Menjadi jomblo bertahun-tahun | Illustration by Hipwee via www.hipwee.com
Setiap orang memiliki alasan tersendiri perihal menjadi jomlo. Ada beberapa orang yang mungkin sebenarnya ingin menjalin hubungan, tapi kondisi dan situasinya sedang tak memungkinkan. Ada juga yang memang ingin menjomlo karena… ya memang sedang ingin sendirian aja. Pilihan itu sah-sah aja karena nggak ada yang dirugikan. Lagi pula, memilih untuk sendiri bukan merupakan sebuah aib kok, kamu tetap bisa melakukan banyak hal seperti orang-orang lainnya.
Sayangnya, ada saja orang yang memberikan cap buruk terhadap status ‘jomlo’ ini. Buktinya, minggu lalu media sosial Twitter sempat ramai memperbincangkan seorang cewek yang menolak didekati oleh cowok karena pernah menjomlo selama empat tahun. Cuitan tersebut pun menuai banyak reaksi dari publik.
“Apa iya orang yang menjomlo selama bertahun-tahun termasuk orang-orang yang bermasalah hingga harus menjadi red flags saat ingin menjalin hubungan?”
Melihat dari kacamata cewek tersebut, Hipwee Premium tertarik untuk berbagi cerita bersama Hardiana Noviantari mengenai pandangan si cewek yang dianggap terlalu dini berprasangka terhadap cowok yang diakui sedang menjadi gebetannya.
ADVERTISEMENTS
Menurut Hardiana, akan terasa sempit jika mengukur kualitas seseorang hanya dari lamanya menjomlo saja
Photo by Keenan Constance from Pexels
Beberapa waktu yang lalu, jagat maya Twitter ramai memperbincangkan seorang cewek yang menolak untuk didekati oleh seorang cowok karena si cowok menjomlo selama empat tahun. Padahal cowok ini memiliki sifat dan fisik yang terbilang oke. Si cewek menganggap bahwa orang yang sudah lama nggak menjalin hubungan adalah orang yang ‘bermasalah’. Lantas, apakah pernyataan tersebut benar adanya?
“Sempit banget sih kalau mengukur kualitas seseorang atau ingin kenal apa nggak sama orang hanya melihat dari lamanya menjomlo,” ujar Nana.Nana, sapaan akrab Hardiana, yang juga pernah berada di fase menjomlo lama pun turut memberikan tanggapannya mengenai label orang bermasalah hanya karena menjomlo.
Padahal daripada hanya melihat seseorang dari lamanya menjomlo, kamu bisa lo mempertimbangkan hal lain seperti tim bubur diaduk atau nggak dan tim sereal dulu atau susu dulu. Selain itu, kamu juga bisa melihat apakah kamu nyaman saat berbicara atau berkomunikasi dengan dia dan masih banyak hal lain yang bisa kamu gali saat proses pendekatan supaya semakin mengenal gebetanmu.
ADVERTISEMENTS
Nana juga mengungkapkan bahwa prioritas setiap orang berbeda dan nggak melulu perihal hubungan
Prioritas setiap orang berbeda | Illustration by Hipwee
Banyak sekali hal yang melatarbelakangi alasan seseorang sehingga memutuskan untuk nggak menjadikan hubungan sebagai prioritas utamanya untuk kurun waktu tertentu. Nana juga mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki prioritas yang berbeda.
“Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda dan prioritas itu nggak harus melulu tentang pacar,” tutur Nana.
Selain itu, berprasangka buruk terhadap seseorang juga bukan merupakan sikap yang bijak. Mungkin orang-orang yang pernah atau sedang jomlo bertahun-tahun memiliki prioritas lain seperti ingin fokus menyelesaikan kuliah, fokus meniti dan mengembangkan karier, atau mungkin sedang ingin fokus merawat orang tua yang sedang sakit.
Bukan cuma perihal ada prioritas lainnya, terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang menjomlo dalam waktu yang cukup lama. Mungkin alasannya karena sedang berusaha bangkit dari kejadian di masa lalu yang membuatnya trauma, memiliki trust issue karena pernah dikecewakan di hubungan sebelumnya, atau sesimpel karena memang sedang ingin sendiri aja.
ADVERTISEMENTS
Kalau memang memiliki ketertarikan, nggak ada salahnya untuk mengenalnya secara personal supaya lebih tahu karakternya
Photo by cottonbro from Pexels
Kalau memang kamu tertarik dengan sifat dan karakter doi, apa nggak sebaiknya kenalan lebih lanjut dulu aja? Toh, kamu dan dia juga masih sama-sama dalam proses saling mengenal. Lebih lanjut, menurut Nana, daripada sudah lebih dulu berprasangka di awal perkenalan, lebih baik fase kenalan ini dilanjutkan dulu aja kalau memang merasa tertarik dengan kepribadian dan sikapnya.
“Sebaiknya sih nggak berprasangka dulu ya, kalau memang tertarik, lebih baik kenalan dulu aja,” tukas Nana.
Dengan mengenalnya lebih jauh, kamu bisa mengerti apa yang menjadi alasannya saat memilih untuk menjomlo dalam beberapa waktu. Selain itu, kamu dan dia juga bisa saling mengenal perihal sifat dan karakter masing-masing. Apakah kamu nyaman saat berbagi cerita dengan dia? Apakah bercerita dengan dia menjadi suatu hal yang menyenangkan? Atau malah ternyata kamu dan dia memiliki hobi yang sama?
Sepertinya pepatah ‘tak kenal maka tak sayang’ memang benar adanya. Proses pengenalan memang penting untuk mengetahui apa yang terbaik untuk hubunganmu ke depannya. Jika mengenalnya saja belum, tapi sudah berprasangka, bagaimana kamu mau melihat kepribadian aslinya?
ADVERTISEMENTS
Alih-alih menjadikan lamanya menjomlo sebagai red flags, ada beberapa sikap dia yang bisa kamu tandai sebagai ancang-ancang apakah dia bermasalah
Ada beberapa sikap cowok yang bisa kamu jadikan sebagai red flags saat berkenalan ketimbang hanya mempertimbangkan dari sisi lamanya menjomlo lo.
Cowok yang sering melakukan kekerasan baik secara verbal maupun fisik perlu menjadi perhatianmu. Bagaimana jika nanti setelah berpacaran, ia menyakitimu dengan kata-kata kasar yang bahkan orang-orang terdekatmu saja nggak pernah melakukan hal tersebut?
Selanjutnya, yaitu cowok yang gemar melakukan gaslighting kepada orang lain. Gaslighting juga merupakan sebuah bentuk kekerasan mental yang bisa memengaruhi kondisi psikologis seseorang. Ia akan memanipulasimu hingga kamu akan mempertanyakan pikiran, perasaan, ingatan, hingga peristiwa yang dialami. Hal ini juga bisa memicu timbulnya toxic relationship.
Selain itu, sikap narsistik juga masuk ke dalam deretan red flags saat proses pendekatan. Cowok narsistik cenderung berlebihan saat menunjukkan pencapaian diri sendiri dan berusaha menunjukkan kepada orang lain bahwa kamu beruntung mendapatkannya. Cowok narsistik tak ingin merasa kalah dari siapa pun dan membuat egonya sulit terkontrol saat menjalin hubungan. Hubungan yang harusnya dilandasi oleh rasa saling mengasihi dan ketulusan pun berubah menjadi ajang unjuk diri semata.
Sikap-sikap yang disebutkan tak melulu dimiliki oleh mereka yang menjomlo lama, bisa jadi dimiliki juga oleh dia yang gonta-ganti pacar dan tak pernah sendirian. Makanya, alih-alih menghitung masa seseorang sendiri lalu menjadikannya red flag, lebih baik pasang mata melihat hal-hal itu deh. Caranya? Ya dengan kenalan dulu.