Dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan akan memberikan cinta yang seutuhnya. Namun untuk tahap pacaran, tak ada salahnya mencintai pacar sekadarnya saja. Sebab perjalanan cinta itu masih sangat panjang, amunisi perasaan itu harus dihemat sekaligus dipupuk terus agar tidak kehabisan di tengah jalan. Tak perlu pula mencintainya secara babi buta, karena bisa jadi kalian malah bingung hubungan itu mau dibawa ke mana.
Cinta yang sekadarnya dengan ekspektasi yang standar-standar saja, juga akan melindungi hatimu saat jika kemungkinan terburuk terjadi dan segalanya melenceng dari yang kalian rencanakan. Tidak memberikan seluruh hatimu, bukan berarti tidak mencintai sepenuhnya. Kamu hanya memberi sekat dan batas yang jelas, lewat beberapa hal ini misalnya.
ADVERTISEMENTS
1. Meski kamu spesial baginya, tak perlu selalu menuntut diprioritaskan. Dia juga punya kehidupan
Ketika memutuskan untuk jadian, baik kamu dan dia tentunya menganggap spesial satu sama lain. Dia adalah orang yang penting dalam hidupmu, dan sebaliknya. Namun tidak perlu lantas ingin diprioritaskan di atas segala-galanya. Ingat saja bahwa dia juga punya kehidupan, tujuan, teman, dan kesenangan sendiri. Tak perlu memintanya untuk menjadikanmu nomor satu di atas segala hal.
ADVERTISEMENTS
2. Tak perlu memintanya memilih antara kamu atau teman-temannya. Meski sudah bersamamu, dia juga berhak melanjutkan hidupnya
Rasa cemburu tidak selalu tentang orang ketiga. Terkadang hobi dan sahabat-sahabatnya pun membuatmu merasa tersingkirkan. Tak jarang pula kamu memberinya posisi sulit dan memaksanya untuk memilih antara bertemu teman-temannya atau mengantarmu belanja, misalnya. Tak perlu seperti itu. Teman-temannya sudah ada sebelum kalian bertemu, dan dia juga berhak melanjutkan hidupnya meski kini sudah bersamamu.
ADVERTISEMENTS
3. Bergabung dengan dunianya dan mengenal teman-temannya memang menyenangkan. Tapi pastikan kamu juga punya dunia dan kehidupan sendiri ya
Ketika dia membawamu ke dunianya, dan memperkenalkanmu pada teman-temannya, perasaan senang itu pasti membuncah di dada. Apalagi kalau kemudian kamu bisa masuk dan akrab juga dengan mereka. Rasanya kamu sudah selangkah lebih dalam masuk ke hidupnya. Namun pastikan juga bahwa kamu punya kesibukan dan juga sahabat-sahabat sendiri. Sehingga kamu tak harus ikut dengannya ke mana-mana. Ciptakan duniamu sendiri ya.
ADVERTISEMENTS
4. Rutin bertemu itu keharusan. Tapi beri waktu juga untuk kalian berdua menjalani hari-hari sendirian
Ketika sudah berstatus pacaran, mungkin kamu berharap untuk bertemu setiap hari ketemuan. Makan bareng, pulang bareng, pokoknya apa-apa bareng. Dengan begitu, harapanmu, komunikasi kalian akan terjaga dan hubungan akan semakin berkualitas. Tapi ketemuan terus, apa tidak mau punya kesempatan untuk merindu? Berikan waktu untuknya, juga untuk dirimu, untuk menjalani hari-hari sendiri dan melakukan apa-apa sendiri. Biar tidak kaget ketika suatu saat nanti ada salah satu yang pergi.
ADVERTISEMENTS
5. Tak perlu merasa harus tahu semua hal dalam hidupnya. Kecuali dia sendiri yang mau menceritakan masalahnya
Menjadi penting untuk satu sama lain sering membuat kita merasa harus tahu semua hal dalam hidupnya. Kita ingin tahu apa masalahnya, dan apa kesulitan yang dihadapinya hari ini. Saat dia memilih menyimpannya sendiri, mudah untuk kita merasa tidak dibutuhkan dan tidak dianggap. Padahal privasi setiap orang harus dihargai. Kalau dia ingin cerita, pasti dia akan cerita kok. Tak perlu memaksa, karena bisa jadi itu hal yang tidak perlu diceritakan.
ADVERTISEMENTS
6. Jangan buat hubungan ini menghalangi potensi dan cita-citamu. Kembangkan sayapmu selebar-lebarnya
“Aku pengin ikut BEM, tapi dia nggak suka kalau habis kuliah aku ada rapat-rapat gitu.”
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang membebaskan, bukan yang membatasi. Jadi jangan jadikan hubungan itu sebagai alasan untuk berhenti menggali potensi diri, ataupun meninggalkan hobi-hobi yang kamu tekuni. Jika dia benar menyayangi dan menghargaimu, dia pasti akan mendukung kok. Bukan menahannya tetap di sisi dengan dalih hubungan kalian harus diutamakan.
7. Berhenti mengharapkannya melakukan semua yang kamu mau. Dan kamu tak perlu melakukan semua yang dia inginkan
Pernahkah kamu kesal karena kamu memintanya potong rambut dan berpenampilan lebih rapi tapi dia tidak memedulikannya? Well, tak perlu sakit hati. Di tahap ini, kamu tak perlu mengharapkan dia melakukan semua yang kamu mau dan inginkan. Pun, kamu berhak menolak dan mengabaikan permintaannya yang bertentangan dengan dirimu. Kalian adalah dua orang yang kebetulan sedang menjalani penjajakan, bukan dua orang yang harus saling menentukan hidup satu sama lain.
8. Daripada berpikir untuk mengubahnya, lebih baik fokus mengubah dirimu menjadi lebih baik lagi setiap harinya
Terkadang ekspektasi melambung tinggi saat kita menjalin hubungan dengan seseorang. Tentunya kamu ingin kalian bertahan sampai pelaminan bahkan akhir hayat bukan? Di sini, seringkali kita terobsesi untuk membuat pasangan berubah lebih baik. Padahal yang baik itu versimu, belum tentu versinya juga begitu. Oleh karenanya, daripada ngoyo membuatnya berubah jadi lebih baik, fokus saja mengubah dirimu sendiri lebih baik setiap harinya. Kalau hubungan tak bertahan, ya berarti dia tak cukup baik untuk mendapatkanmu.
Masa pacaran adalah masa penjajakan. Ini bukan waktunya untuk memberikan segalanya kepada pasangan. Ini adalah masanya sebuah hubungan harus tetap diberi sekat dan jarak, untuk bisa saling memandang satu sama lain. Pun mencintai sekadarnya bukan berarti tidak serius. Tapi kamu mencintainya dengan sederhana, tanpa meniadakan hal-hal penting lainnya dalam kehidupan kalian berdua.
Yuk, ikuti polling di bawah ini~
Loading ...