Salah satu ikatan yang nggak bisa diputus adalah ikatan antara orangtua dengan anak. Sejak bayi hingga sekarang mulai mencoba untuk hidup mandiri, satu-satunya yang tetap setia menemani ya orangtua. Mau kita sedang happy atau sedang sedih karena patah hati, orantua selalu bisa jadi tempat untuk mencurahkan segala keluh kesah. Nggak heran deh kalau sampai di usia kita sekarang, udah nggak kehitung berapa banyak wejangan yang kita dapat dari orangtua.
Nah, pada sesi #Miscur 7 Mei 2020 dengan tema “Pesan Orangtua yang Paling Diingat” kemarin, para pembaca Hipwee menuturkan curhatan mereka soal wejangan orangtua yang paling ngena buat mereka. Yuk deh simak beberapa curhatan di bawah. Siapa tahu kan wejangannya cocok buat kondisi kita~
ADVERTISEMENTS
Ayah sering jadi pengingat buat kita. Wejangannya to the point, tapi memang gitu kenyataannya
Singkat, padat, dan jelas. Ya, biasanya wejangan dari Ayah memang seperti itu sih. Dalam konteks di atas contohnya adalah tentang kesehatan. Wejangan di atas kan sebenarnya sifatnya nggak ada yang istimewa, ya. Tapi sebagai orangtua yang tentu punya pengalaman hidup lebih banyak dari kita, Ayah tahu betul bahwa faktanya kebanyakan anak muda kurang bersyukur atas nikmat yang bernama kesehatan.
“Mumpung masih muda, kapan lagi makan ini-itu”, “Mumpung masih muda, kerja keras dan ambil lembur yang banyak”, dan beberapa moto anak muda sejenisnya seakan tidak memedulikan kesehatan di masa tua. Bukan berarti nggak boleh bersenang-senang dan bekerja keras, tapi ya hidup tetap kudu seimbang. Kita juga nggak boleh lupa sama urusan jaga kesehatan. Minum air putih yang banyak, lebih rutin lagi makan makanan yang sehat, sama olahraga ringan tiap pagi nggak boleh disepelekan. Beruntung deh dapat wejangan kayak gini~
ADVERTISEMENTS
Sementara Ibu kerap jadi support system nomor satu. Selalu siap memotivasi saat kita sedang merasa jatuh
Biasanya, Ibu selalu punya kepekaan lebih terhadap apa yang tengah dialami anaknya. Ibu juga kerap jadi sosok pendengar curhat dan keluh kesah kita. Mau itu urusan kerjaan, asmara, hingga kehidupan pribadi, biasanya Ibu jadi tempat terbaik untuk bercerita. Dalam konteks wejangan di atas, Ibu paham betul bahwa anaknya saat ini sedang merasa down dan butuh dorongan agar terus semangat berjuang.
Saat sedang merasa lelah dan down, kita butuh kalimat penyemangat. Nggak harus kalimat motivasi yang ndakik-ndakik, kalimat sesederhana “Ayo jangan cengeng” yang diucap Ibu saja rasanya sudah cukup membakar semangat lagi.
ADVERTISEMENTS
Yang nggak mungkin lupa, orangtua juga pasti ngasi wejangan soal Jodoh
Ngomongin wejangan orangtua tentu nggak afdal kalau nggak ngomongin perkara yang satu ini. Entah kenapa para orangtua ini seneng banget bahas jodoh sama anaknya. Ya meski ekspektasi jodoh yang diminta orangtua kadang nggak cocok sama preferensi pribadi kita, namun mereka juga pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Dalam konteks di atas, wejangan orangtua yang satu ini memang sifatnya universial. Artinya hampir semua orangtua pengennya ya gitu. Pun buat anak muda, kayaknya hampir semua orang juga pengen punya jodoh yang rajin beribadah deh hehe.
Ya tapi harus tetap diakui, sih. Dari sekian banyak wejangan yang pernah didapat dari orangtua, pasti ada aja yang nggak cocok sama pendapat pribadi. Wejangan-wejangan yang diberikan orangtua itu ya panduan best practise dari semua yang pernah mereka alami. Namanya juga berdasarkan pengalaman, bisa jadi wejangannya ada yang udah nggak sesuai lagi sama zaman sekarang. Maklum, kita dan orangtua besar di zaman yang berbeda.
Kalau wejangannya bagus dan relate, tentu harus selalu kita ingat. Tapi misal wejangannya nggak cocok, yang bisa kita lakukan adalah menghargai mereka. Percaya deh, orangtua memberi panutan dan wejangan itu karena mereka sayang dan peduli sama kita. Duh, jadi kangen sama Bapak dan Ibu di kampung halaman… 🙁