Meskipun Memang Benar-benar Mencintai, Perlukah Sampai Berjanji Bahwa Kalian Tak Akan Pernah Menyakiti?

Kepercayaan adalah poin utama dari sebuah hubungan. Hubungan bisa dibina karena terdapat kepercayaan di dalamnya, kedua belah pihak harus saling mempercayai satu sama lain untuk mampu bertahan. Tidak hanya untuk pasangan romantis saja, kepercayaan juga berlaku untuk semua macam hubungan. Entah itu hubungan dengan teman, rekan kerja, bahkan anggota keluarga.

Tanpa adanya kepercayaan, sebuah hubungan tak dapat dibina. Setiap orang yang berinteraksi dengan kita, pastilah akan kita percayai dengan cara tertentu. Karena semua hubungan membutuhkan rasa aman dan nyaman. Semakin dalam kepercayaan sebuah hubungan maka akan semakin bermakna hubungan yang dibina.

Ketika kita percaya dengan seseorang, mau tak mau kita akan bersikap terbuka kita ingin mereka menilai kita apa adanya dan tidak menghakimi. Percaya atau tidak, semakin kita percaya dengan seseorang, maka akan semakin erat hubungan kita dengan orang tersebut. Memang tidak setiap hubungan memiliki masalah yang sama, namun ada satu masalah yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita.

“People are very good at making mistakes and breaking peoples’ trust.”

ADVERTISEMENTS

Setiap hubungan tidak akan pernah lancar perjalanannya, dan melukai pasangan akan menjadi hal yang tak terelakkan.

Pain is inevitable

Pain is inevitable via www.ulifeel.com

“Melukai” adalah istilah yang luas. Istilah melukaii bersifat objektif dan tak pernah sama artinya, tergantung bagaimana keadaan yang menimpanya.

Sesuatu yang melukai pasangan kita, belum tentu melukai kita. Dan ketika kita membicarakan rasa sakit yang bersifat emosional, biasanya terjadi ketika harapan dan kenyataan tidak berjalan pada satu jalur yang sama. Dan kenyataan lainnya ialah, bahwa suatu saat kamu akan melukaii pasanganmu, cepat atau lambat, entah itu disengaja ataupun tidak. Karena terluka dan melukai adalah satu hal yang tak mungkin kamu hindari. Bisa saja ada satu hal yang menurutmu biasa saja, namun partnermu berkata sebaliknya.

ADVERTISEMENTS

Cinta itu sendiri sudah satu paket dengan rasa sakit. Jadi jangan pernah berharap bahwa percintaanmu akan tetap sejuk seperti semilir angin.

ffffff

Masalah hanya akan membuat luka via www.lajkmagazin.hu

Meskipun kita semua percaya bahwa cinta itu indah dan dapat mengalahkan segalanya, terkadang ego yang tak mampu dikendalikan bisa jauh lebih berbahaya dari cinta yang kalian bina. Memang sih cari aman adalah cara yang termudah. Dan pasti ada pasangan di luar sana yang menginginkan sebuah hubungan yang biasa-biasa saja, aman, dan berjalan lancar sama seperti orang normal kebanyakan. Namun tahukah kamu bahwa sebagian besar pasangan menginginkan sedikit ‘tantangan’ dalam hidup mereka.

Tantangan membutuhkan drama, drama membutuhkan perubahan, perubahan membutuhkan sebuah masalah, dan masalah akan hanya membuat kita terluka.

Kita tidak hanya ingin dicintai atau mencintai; kita ingin sama-sama saling mencintai. Cinta dan perasaan jatuh cinta bukanlah hal yang sama. Dan ketika kita menginginkan keduanya, kita akan lebih menginginkan hal-hal yang tak pernah terjamah sebelumnya. Sudah menjadi sifat manusia bahwa kita tidak akan pernah merasa puas.

Kita ingin memiliki hubungan yang menyenangkan, yang membuat kita saling membutuhkan dan merasa rindu satu sama lain. Tahukah kamu, bahwa rasa rindu adalah bentuk lain dari rasa sakit yang melukai? Tentu saja, ada perasaan lain yang terlibat, namun tak ada yang menyangkal bahwa rindu adalah rasa sakit yang memang nikmat untuk dirasakan.

ADVERTISEMENTS

Segala sesuatu yang dipaksa tak akan pernah baik hasilnya. Sama seperti hubunganmu dengannya, semakin kamu bersikeras untuk tidak pernah melukai maka akan semakin besar kesempatanmu untuk melukai.

Jangan memaksa

Jangan memaksa via montenegroclick.me

Secara fisik mungkin partnermu memang aman — dan sudah seharusnya kalian merasa aman jika bersama. Namun jika ia tidak merasa aman ketika bersamamu, maka ada sesuatu yang salah dalam hubungan kalian dan dalam caramu memperlakukan partnermu.

Jika telah menjalin hubungan, sudah sewajarnya pula jika kalian takut kehilangan satu sama lain. Bukankah rasa cinta juga termasuk dengan rasa takutnya? Takut akan kehilangan orang yang kamu cintai. Takut bahwa suatu saat ia mungkin akan berpaling ke orang lain.

Ketakutan itu akan membuatmu melakukan apapun agar pasanganmu tak berpaling ke lain hati sehingga tindakanmu lama-lama menjadi keluar batas wajar. Hey, pacar juga butuh privasi. Terus-terusan mengejar kabarnya nggak akan membuat keadaan menjadi lebih baik.

ADVERTISEMENTS

Kehidupan itu penuh dengan pengalaman yang nggak manis, namun rasa sakit yang kita rasakan itu menjadikan diri kita menjadi sedemikian rupa indahnya.

Segalanya butuh waktu

Segalanya butuh waktu via www.youtube.com

Faktanya, kehidupan itu seperti sebuah kotak coklat yang nggak pernah kamu tahu apa isinya. Bisa berisi kismis, kacang, atau selai. Ada isi coklat yang kamu suka, ada juga yang tidak. Namun manisnya coklat sudah mampu membuatmu tersenyum.

Nggak ada yang bilang bahwa hidup akan baik-baik saja, setiap hubungan pasti akan menemui tantangan dan rasa sakit (sekali lagi) tak terbantahkan. Tujuan utama setiap hubungan adalah saling membahagiakan satu sama lain dengan meminimalisir rasa sakit yang akan dirasakan.

ADVERTISEMENTS

Rasa sakit itu yang membuat cerita kita menjadi menarik dan entah kenapa layak untuk dipertahankan. Merasa terluka tidak selalu menjadi hal buruk, namun jika kita membuka mata, sebuah luka akan mengajari kita akan makna sebuah hubungan.

kkk

Kita selalu bisa belajar via www.pinterest.com

“Life is a painful experience, but it’s the pain we experience that make us the people we are.”

Janji terburuk yang (akan) kamu buat kepada partnermu adalah janji bahwa kamu nggak akan pernah menyakitinya. Padahal, kamu (sudah jelas) akan menyakitinya, entah dengan cara apa. Rasa terluka bukan untuk dihindari, namun untuk dipelajari agar hubungan kalian menjadi semakin berisi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Ailurophilia.