Pacaran bukan ritus senang-senang tanpa perjuangan, kadang malah banyak dukanya daripada sukanya. Perjuangan yang kamu lakukan sepantasnya dapat penghargaan lebih dari pasanganmu. Sanjungan yang sudah mulai langka dalam hubungan mestinya dibangun lagi, jangan malas untuk saling menghargai. Kadang malah yang bikin miris, perjuangan pasangan disepelekan, diganti dengan kesalahan yang diungkit-ungkit. Kan kasihan! Di balik kesalahannya pasti ada usaha buat melakukan segala sesuatu dengan baik.
Payahnya ada saja yang mengorbankan kebahagiaan demi pacar, sialnya si pacar nggak menghargai itu sebagai perjuangan. Kalau sampai begini keadaanmu, mendingan perbaiki saja karena hal semacam ini nggak akan berhasil dalam hubungan. Kalian tentu paham keadilan dan keberimbangan harus ada dalam sebuah hubungan. Bayangkan jika hal semacam ini terus berjalan sampai dalam biduk rumah tangga? Kesabaran kalian pasti perlahan pupus, harusnya demi kelanggengan laksanakan hal yang baik dengan adil dan imbang tanpa dominasi sepihak.
ADVERTISEMENTS
1. Kekesalan harus diungkapkan biar satu sama lain tahu hal yang perlu dibenahi dan diselesaikan
Jangan menahan kekesalan, karena apa yang kamu pendam bisa jadi bom waktu yang suatu saat menghancurkan hubungan. Kekesalan yang menumpuk perlahan akan memakan tempat di hati dan menguras pikiran, setelahnya adalah kekacauan karena kemuakkan dari dalam dirimu. Bisa saja sekarang nyaman dijalani, tapi nggak tahu setahun kemudian bagaimana nasibmu. Percaya deh, kesal yang kamu sampaikan pasti direspons dengan baik oleh pasangan. Jangan takut!
ADVERTISEMENTS
2. Kamu perlu beri tahu segala hal yang mengganjal, termasuk kesedihanmu tentang perilakunya yang membuatmu kesal
Rasa sakit hatimu karena perilaku pacar harus diceritakan, bukan hanya untuk melegakan diri, tapi juga biar dia bisa introspeksi. Dia terlalu buta untuk melihat perilakunya sendiri, harus ada penuntun yang selalu mengingatkan. Toh kesedihan yang kamu tahan-tahan sampai harus menangis sendirian di kamar akan menyakitkan. Perlahan kamu harus curahkan perasaanmu ke pasangan biar dia tahu bagaiamana harus bersikap.
ADVERTISEMENTS
3. Jangan selalu kamu, sesekali saat rindu biarkan dia yang mendatangimu lebih dulu
Kamu nggak harus selalu mendatanginya lebih duluan saat dia sedang rindu. Biarkan dia membangun inisiatif dalam dirinya untuk menemuimu. Meski kadang kerinduanmu pun terasa sangat sulit untuk ditahan-tahan. Meski sikap ini pun bukan buah dari rasa gengsi ataupun kecewa. Jadi, tak ada salahnya kamu belajar tegas untuk bilang ke diri sendiri, “kalau dia benar rindu, harusnya dia mendatangimu lebih dulu.”
ADVERTISEMENTS
4. Perhatianmu dan perhatiannya harus seimbang dalam segala hal, jangan malah kamu yang harus kelelahan
Jangan membebani diri dengan selalu memberikan perhatian lebih, sementara dia kadang terasa tak ada usaha untuk peduli denganmu. Kamu selalu saja berusaha menyenangkan hatinya, apa yang kamu lakukan pasti segalanya untuk pacarmu itu. Kamu sampai lupa membahagiakan dirimu, bahkan buat menuntutnya buat balik memberikan perhatian ke kamu saja kamu lupa atau nggak berani.
ADVERTISEMENTS
5. Memberinya materi bukan kewajibanmu sekarang, lebih baik ajari dia hidup mandiri daripada memanjakannya dengan harta
Penghasilanmu nggak seberapa, jangan paksakan diri dengan memberinya banyak materi. Ini nggak sehat, bayangkan penghasilan yang harusnya kamu tabung buat masa depanmu. Masa depanmu yang pastinya akan dijalani dengan pasangan malah kamu habiskan semuanya di masa penuh kesenangan ini. Kamu akan menyesal nantinya, dia yang selama ini kamu manjakan akan jadi pribadi yang jauh dari kemandirian.
ADVERTISEMENTS
6. Kalian harus melangkah dan berjuang bersama, jangan sampai salah satu terlalu mendominasi. Dianya santai, kamunya yang susah sendiri
Jangan berjuang sendirian, hanya karena kamu terlalu sayang bukan berarti dia boleh santai-santai saja. Dia yang santai dengan perjuanganmu bahkan mungkin nggak pernah memikirkan kelelahanmu, apa iya akan peduli jika kamu sedang kesusahan? Perjuangan harusnya dirawat dan direncanakan bersama-sama, bukan malah timpang dan biarkan salah satu pihak kesusahan.
Mungkin kamu nyaman dengan perjuanganmu itu sekarang, tapi lambat laun kamu pun akan merasa bosan dan muak dengan kelelahan ini. Lelahnya berjuang sendirian itu sangat menyiksa. Terlebih jika orang yang kamu perjuangkan meninggalkanmu dalam pesakitan. Sebaiknya mulai dari sini semua perilaku berlebihan harus dibenahi, harus ada keseimbangan soal perhatian dan komunikasi dalam hubungan. Kalau timpang dan dibiarkan terlalu lama begitu bisa saja hal buruk menimpa hubungan dan menghancurkan cita-cita kalian.