. Rasa pengen balikan itu wajar, karena sebenarnya kamu sedang beradaptasi dengan keseharian yang berbeda. Kekosongan itu hanya perkara waktu saja
Harus diakui, hari-harimu setelah putus cinta sangatlah berbeda. Dulu setiap bangun tidur ada pesan yang sudah menunggu dibaca di ponselmu, meski sesederhana “Selamat pagi sayang. Have a nice day!”. Sekarang ponselmu jadi sepi dan seolah nggak berguna. Dulu malam minggu kamu selalu punya rencana, sekarang kamu bingung harus apa. Kebersamaanmu dengannya seperti rutinitas. Dan ketika rutinitas itu dihentikan, wajar bila kamu merasakan kekosongan. Namun, semua ini hanya soal waktu saja bukan? Nanti lama-lama kamu juga akan terbiasa.
ADVERTISEMENTS
4. Kenangan tentang kebahagiaan kalian memang akan menyerbu dan membuatmu ingin kembali. Tapi coba ingat, apakah kamu benar-benar bahagia bersamanya?
Waktu melihat hujan, kamu ingat dia sering datang ke kantormu untuk mengantarkan jas hujan karena kamu selalu kelupaan. Waktu lihat mi rebus, kamu jadi ingat dulu sering mampir ke burjo untuk makan mi rebus malam-malam. Pokoknya, sekarang semua-semua membuatmu teringat padanya dan kamu merasa dulu sangat bahagia. Eits, jangan terburu-buru. Apa kamu yakin kamu benar-benar bahagia bersamanya dahulu? Atau kamu hanya mengingat yang indah-indah saja, dan memilih untuk menghilangkan pahit-pahitnya?
ADVERTISEMENTS
5. Sebelum memutuskan ingin balikan, coba ingat lagi apa yang membuatmu ingin putus? Nggak lucu kan kalau kamu sudah melupakannya
Bila keputusanmu kemarin dirasa salah langkah, tentunya perlu mempertimbangkan baik-baik agar kamu nggak mengambil kesimpulan yang salah lagi, bukan? Sebelum kamu menuruti hasratmu untuk nge-chat mantan dan mengajak balikan, coba deh ingat lagi apa yang membuatmu ingin putus kemarin? Persoalan apa yang kalian hadapi, dan apakah persoalan itu sebenarnya masih bisa ditoleransi atau termasuk hal-hal prinsipil yang harus memang harus dihadapi dengan tegas? Lalu, bila kamu balikan dengannya, apakah kamu yakin masalah yang sama nggak akan terulang lagi nanti?
ADVERTISEMENTS
6. Hati yang patah hati bisa dihibur dengan berbagai cara. Tidak harus dengan balikan kok supaya kamu bisa bahagia
Sangat bisa dipahami bahwa hatimu kini bersedih. Putus cinta dan sesal bercampur menjadi satu, membuatmu bingung apa yang harus dilakukan untuk kembali bahagia. Lalu kamu berpikir sederhana, kalau balikan, pasti akan bisa bahagia seperti dulu. Tapi, bukankah bahagia bisa dengan berbagai cara? Nggak harus balikan, kamu bisa memanjakan dirimu sendiri untuk sejenak. Bersantai di salon, pergi traveling, atau sering kumpul dengan teman-teman. Senangkanlah dirimu sendiri, supaya kamu nggak berpikir cuma dia yang bisa membuatmu bahagia.
7. Sibukkan dirimu dengan berbagai hal, supaya tidak terlalu kepikiran. Terkadang kamu hanya butuh pengalih perhatian agar tidak berpikir sembarangan
Sembari memikirkan masak-masak sebelum mengambil keputusan, kamu bisa menyibukkan dirimu dengan berbagai hal positif. Pikiran gegabah untuk ngajak balikan itu bisa saja muncul karena kamu punya terlalu banyak waktu untuk memikirkannya. Jadi, kenapa nggak menyibukkan diri saja? Setidaknya kamu harus memberi waktu untuk diri sendiri agar berpikir dengan jernih, supaya nggak salah melangkah lagi.
8. Jika setelah berbulan-bulan kamu masih saja merasa menyesal, mungkin saatnya mengajak mantanmu bicara. Mungkin memang ada yang belum usai di antara kalian berdua
Jika hal-hal di atas sudan kamu lakukan, jika setelah memberi waktu yang cukup bagi diri sendiri untuk berpikir sudah dilakukan, dan sesal di hatimu masih ada, mungkin sudah saatnya kamu menghubungi sang mantan. Barangkali, ada sesuatu di antara kalian yang belum usai dan harus dibicarakan. Balikan atau nggak, itu urusan nanti, yang penting bicara saja dulu. Namun, selalu ada kemungkinan bahwa sang mantan sudah punya pasangan baru. Jadi, siapkan hatimu untuk kemungkinan ini juga ya.
Nggak ada yang salah dari balikan dengan mantan. Asalkan kamu benar-benar punya alasan untuk itu, bukan sekadar pemikirian bahwa “ah, ternyata jomblo itu nggak enak ya” setelah putus dengannya.