Setiap kali bertambah usia, setiap itu pula ada pencapaian penting yang harus ditargetkan. Tak bisa ditampik, dibalik pencapaian pastinya ada kegagalan atau kehilangan yang bermunculan. Tapi dari setiap fase pertambahan, usia 20 tahun jadi fase paling genting setelah sweet seventeen tuntas dengan segala percobaan pada hal-hal menuju pendewasaan.
Meski tak semua orang mendadak dewasa di usia 20. Tapi buat kebanyakan cewek kepala dua membuat kamu harus lebih matang memikirkan dinamika hidup yang ditawarkan. Selain urusan kuliah atau karir, urusan hati jadi salah satu yang paling krusial. Di usia 20’an ini kamu tak lagi jadi anak muda yang bisa menyepelekan hubungan.
Apa saja yang kira-kira diam-diam diharapkan kamu sebagai cewek yang beranjak lebih dewasa dalam hubungan yang sekarang dipunya? Biar kamu bisa lebih jujur dengan diri atau pasangan, Hipwee kali ini bantu utarakan apa saja yang mungkin sering dipendam saja.
ADVERTISEMENTS
1. Bukan lelah mencari atau takut kehilangan lagi, tapi tuntutan usia yang dianggap matang buatmu memikirkan keseriusannya
Beruntungnya di usia yang 20 ini kamu tak lagi menyandang status sendiri. Kamu sudah memiliki seseorang yang menjadi tambatan hati sekaligus patner dalam segala hal. Membuatmu tak bisa mungkir dari rasa syukur. Meski di balik syukur itu pula kamu dikejar pikiran “Kira-kira dia sendiri serius nggak ya ke aku?”. Sebab di usia yang sudah kepala dua ini, kamu berharap sekali kalau dia yang sekarang bagian dari masa depanmu.
Bukan ingin cepat-cepat melangkah ke pelaminan, namun setidaknya kamu dan dia sudah tahu kemana kaki kalian akan melangkah bersama. Bukan cuma mengejar impian pribadi saja.
ADVERTISEMENTS
2. Perselisihan memang selalu ada, tapi di usia yang sekarang kamu ingin kalian tak lagi kekanak-kanakan menghadapinya
Di setiap hubungan pasti ada saja krikil sebagai aral lintang. Mau kecil ataupun besar kerikil-kerikil di hubungan tadi membuat kamu atau dia sesekali limbung menghadapinya. Urusan seperti kuliah atau kegitan lain mendadak berantakan, karena kalian terlalu hanyut dengan drama di hubungan. Di awal hubungan mungkin terbilang wajar.
Tapi ketika umur menuntut pikiran kalian lebih matang, kamu pun ingin pasanganmu bisa diajak semakin pengertian dalam menghadapi perselisihan. Dalam arti tak terlalu kekanak-kanakan, dan setidaknya tak mengganggu kehidupan di luar hubungan kalian.
ADVERTISEMENTS
3. Pikiranmu yang rasional mulai menginginkan kalian di dua atau tiga tahun ke depan sudah mulai mapan finasial
Cinta memang tak bisa dinilai atapun dibeli oleh materi. Tapi usia yang menginjak kepala dua membuatmu tak bisa memungkiri harapan memiliki pasangan yang mapan secara finasial. Mengingat urusan membawa hubungan kalian ke masa dapan tak cukup dengan modal sayang dan percaya saja.
Kalian perlu persiapan materi, yang setidaknya bisa diwujudkan dengan kemapanan finansial di dua atau tiga tahun ke depannya. Kalau nggak mapan-mapan, kapan juga kalian bisa membangun rumah tangga bersama?
ADVERTISEMENTS
4. Kamu sendiri ingin dia bisa menghargai otoritasmu dalam menentukan jalan hidupmu sendiri
Pasanganmu memang rekan dalam berbagi pemikiran. Kamu sendiri tak pernah ragu mempertimbangkan apapun yang dia ucapkan. Tapi, status dia sebagai pasangan tak bisa dijadikan alat untuk menggenggam penuh hak atas hidupmu.
Kamu paham urusan sepenting membangun karir sesuai renjana, sampai hal remeh temeh seperti penampilanmu sehari-hari tetap jadi otoritasmu sendiri. Karena itu kamu mulai berharap pasanganmu pun bisa lebih menghargai apapun yang jadi pilihanmu. Jangan sampai ada paksaan untuk urusan penting di hidupmu.
ADVERTISEMENTS
5. Pasanganmu mulai hafal dan nyaman dengan semua kebiasaan serta hobi yang kamu punya
Sayang, bubur ayamnya kamu nggak dikasih daun bawangkan ya?
Oh iya, kemaren aku lihat mau ada acara penulisan kreatif, pas banget tuh buat ngasah hobi kamu….
Mengenalmu tak hanya tahu nama lengkapmu, atau seluk beluk keluarga, serta teman-temanmu saja. Kamu ingin dia bisa mengenalmu lebih dalam seperti halnya tahu bahkan hafal dengan semua kebiasaan dan hal-hal kesukaanmu. Paling tidak hapal kebiasaan serta hobimu membuatnya bisa lebih mengerti kamu dan tahu harus bagaimana menyikapi hal itu.
ADVERTISEMENTS
6. Bersenang-senang memang perlu, tapi di usia kepala dua mengurangi main-main lebih perlu lagi
Menjalani hubungan memang tak harus melulu kaku dan terlalu dibawa serius semuanya. Tapi bukan berarti hubungan kalian diisinya senang-senang juga. Beranjak ke usia 20 tahun sebagai cewek kamu sudah mulai berpikir untuk serius ke semua hal di hidupmu, termasuk urusan hubungan.
Kamu mulai berpikir untuk mengurangi hal-hal yang tak seberapa penting. Dan bisa lebih saling mendukung pada hal-hal positif seperti renjana yang kalian punya. Urusan candaan atau kebiasaan jalan-jalan berdua tetap berjalan, tapi mungkin sedikit dikurangi. Sebab kamu ingin kalian bisa lebih fokus mempersiapkan masa depan yang sebenarnya sudah ada di depan mata.
7. Saling menerima bukan karena menghindari masalah, tapi membuat semuanya lebih mudah untuk dimengerti
Hubungan yang baik memang harusnya dilandasi penerimaan pada diri pasangannya masing-masing. Seperti halnya kamu yang mencoba menerima kebiasaan lupanya yang memang manusiawi, atau kamu yang santai-santai saja dengan hobi travellingnya. Tak masalah dia berpergian sejauh apapun, asalkan masih selalu ingat pulang dan sesekali mengajakmu.
Sebaliknya, kamu berharap dia bisa menerima semua baik buruknya dirimu. Bukan karena menerima untuk menghindari masalah atau kesalahpahaman. Tapi penerimaan ini lebih ke sikap untuk bisa lebih saling mengerti satu sama lainnya.
Tak perlu ada pertengkaran cuma karena hal sepele dia yang tak suka dengan kebiasaanmu kerja yang sampai lupa waktu.
8. Hubungan yang terjalin tak hanya antara kalian, tapi juga keluarga serta teman kamu dan dia
Berhasil menjalin hubungan dan saling mengenal satu sama lainnya, bukan berarti usaha kalian selesai. Kamu ataupun dia harus selalu ingat, menjalin hubungan dengan seseorang berarti juga menjalin hubungan dengan apapun yang berkaitan dengan dirinya, salah satunya ya keluarga serta teman-temannya. Karena itu, kamu selalu berharap dia mulai bisa lebih mendekatkan diri lagi ke orang tua, saudara sampai teman-temanmu. Toh penerimaan mereka pun penting untuk kelanjutan hubungan kalian.
9. Keinginanmu paling utama, apalagi kalau bukan hasil yang sepadan dengan perjuangan yang selama ini dilakukan bersama
Manusia memang bisa berencana, seperti kamu saat menginjak usia 20 tak lupa membuat target kapan harus menikah. Mengingat hubungan kalian sudah berjalan cukup lama dan pastinya dengan perjuangannya. Hubungan jarak jauh, misalnya. Berbulan bahkan sudah lebih dua tahun terlewati dengan banyak kesabaran menahan rindu, godaan, sampai kepercayaan. Membuat kamu berharap supaya perjuangan ini tak sia-sia. Meski di usia yang semakin matang ini, kamu pun mulai mengerti kalau keinginan atau rencanamu bisa saja tak sesuai.
Karena terkadang kamu cukup menjalani jalan di depanmu dengan sebaik-baiknya. Urusan hasil atau tujuan nanti, tetap saja Tuhan selalu punya rencana yang lebih baik.
Kamu perlu ingat, cinta dan hubungan di usia 20 ini akan semakin rumit. Masalah sudah pasti akan ada, tapi ukurannya pun pasti lebih besar. Sebab semakin dewasa, kamu semakin dituntut untuk lebih bijak dalam segala urusan salah satunya kehidupan percintaanmu.