“Ji, gimana kalau nanti jalan?”
“Aduh, aku ada acara sama temen-temen, nih”
“Yaaah… Kapan deh kamu ada waktu?”
“Wah… Dalam waktu dekat ini masih repot terus. Maaf ya”
Kamu pernah merasa bahwa hubunganmu tak lagi sama? Kala hubungan yang sudah kamu jaga berdua tiba-tiba sudah tak lagi punya nyawa yang bisa membuatmu menikmati cinta. Bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu sudah tak lagi bisa mencintai pasanganmu.
Nah, buat kamu yang masih ragu, ini beberapa hal yang bisa kamu camkan dalam benakmu apakah kamu sudah mulai ragu dengan hubunganmu atau tidak.
ADVERTISEMENTS
Saat sibuk jadi alasan untuk sedikit memberi jarak, itu tanda bahwa sayangmu sudah mulai hilang. Kamu yang pasangannya mulai gini, waspada ya
“Ji, kamu sibuk gak besok? Ayok kencan…”
“Ah, aku besok ada rapat orang kantor, nih”
Tak bisa dipungkiri juga bahwa salah satu hal yang bisa mengakibatkan retaknya hubungan adalah kala sibuk sering dijadikan alasan keengganan bertemu. Kamu harus tau, sebenarnya sesibuk apapun kerjaanmu, kalau memang cinta pasti akan selalu menyisakan waktu untuk bertemu. Saat sibuk kamu jadikan alasan untuk memberi jarak, sudah bisa dipastikan ada rasa bosan yang hinggap dalam benakmu. Dari rasa bosan itu bisa jadi cinta yang kamu rasa juga sudah mulai sirna. Hati-hati ya yang pasangannya mulai sering bilang sibuk.
ADVERTISEMENTS
Keenggananmu membalas pesan darinya bisa jadi tanda awal bahwa kamu udah mulai gak cinta. Bales pesan aja nunda, gimana urusan perasaan hatinya
“Ji, tu hapelu dari tadi bunyi mulu tuh”
“Oh, biarin aja. Ntar juga gua bales kok”
“Dari siapa sih?”
“Pacar… Hehe”
Butuh berapa menit sih untuk membalas sebuah pesan singkat? Paling juga gak lebih dari 5 menit setiap pesannya. Kalau sampai membalas pesan saja kamu sudah malas, perasaan cintamu kepadanya wajib untuk kamu koreksi ulang. Memang sih selalu membalas pesan darinya tidak ada hukum yang mewajibkannya. Tapi tetap saja, kalau kamu memilih untuk menunda membalas pesannya, kesannya kamu seperti menghindar dari cewekmu.
ADVERTISEMENTS
Meksi kamu dan dia sering keluar bersama, tapi fokusmu bukan kepadanya. Bahkan handphone atau makanan yang kamu pesan malah terlihat lebih menggoda daripada ngobrol bersamanya
“Eh Ji, liatin aku dong. Kamu kok mainin hape mulu sih!”
“Hehe Maaf, Rul. Anak-anak lagi resek di grup WA soalnya”
Meski intensitas bertemu dengan pacarmu bisa dibilang sering, tapi bukan berarti kedekatan hati yang kalian rasakan dekat juga. Tak ada yang menjamin bahwa kedekatan secara fisik yang saat ini kalian jalani juga akan mendekatkan hati kalian, kan? Kala fokusmu tak lagi kepadanya saat kalian berdua, bisa jadi rasa cinta yang dulu ada sudah mulai sirna. Yah, kala handphone atau makan lebih menggoda daripada pacar, sudah pasti cintamu sedikit mulai musnah.
ADVERTISEMENTS
Sengaja atau tidak, kamu pernah becanda ngobrol bahwa kamu minta putus. Meski nadanya becanda, tapi dalam hati sebenarnya kamu serius juga
“Eh Rul, misal kita putus, kamu bakal nyari pacar seperti apa?”
“Hah? Kok kamu ngomongnya gitu sih, Ji?”
Yah, siapa sih yang gak panik kala pasanganmu tiba-tiba mengandaikan hubungan kalian putus? Semua orang juga pasti panik dong. Tanpa ada angin dan hujan, tiba-tiba kok kamu ngomngin masalah putus? Meski becanda, tapi tetep saja ampuh membuat perasaan pasanganmu jadi gak tenang. Kamu yang pernah bercanda berbicara masalah putus, bisa jadi itu adalah isi hatimu yang sebenarnya. Kalau memang udah sering becanda bilang pingin putus, mending diseriusin aja niat ngajak putusnya.
ADVERTISEMENTS
Belum lagi dengan kamu yang entah kenapa jadi pasif kepadanya. Alih-alih memberi kabar, mengucap selamat malam saja udah jarang
“Ji, bisa jemput aku gak nanti jam 5?”
“Kamu pulang sendiri, ya. Aku lagi mager nih”
Kalau boleh bicara jujur, sebenarnya kamu sendiri juga tak tau bahwa kamu sudah menunjukkan tanda bahwa kamu berubah jadi pasif kepadanya. Mulai dari jarang mau diajak ketemu, jarang ngangkat telpon hingga pasif dalam hal menganggapi topik pembicaraan yang ia ajukan kepadamu. Dari dalam hati sebenarnya kamu mau menanggapinya dengan serius, tapi entah kenapa ada dorongan yang membuatmu untuk pasif kepadanya. Nah, ini bisa jadi tanda kalau sebenarnya kamu sudah tak lagi cinta.
ADVERTISEMENTS
Kamu sih sadar kalau sebenarnya sudah gak cinta. Tapi takut jadi jomblo kadang memaksamu bertahan di hubungan yang sudah tak lagi punya nyawa
“Ji, lu sebenarnya masih cinta gak sih sama Nurul?”
“Gue ragu, Dit”
“Nah, lu gimana sih? Kalau cinta lanjutin. Kalau nggak ya mending cepetan diakhirin!”
Mungkin sebenarnya kamu sadar bahwa setelah beberapa hal yang kamu rasakan, ternyata perasaanmu kepadanya sudah tak lagi sama. Dari dalam hati, sebenarnya kamu juga ingin segera mengakhiri kisah berdua yang sudah sedari dulu kalian jalin bersama. Tapi tetap saja ada rasa takut yang kamu rasa. Takut akan jadi jomblo memaksamu bertahan dalam hubungan yang sudah tak bernyawa.
Kala kamu sudah sadar akan tanda-tanda diatas, sebaiknya kamu berpikir ulang deh antara mau bertahan atau memilih untuk meninggalkan. Kalau hal-hal itu kamu lakukan, rasa nyaman dalam hubungan tak cuma kamu yang merasakan, pasanganmu juga merasakan loh. Daripada terus bersama dalam hubungan yang tak bisa kalian nikmati, memilih berhenti bisa jadi solusi yang terbaik.