Mereka yang Mengalah Demi Pasangan Tak Seharusnya Diremehkan. Hal-hal Ini yang Jadi Alasan

Mengalah demi pasangan

Beda orang, beda pasangan, beda juga cara menjalani hubungan. Ada pasangan yang kedua-duanya santai tak terlalu terlihat menonjolkan hubungan, sebab keduanya termasuk tipe yang cuek. Namun ada juga pasangan yang bisa dibilang cukup serius. Mereka terlihat saling bergantung, bahkan laki-lakinya sering diejek takut dengan pasangannya karena sering mengalah dan menurut.

Padahal kamu yang meremehkan tak pernah tau pasti hubungan mereka seperti apa. Kamu hanya tahu, laki-laki ini selalu mendahulukan kepentingan pasangannya dibanding teman-temannya. Masih menurutmu pula, jika laki-laki ini rela melakukan apapun untuk pasangannya.

Namun apakah benar demikian? Kamu tak seharusnya meremehkan mereka yang mengalah atau menuruti pasanganya. Sebab mereka pasti punya alasan cukup logis untuk melakkan itu semua. Dan mungkin alasannya itu seperti yang Hipwee ulas di bawah ini.

ADVERTISEMENTS

1. Dia bukan takut, laki-laki ini hanya sedang berusaha memperlakukan perempuannya dengan sebaik-baiknya

memperlakukan perempuannya dengan sebaik-baiknya

memperlakukan perempuannya dengan sebaik-baiknya via elizabethwellsphoto.com

Wah…. Dik, kamu kok kayak calon-calon suami takut istri sih. Baru ditelepon sekali aja udah langsung balik jemput dia.

Ejekan seperti ini sudah tak asing lagi di telinga, karena memang sudah sering sekali terlontar dari siapa saja. Sedangkan mereka yang diremehkan seperti sudah memaklumkannya, dan hanya menanggapi dengan tawa kecil, atau beberapa sanggahan yang seperti angin lalu di telingamu.

Sebelum kamu menyimpulkan, bahwa dia takut dengan pasangannya. Apa kamu tahu jika keputusannya untuk segera mementingkan pasangannya itu, karena dia tak ingin mengecewakan pasangannya. Dia tak ingin pasangannya merasa diabaikan. Sebab dia ingin sekali memperlakukan perempuannya dengan sebaik-baiknya. Buatnya perasaan perempuan itu seperti kaca yang harus dijaga hati-hati, jangan sampai tergores apalagi pecah berderai.

ADVERTISEMENTS

2. Buat dia pasangannya ini sama seperti ibunya, yang tak hanya disayangi tapi juga harus dihormati

Mereka yang Mengalah Demi Pasangan Tak Seharusnya Diremehkan. Hal-hal Ini yang Jadi Alasan

Menghormati pengorbanannya via depositphotos.com

Laki-laki yang menyayangi dan menghormati ibunya, bisa dipastikan akan memperlakukan pasangannya seperti itu pula. Karena buat dia, pasangannya sama-sama seorang perempuan layaknya ibunya. Dan dari beberapa sifat serta sikap pasangannya lah dia juga menemukan bagian dari sosok ibunya sendiri.

Kepada kalian, dia akan terlihat seperti halnya cowok yang tegar dan kuat. Tapi ketika bersama pasangannya, dia jadi seseorang yang lain lagi, yang tak pernah sungkan untuk bersikap manja, yang tak pernah malu mengakui apapun berkaitan dengan dirinya, yang tak pernah ragu untuk menjadi dirinya sendiri. Hal-hal seperti itulah yang kemudian memantapkan pemikirannya, bahwa pasanganya ini harus dihargai dan dihormati.

ADVERTISEMENTS

3. Setiap orang punya cara yang berbeda untuk mempertahankan hubungan, termasuk dia yang memilih mengalah demi kebaikan

mempertahankan hubungan

mempertahankan hubungan via www.feminis.ro

Dia paham menjaga dan mempertahankan hubungan itu bukan hal yang mudah. Harus ada kerja sama antara dia dan pasangan, salah satu kerja samanya ya sikap saling pengertian. Buatnya tak masalah jika harus mengalah dengan pasangan, selama mengalahnya itu masih bisa diterima dengan logika dan demi kebaikan, kenapa tidak dilakukan?

Dia juga tak terlalu mempedulikan ejekan orang-orang atau teman-temannya di luar sana. Toh setiap orang punya cara yang berbeda untuk mempertahankan hubungan. Toh kamu, teman-teman atau orang-orang yang mengejek sebenarnya tak terlalu peduli dengan hubungan dia.

ADVERTISEMENTS

4. Mengalah bukan berarti takut. Dia tahu mengalah dalam tahap yang masih wajar bertujuan untuk membahagiakan pasangan

Mereka yang Mengalah Demi Pasangan Tak Seharusnya Diremehkan. Hal-hal Ini yang Jadi Alasan

Mengalahnya untuk bahagia pasangan via depositphotos.com

Banyak anggapan jika seseorang mengalah hanya karena takut dengan pasangannya. Padahal dia mengalah murni karena memang dia ingin membahagiakan pasangannya. Buat dia mengalah bukan persoalan takut atau tidak, tapi tentang bagaimana bisa bijak mentoleransi sesuatu. Asalkan mengalahnya itu masih dalam batasan yang wajar dan bisa ditoleransi.

Bukankah bahagia dia dan pasangan hanya mereka yang merasakan. Kamu dan orang lain yakin peduli dengan kebahagian mereka?

ADVERTISEMENTS

5. Jangan salah, dia yang penurut justru lebih bisa membimbing pasangannya dengan baik. Mereka punya cara yang lebih halus yang tak melukai hati perempuannya itu

caranya membimbing

caranya membimbing via elizabethwellsphoto.com

Pilihan dia untuk mengalah dan menuruti hampir permintaan pasangnyan, bukan karena dia tak memiliki ketegasan sebagai seorang laki-laki. Jangan salah, dia yang penurut justru lebih bisa membimbing pasangannya dengan baik. Cara dia membimbing dengan lembut dan penuh pengertian itu yang membuat pasangannya merasa dihargai. Toh untuk menjadi tegas tak perlu sikap yang keras.

ADVERTISEMENTS

6. Sebab dia tahu dirinya tak sempurna. Dia hanya ingin jadi yang terbaik untuk pasangannya dengan cara yang tak memaksa

sebab dia tahu dirinya tak sempurna

sebab dia tahu dirinya tak sempurna via elizabethwellsphoto.com

Tak ada yang sempurna di dunia ini, termasuk dia, pasangannya, bahkan kamu yang meremehkannya. Dan ketidaksempurnaan inilah yang membuat di tak pernah berhenti memberikan yang tebaik demi menjadi pasangan yang pastinya lebih baik juga. Dia ingin menjadi yang terbaik, tanpa cara yang memaksa. Meski dia dan pasangan tak sempurna, setidaknya hubungan mereka bisa mendekati sempurna dalam kedewasaan.

Sudahlah tak perlu mengejek, mereka cukup dewasa dalam menjalani hubungan. Mereka tahu mana yang baik dan tidak untuk pertumbuhan hubungan itu. Kamu dan orang lain sudah cukup melihat, tak perlu mencampuri atau meremehkannya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu

Editor

Not that millennial in digital era.