Siapa sih yang nggak suka diberi hadiah? Dibelikan ini dan itu oleh kekasih hati? Tapi menjadi salah ketika kamu menuntut untuk dibelikan ini itu oleh pasanganmu. Menuntutnya pun nggak mesti secara langsung dengan bilang “Beliin ini dong!”, tetapi juga rasa kesal ketika pasangan nggak peka atau nggak memberikan hadiah seperti keinginanmu.
“Beb, smartphone aku udah sering lowbet banget nih …”
“Ya udah, nanti aku beliin yang baru, ya.”
“Wah, beneran? Asyiik!”
Padahal hubungan kalian belum sah dalam pernikahan, lho. Jadi, secara teknis, dia nggak punya kewajiban apa-apa untuk memenuhi kebutuhanmu. Selain itu, terbiasa minta dibeliin ini dan itu oleh pasanganmu bisa memberikan dampak yang cukup signifikan dalam hubungan. Berikut alasan mengapa kamu perlu berhenti minta ini dan itu pada si dia.
ADVERTISEMENTS
1. Bagaimanapun, pacaran tidak sama seperti pernikahan. Ia punya kebutuhan sendiri yang perlu diperjuangkan
Bila hubungan sudah di jenjang pernikahan, tentu urusannya berbeda. Ada kewajiban masing-masing untuk saling memenuhi kebutuhan, agar roda kehidupan dan rumah tangga bisa terus berjalan. Tapi di tahap pacaran ini, keinginan dan kebutuhanmu adalah tanggung jawabmu sendiri. Begitu juga dirinya, yang punya tanggung jawab sendiri. Mungkin dia sedang menabung untuk melanjutkan pendidikan, membeli sesuatu yang sudah lama dia idam-idamkan, atau kebutuhan keluarga lain yang harus dipenuhi. Masa kamu tega membebaninya dengan keinginanmu sendiri?
ADVERTISEMENTS
2. Mandiri secara finansial, adalah salah satu cara untuk berdiri sama tinggi dalam hubungan
Pacaran adalah sebuah penjajakan sekaligus latihan memelihara hubungan yang lebih serius. Di sini adalah waktu yang tepat untuk belajar menghargai satu sama lain. Salah satunya adalah dengan berdiri sama tinggi dalam hubungan. Pendapatmu sama pentingnya dengan pendapat pacarmu. Urusanmu sama pentingnya dengan urusan pacarmu. Hal ini bisa dicapai salah satunya dengan mandiri secara finansial saat pacaran. Dengan begitu, baik kamu atau dia tetap berdiri di kaki sendiri-sendiri, tanpa kekurangan hasrat untuk saling menyayangi.
ADVERTISEMENTS
3. Terlalu sering dibelikan ini dan itu, tanpa sadar kamu jadi sungkan bila ingin menolak sesuatu
Ketika kamu terlalu sering diguyur hadiah yang menyenangkan, apa-apa dituruti, dan ini itu dibelikan, tanpa sadar kamu sedang mengerangkeng dirimu sendiri. Dijamin, di waktu-waktu mendatang, kamu nggak akan lagi bebas mengutarakan keberatan atau ganjalan di hatimu. Entah karena kamu merasa nggak enak karena dia sudah memberimu banyak hal, atau juga karena kamu takut akan ditinggalkan jika dia nggak bisa menerima perbedaan pendapat itu. Padahal komunikasi dua arah dan diskusi adalah modal utama dalam hubungan yang sehat.
ADVERTISEMENTS
4. Sebaliknya, karena merasa telah memberi ini itu, bisa saja dia merasa punya hak sepenuhnya atas dirimu
Bila kamu merasa nggak enak bilang “nggak” karena merasa sudah diberi banyak, dia juga bisa merasa “berhak atas segalanya” karena merasa sudah memberi banyak. Mungkin dia akan memaksamu untuk selalu setuju dan mengiakan semua keinginannya. Kalau kamu menolak, dia akan mengungkit apa saja yang sudah ia berikan atau lakukan untukmu. Lama-lama, kamu akan terbelenggu dalam penjara yang kamu ciptakan sendiri. Terjebak dalam kebutuhan yang kamu ciptakan sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Terbiasa menerima sesuatu gratisan mengurungkan semangatmu untuk berusaha saat menginginkan sesuatu. Tanpa sadar kamu jadi malas-malasan
Ketika menginginkan sesuatu, dan tak ingin merepotkan orangtua atau saudara lagi, mau tak mau kita harus berusaha keras sendiri. Mulai bekerja lebih rajin lagi dan mengetatkan dompet supaya bujet nggak bocor dan pengeluaran bisa ditekan. Semangatmu terpacu, karena kamu ingin mendapatkan sesuatu itu atas jerih payahmu sendiri. Tapi bila kamu mengandalkan kalimat “Ah, ntar ulang tahun minta kado itu aja sama yayang”, secara otomatis kamu nggak merasa perlu untuk berusaha. Tanpa sadar, lama-lama hidupmu jadi kurang greget dan gitu-gitu aja.
ADVERTISEMENTS
6. Belum lagi kalau nanti putus. Bisa-bisa terjebak drama suruh balik-balikin barang yang sudah dibelikan
Ini yang paling horor dan berbahaya. Kamu tentu nggak ingin terjebak drama mantan minta balikin barang yang sering viral di media sosial itu ‘kan? Yang namanya hubungan pasti ada dua kemungkinan, antara berhasil atau gagal. Iya kalau dia tipe orang yang selow dan mau mengikhaskan apa yang sudah diberikan. Kalau dia tipe sebaliknya, yang perhitungan dan nggak mau rugi sehingga meminta semua yang sudah diberikan padamu untuk dikembalikan? Gawat, nggak cuma malu viral karena hal yang nggak penting, susah nggak sih mengembalikan apa-apa yang sudah kamu terima?
Pacaran itu bukan berarti saling menanggung kebutuhan masing-masing. Kalau seperti kata Kale di film NKTCHI, bahagia itu tanggung jawab sendiri-sendiri. Termasuk bahagia karena bisa beli HP, sepatu, baju, sampai lipstik baru. Yaa … sesekali menerim kado atau hadiah darinya sih wajar. Asal jangan menjadikannya ATM berjalan atau sosok yang harus membelikan semua yang kamu butuhkan.