Saat kita beranjak dewasa, kita akan memiliki banyak kriteria untuk calon pasangan yang kita inginkan. Kita juga meyakini bahwa ada seseorang yang diciptakan untuk kita, karena itu kita tinggal mencari dan menemukannya. Lalu kita akan menyebutnya belahan jiwa, sosok yang akan menemanimu selama-lamanya. Sayangnya, seringkali kita menyamakan arti belahan jiwa dengan orang yang sempurna.
Mungkin karena itulah kamu kesulitan menemukannya. Bukan karena dia tak ada, tapi karena kamu yang berpikir kamu belahan jiwamu, tentunya dia akan seratus persen seperti yang kamu mau. Karena itu, kamu menghabiskan waktu untuk mencarinya. Tapi permasalahannya: apakah ada orang yang seratur persen sempurna seperti yang kamu mau? Dan karena anggapan itu, kamu jadi melupakan orang-orang yang ada di sekitarmu, padahal bisa saja belahan jiwamu sebenarnya sudah ada di dekatmu.
ADVERTISEMENTS
Ibarat gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan justru nampak. Begitulah jika kamu terus-terusan mencari sosok yang sempurna
Pikiran tentang belahan jiwa dalam pikiranmu pastinya selalu sosok yang ideal. Meski kamu sebenarnya tahu bahwa tidak ada orang yang sempurna, tetap saja kamu menginginkan sosok yang sempurna untuk menjadi pasangan hidupmu selamanya. Tak ada salahnya, sudah wajar untuk kita manusia menginginkan yang sempurna.
Untuk menemukan sosok ideal itu kamu mencari sampai di tempat yang jauh. Bertemu dengan orang-orang baru dan terus mencari apakah ada yang berpotensi menjadi belahan jiwamu. Kamu terus-terusan mencari jauh disana, padahal bisa saja di dekatmu kini sudah ada sosok yang cukup baik untuk kamu pertimbangkan sebagai belahan jiwa.
ADVERTISEMENTS
Imajimu tentang belahan jiwa yang sempurna tak akan membawamu ke mana-mana, karena kenyataannya memang tak ada orang di dunia yang sempurna
Saat kamu mencari sosok yang sempurna, kamu tidak bisa menolerir satu kekurangan pun pada si dia. Saat kamu menemukan kekurangan-kekurangan pada dia yang tadinya kamu pikir sempurna, kekecewaan lah yang akan kamu rasakan. Dari situ kamu langsung berkesimpulan bahwa dia bukahlah orang yang diciptakan untukmu. Padahal meski kamu mencari sampai ujung dunia, orang yang benar-benar sempurna tidak pernah ada.
ADVERTISEMENTS
Bagaimana kamu bisa menerima pasanganmu jika kamu selalu terpaku supaya dia menjadi seperti maumu?
Wajar jika kamu ingin pasangan hidup yang sempurna. Atau setidaknya, yang sesuai dengan kriteriamu. Tapi yang kamu perlu tahu, pasangan hidup tentu tidak sama seperti pekerjaan atau bawahan yang bisa kamu atur-atur sesukamu. Pasangan hidup adalah orang dengan segala keunikannya dan prinsipnya yang barangkali berbeda dengan dirimu. Toh, Tuhan memang menciptakan kita berbeda-beda. Bagaimana kamu bisa menerima pasanganmu, dan bahkan menemukan belahan jiwamu, jika kamu terus-terusan menginginkan dia menjadi seperti yang kamu mau?
ADVERTISEMENTS
Meski ada seseorang yang diciptakan untuk bersamamu, tak berarti segalanya akan sempurna bagi kalian berdua. Perjuangan untuk saling menyesuaikan itu pasti ada
Ya memang benar. Tidak ada salahnya kamu percaya bahwa ada seseorang yang diciptakan Tuhan khusus untukmu. Sosok yang denganmu, kalian akan saling melengkapi. Sosok yang memang diciptakan untukmu, sehingga meski kalian terpisah lautan dan benua, kalian akan tetap dipertemukan. Lalu kamu tinggal menunggu dan mencarinya.
Tidak ada salahnya memang. Tapi mempercayai seseorang hadir ke dunia untuk kita tidak berarti kamu bisa mengharapkan bahwa semuanya akan mudah untuk kalian. Saat dia datang, lantas hari-harimu hanya akan dipenuhi bahagia. Tidak pernah ada masalah, karena dia memang orang yang pas. Tapi bukankah cinta dan sebuah hubungan memang perlu perjuangan? Termasuk perjuangan untuk menerima segala kekurangan yang ada pada pasangan kita?
ADVERTISEMENTS
Jika selama ini pencarianmu berakhir tanpa arti, barangkali kamu mencari di tempat yang salah. Tak perlu terlalu jauh mencari, mungkin dia adalah yang selama ini sudah di dekatmu
Setelah sejauh ini dan se-lama ini, apakah pencarianmu belum menunjukkan hasil? Tidak perlu semakin galau dan gelisah. Pertama-tama, sadarilah bahwa mungkin saja kamu mencari di tempat yang salah. Bisa saja kamu terlalu jauh mencari sosok yang sempurna, padahal dia yang ada di dekatmu saat ini bisa jadi justru orang yang akan menemanimu selamanya.
ADVERTISEMENTS
Belahan jiwa tak bisa tiba-tiba ada. Jika kamu sudah menemukan sosok baik yang membuatmu nyaman, coba pertahankan dan cari tahu apakah dia belahan jiwamu atau bukan
Kamu percaya pada belahan jiwa. Lalu kamu meyakini bahwa saat dia tiba, kamu akan seperti mendapat bisikan dari surga. Sekali melihat, kamu langsung tahu bahwa dialah orang yang selama ini kamu cari-cari. Hei, sekarang sudah saatnya kamu bangun dari mimpi. Kalau dari rumus umumnya, cinta itu memang dari mata turun ke hati. Tapi untuk pasangan hidupmu selama-lamanya, apakah kamu hanya ingin mempertimbangkan mata saja?
Untuk menemukan apakah seseorang itu belahan jiwamu atau bukan tentu tidak bisa dengan sekali lihat. Kamu perlu waktu untuk mengenal, mencintai, mempertahankan, jatuh dan bangkit lagi bersama-sama
Tak ada orang yang tercipta sepenuhnya sempurna untuk satu sama lain. Tapi bahagia bisa datang dari dua hati yang saling mengerti dan mau memahami
Saat Tuhan menciptakan seseorang untukmu, pastinya dia adalah orang yang sempurna untukmu. Dia adalah orang yang seratus persen cocok denganmu. Karena itulah hidup kalian akan baik-baik saja, karena dia memenuhi semua ekspektasimu dan sebaliknya.
Tapi kamu harus tahu, tak ada orang yang sepenuhnya cocok satu sama lain. Pasti ada hal-hal yang dari seseorang yang tidak disukai oleh pasangannya. Pasti ada kekurangan dari seseorang, yang mungkin bisa saja dimiliki oleh orang lain. Tapi yakin saja bahwa bahagia bisa tercipta meski kalian tidak seratus persen cocok. Rasa cocok itu justru akan muncul saat kamu dan dia berhasil melewati ketidakcocokan-ketidakcocokan dalam sebuah hubungan.
Tak perlu khawatir atau terburu-buru. Buka saja hatimu, karena barangkali saja dia memang sudah ada di dekatmu
Jodoh memang perlu dicari, karena tidak datang sendiri. Tapi ada kalanya dia datang saat kamu berhenti mencari. Mungkin selama ini kamu menutup diri pada orang-orang di sekitarmu, dan justru mencari dia-dia yang jauh darimu. Yang perlu kamu lakukan hanya, tentu saja, membuka mata dan hatimu. Karena barangkali dia sudah ada di sekirtar sini. Di dekatmu, tapi kamu saja yang belum menyadarinya.
Belahan jiwa barangkali memang tak ada. Tapi saat kamu bisa menerima pasanganmu apa adanya, dan percaya bahwa setia orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, mungkin saat itu kamu sudah menemukan belahan jiwamu. Tidak perlu jauh-jauh mencari. Karena bisa jadi dia sudah bersamamu saat ini.