Manusia diciptakan dengan bermacam-macam sifat dan tingkat emosi. Ada orang yang memiliki intensitas emosi tinggi, sedang, dan rendah. Keberagaman tingkat emosi ini pun harus dihadapi dengan cara yang berbeda pula. Salah satu tantangan menghadapi emosi seseorang adalah kala kamu harus berhubungan dengan mereka yang berhati lembut, peka, atau sensitif. Berhubungan dengan orang yang berhati sensitif – dalam bahasa ilmiahnya disingkat menjadi HSP (highly sensitive person) – memang susah-susah gampang.
Perasaan mereka yang selembut salju itu gampang banget tersentuh. Kata-kata yang menurut orang lain biasa saja, bukan gak mungkin bikin mereka tersinggung. Ikutan sedih, gembira, bingung, dan lain sebagainya saat mendengar cerita orang lain sudah menjadi bagian hidup tak terhindarkan. Kebiasaan berpikir terlalu dalam yang seringkali menimbulkan image ‘ribet’ juga kadang membuat kita gemas. Sederet sifat mereka tersebut jika tidak dihadapi dengan cara bijak, bisa jadi menimbulkan pertengkaran.
Apakah kamu memiliki pacar atau teman dekat yang berhati lembut? Jika iya, hal-hal berikut ini layak kamu jadikan pedoman untuk menjaga hubunganmu dengan mereka tetap awet:
ADVERTISEMENTS
1.Kebiasaan Mereka Berpikir Terlalu Dalam Memang Sering Membuatmu Gemas. Namun, Memaksa Mereka Memutuskan Sesuatu Dengan Terburu-Buru Bukanlah Solusi yang Pas.
Kamu: “Eh menurut lo jadinya kita pakai strategi A atau B nih buat marketing produk kita yang terbaru?”
Dia: “Wah itu ya, gue belum mutusin sih. Tadinya mau A tapi kan mahal tuh biayanya kalau bikin iklan di sana. Tapi kalau yang B takutnya malah gak efektif.”
Kamu: “Ya elah tinggal dicoba aja. Kalau gagal, ya anggap aja belum rezekinya.”
Dia: “Jangan gitu dong, itu namanya judi. Walaupun selalu bisa gagal ya tetap harus usaha lah buat minimalisir risiko.”
Kamu: “Terus gimana dong?”
Dia: “Nanti gue pelajari lagi deh, kasih waktu tiga hari lagi ya. Please!”
Kamu: “…”
Orang berhati sensitif itu identik dengan istilah ‘overthinking‘ alias (terlalu) banyak berpikir. Mereka sulit memutuskan segala hal bahkan untuk hal yang menurut kita paling remeh sekalipun. Berpikir dengan detail adalah bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Maka tak mengherankan jika untuk memutuskan suatu hal, waktu yang dibutuhkan juga lebih panjang.
Kamu yang memiliki teman, saudara, atau bahkan pacar model begini bisa dibuat gemas. Kalimat yang muncul di pikiranmu adalah ‘ya elah ribet’ banget sih. Padahal sebenarnya mereka belum tentu mereka berpikir yang tidak perlu, lho. Mereka hanya terbiasa berpikir jauh lebih detail daripada orang biasa. Maklum, kepekaan mereka yang tinggi membuat mereka mampu memikirkan berbagai kemungkinan yang tak terbayangkan oleh orang-orang kebanyakan. Memaksa mereka membuat keputusan secepat-cepatnya justru akan membuat kamu kehilangan kesempatan mendapat sudut pandang mereka yang unik.
ADVERTISEMENTS
2. Mereka Memang Pendengar yang Baik, Namun Juga Butuh Didengarkan. Jika Bisa Menjadi Tempat Curahan Hati Mereka, Kehadiranmu Akan Terasa Begitu Istimewa
Kebanyakan dari mereka yang berhati sensitif juga termasuk golongan pendengar yang baik. Ini karena mereka sangat mudah terhubung dengan emosi yang dimiliki orang lain. Ketika mendengar curahan hati seseorang, ikutan menangis, marah, atau senang adalah hal biasa. Maka dari itu tidak mengherankan jika kuping mereka adalah sasaran empuk untuk banyak orang berbagi cerita. Tapi di sisi lain saat mereka punya masalah, mereka cenderung memilih untuk memendamnya. Alasannya pun gak jauh-jauh dari “gak enak mau curhat, kan dia juga lagi ada masalah”. Padahal, mereka yang berhati lembut ini juga butuh didengarkan, lho.
Jadi cobalah untuk berinisiatif bertanya kala ia terlihat sedang punya masalah. Jika ia ingin terbuka dan menceritakannya, maka kehadiranmu akan terasa begitu istimewa. Seorang yang berhati sensitif sangat menghargai orang-orang yang mau mendengar cerita mereka. Kehadiranmu sebagai pendengar akan begitu berarti baginya.
ADVERTISEMENTS
3. Menjaga Tutur Kata, Termasuk Juga Saat Bercanda, Adalah Aturan Main Yang Senantiasa Harus Dijaga
Tidak semua orang yang memiliki sensitivitas tinggi identik dengan pendiam dan pemalu. Sebagian justru terlihat begitu periang dan gemar bercanda. Namun, bukan berarti mereka bisa dengan mudah menerima segala jenis canda. Jika salah menempatkan gurauan, dia bisa saja memendam amarah meskipun tak menunjukkannya.
Maka dari itu jika kamu sudah tahu bahwa dia adalah orang yang berhati sensitif, kamu harus pintar mengerem kata-kata. Hindari membuat bercandaan yang jelas-jelas bisa menyinggung perasaannya. Misal saja nih teman kamu punya berkulit gelap, jangan menghinanya karena kekurangannya tersebut. Karena hal tersebut bisa saja sangat melukai perasaannya!
ADVERTISEMENTS
4. Biarpun Punya Sifat yang Ramah, Dia Butuh Waktu Khusus Untuk Sendiri. Jika Sudah Begini, Memakluminya Adalah Solusi
Salah satu ciri orang yang sensitif adalah keengganan mereka untuk berada pada waktu yang lama di keramaian. Entah mengapa seusai mendatangi acara semacam itu rasa lelah berlebihan datang mendera. Maka dari itu tak mengherankan jika setelah datang ke acara seperti itu kebanyakan dari mereka butuh waktu untuk sendiri. Jika sudah begini, memberikan mereka waktu adalah solusi terjitu.
Dengan memberikan mereka space untuk menenangkan diri, itu tandanya memberi kesempatan untuk mereka menstabilkan kembali emosi. Jika kekasih kamu adalah orang yang sensitif, setelah acara kencan dan dia tiba-tiba menghilang jangan memarahinya. Bagi orang berhati sensitif menyepi dan menyendiri adalah cara normal mengembalikan mood ke kondisi awal. Karena setelahnya mereka bisa jadi orang yang lagi menyenangkan.
ADVERTISEMENTS
5. Memiliki Perasaan yang Sangat Peka Itu Bagian Dari Hidup Mereka. Jika Tiba-Tiba Mereka Menangis Hanya Karena Menonton Film, Ya Pahami Saja!
Kepekaan orang berhati sensitif memang memiliki kadar di atas rata-rata. Tidak hanya akan ikutan menangis kala mendengar cerita sedih atau ikutan senang saat mendengar cerita bahagia, hanya dengan menonton film atau lagu yang melankolis saja emosi mereka bisa terbawa. Memang lucu kadang rasanya kalau berhadapan dengan orang berhati sensitif, emosi-emosi yang tidak biasa sering ditunjukkannya.
Namun pada dasarnya hal tersebut bukanlah bagian dari ketidaknormalan. Secara psikologis mereka sehat dan tidak ada masalah. Tidak perlu juga menilai mereka sebagai pribadi yang butuh mendapat bantuan konsultasi dari psikolog. Luapan-luapan emosi tersebut cukup kamu pahami sebagai bagian dari emosi mereka yang unik.
ADVERTISEMENTS
6. Karena Rasa Cemas Berlebihan Juga Sering Menghantui, Memeluk dan Menenangkan Mereka Adalah Tindakan yang Akan Selalu Mereka Hargai
Dia: “Eh menurut lo si Andre tersinggung gak ya gue ngomong kayak tadi? Jadi kepikiran nih…”
Kamu: “Enggak ah, yang lo omongin bener kok.”
Dia: “Tapi kayaknya terlalu keras deh. Apa gue minta maaf saja ya T.T”
Kamu: “Halaaah… Gak usahlah.”
Dia: “Iya sih tapi tetap saja gak enak, nanti dia marah terus sama gue. Duh gimana minta maafnya ya? Enaknya di telepon apa SMS?”
Rasa panik atau cemas yang terlihat berlebihan juga menjadi sifat khas dari si hyper sensitive. Mereka mudah panik pada hal-hal yang menurut kita simple dan tidak perlu terlalu dipikirkan. Semua perasaan dan pemikiran orang maunya dipuaskan. Padahal sebagai manusia biasa hal tersebut jelas saja sulit dilakukan.
Si sensitif ini seringkali terjebak pada hal-hal seperti itu. Makanya untuk menenangkan mereka memberinya kalimat yang menenangkan adalah solusi yang bisa diambil. Kalau cemasnya sudah akut bisa juga dengan memberikan pelukan sebagai bentuk dukungan. Dengan melakukan hal ini perasaan mereka bisa cenderung lebih tenang.
7. Mereka Juga Sulit Menyampaikan Segala Perasaan dan Pendapat Dengan Terbuka. Maka Dari Itu, Untuk Mendapat Jawaban yang Sebenarnya Kamu Harus Lebih Aktif Bertanya.
Sulit mengutarakan pendapat secara langsung dan memilih menyampaikannya secara tersirat adalah cara orang sensitif mengekspresikan pemikiran mereka. Ketika tidak menyukai suatu hal maka mereka cenderung menggunakan penyampaian yang halus dan bisa jadi sedikit berbelit-belit. Maka dari itu untuk memudahkan arus komunikasi ada baiknya kamu secara lugas langsung menanyakan maksud mereka. Dengan pertanyaan yang lugas tersebut biasanya akan lebih mudah bagi mereka untuk menyampaikan segala pendapat.
Cara ini juga menghindarkan kamu dari pola komunikasi yang membuang-buang waktu. Menyampaikan pertanyaan yang berhubungan dengan perasaan dan pendapat mereka adalah hal termudah untuk mengetahui isi hati yang sebenarnya.
8. Hindari Mengajak Mereka Melihat Tayangan Sarat Kekerasan: Karena Jangankan Untuk Melihat, Membayangkannya Saja Mereka Sudah Enggan
Film-film pembunuhan, perang, atau drama-action yang banyak pukul-pukulannya adalah tontonan ‘haram’ bagi mereka. Bukan karena sok lembut atau gimana tapi secara emosional mereka memang anti sama yang namanya kekerasan. Jadi daripada menghabiskan waktu mengajak mereka menonton acara seperti itu, lebih baik kamu mengajaknya menonton drama cinta yang kemungkinan besar disukainya
9. Jangan Sekali-Kali Mengecap Emosi-Emosi yang Dirasakannya ‘Lebay’. Percayalah, Pengalaman Mereka Adalah Nyata.
Kamu mungkin merasa aneh dan bingung dengan luapan emosi dari mereka yang menurutmu itu terlalu berlebihan. Namun jangan sekali-kali mengatakan hal tersebut pada mereka secara langsung. Mereka yang berhati sensitif menempatkan perasaan di atas segala-galanya. Kamu akan sangat mudah kehilangan rasa empatinya jika tak bisa menghargai emosi-emosi halusnya tersebut.
Namun di sisi lain bukan berarti kamu juga harus diam jika memang reaksinya sudah berlebihan. Sampaikanlah pendapatmu tentangnya dengan cara yang halus. Penyampaian pendapat yang disertai dengan simpati akan lebih bisa mereka hargai.
10. Pada Dasarnya, Tak Sulit Memahami Mereka. Hanya Dengan Membuat Mereka Merasa Dicintai, Kamu Sudah Melakukan Hal yang Begitu Berarti
Meskipun terkesan ribet namun pada dasarnya berhubungan dengan orang berhati sensitif tidaklah sulit. Dengan menghargai dan memberi rasa cinta itu sudah lebih dari cukup bagi mereka. Kamu mungkin memang tidak bisa merasakan setiap emosi yang dirasakannya, namun dengan mencoba berempati itu sudah sangat berarti.
Nah itu dia 10 trik berhubungan dengan orang yang berhati sensitif. Kamu tidak perlu sampai jadi psikolog untuk memahami cara menghadapi sifat mereka yang terkadang memang membingungkan. Sekarang tinggal waktunya mengaplikasikan hal-hal tersebut untuk membuat relasi kalian dengan si hati sensitif jadi lebih baik.