Semua orang tahu kalau menjalin hubungan jarak jauh tidak mudah untuk dilakukan. Hanya orang-orang kuat dan berlapang dada yang bisa jadi pejuang jarak dan rindu. Bila mereka yang satu kota saja kerap bermasalah, apalagi yang LDR bukan? Beban seolah jadi dua kali lipat karena tak bisa segera diselesaikan dengan tatap dan kepala dingin.
Kisah cintamu bagai naik roller coaster, selalu ada pasang dan surutnya. Ada beberapa hal yang membuatmu tak lagi yakin untuk melanjutkan hubunganmu. Bila 6 hal ini mulai kamu rasakan dalam hubungan jarak jauhmu, tak ada salahnya untuk segera ambil sikap, mau bertahan atau diakhiri sampai disini.
ADVERTISEMENTS
1. Pertengkaran memang hal biasa terjadi. Tapi kalian mempermasalahkan hal kecil dan tak berusaha saling berbaikan lagi
Namanya juga pacaran, bertengkar pasti sesekali kerap kamu dan pasanganmu lakukan. Namun hubungan yang baik, selalu bisa meminimalisir pertengkaran yang terjadi. Apalagi untuk pasangan LDR seperti kamu dan pacarmu. Untuk bisa bertatap muka dan meluruskan masalah yang ada, kalian kesulitan untuk melakukannya, karena tentu dipisahkan jarak dan kesibukan masing-masing.
Sudah jarang bertemu, hampir tiap hari bertengkar, dan itu karena kalian meributkan hal-hal kecil seperti hanya tak bisa mengangkat telepon, terlalu lama membalas chat atau masalah sepele yang sebenarnya tak perlu dibuat rumit. Ibaratnya, kalian terlalu sering main drama. Masalah sepele, bisa jadi besar dan berlarut-larut karena sama-sama keras kepala.
Bila kamu merasa kian sesak dengan apa yang kamu jalani, mungkin hubunganmu tak bisa lagi diteruskan. Permasalahan membuat kalian kian jauh, dan komunikasi yang baiknya digunakan untuk menjaga kelanggengan hubungan malah disia-siakan untuk meributkan hal yang sebenarnya bisa diredam bila sama-sama mau mengalah dan saling menerima.
ADVERTISEMENTS
2. Kalian sama-sama sibuk. Jangankan perhatian, rasanya kalian bahkan mulai saling melupakan satu sama lain
Jangankan yang LDR, mereka yang pacaran satu kota saja sering saling mengabaikan karena kesibukan mereka mengejar masa depan, apalagi yang LDR. Tugas beserta rentetan tanggung jawab yang lain membuat kamu dan pacarmu makin jarang bertukar kabar. Namun pasangan yang baik akan selalu menyempatkan memberi kabar, sesibuk apapun dia dalam menjalankan keseharian.
Apalagi hubunganmu dipisahkan jarak, komunikasi menjadi hal mutlak yang tidak boleh kamu dan pacarmu abaikan begitu saja. Tugas dan pekerjaan memang menyita waktu, tapi perhatian pada pacar juga kewajiban meskipun tak bisa dilakukan secara berkala.
Apabila perhatian sudah kian jarang kamu dapatkan, komunikasi pastinya tak lagi terjalin dengan baik. Kesibukan selalu jadi alasan tak bisa memberi perhatian dan kabar. Kalian mulai terbiasa hidup sendiri, dan seolah belajar untuk saling melupakan dengan perlahan. Itulah tanda bisa hubungan LDRmu patut diakhiri.
ADVERTISEMENTS
3. Rindu hanya bisa dibayar lunas dengan bertemu. Tapi dia selalu punya alasan, hingga pertemuan kian langka dilakukan
Menjalin kisah cinta tanpa rasa rindu di dalamnya itu mustahil adanya. Apalagi untukmu, yang terpisahkan jarak ratusan bahkan ribuan kilometer jauhnya. Untuk bisa bertemu, banyak hal yang dipersiapkan, tapi selalu sepadan dengan kebahagiaan ketika berjumpa dengan pasangan yang lama tak berjumpa. Aduh, menyenangkan bukan kalau sama-sama mau berjuang untuk membayar lunas rindu-rindu yang tertahan?
Namun pasti berbeda rasanya ketika kamu ingin bertemu dan telah menyiapkan segala hal, tapi pacarmu selalu punya alasan untuk menolaknya. Mulai dari ada jadwal kuliah tambahan, lembur, dan segudang alasan lainnya. Pertemuan dengan orang yang dirindukan seolah sulit untuk kamu lakukan.
Pahamilah, bahwa bila memang dia serius dengan hubungan jarak jauh yang sedang kamu jalani, dia tidak akan pernah keberatan meluangkan waktunya untuk mengusahakan sebuah pertemuan. Toh bertemu denganmu tidak setiap hari bisa dilakukan. Daripada terus menerus merasakan sesak akibat tak bisa segera bertemu, kata putus adalah akhir yang bisa melegakan hati — walau pastinya tak mudah untuk berani mengambil langkah itu.
ADVERTISEMENTS
4. Chat berisi perhatian dan ucapan menyenangkan tak lagi punya makna. Hal itu kamu rasakan sekadar jadi basa-basi saja
Sayang, jangan lupa makan.
Iya, kamu juga ya, Yang.
Iya pasti
Perhatian seperti diatas mungkin sering, bahkan tiap hari kamu dapatkan. Pengingat jangan lupa makan, ucapan selamat pagi sampai malam, tak pernah luput dia lakukan. Dan dulu, hal-hal remeh seperti itu yang membuatmu jatuh cinta padanya.
Tapi sayangnya, ketika kalian berjarak, chat seperti itu mulai terasa kehilangan makna. Yang dulunya kamu sering makan berdua, kini hanya digantikan ucapan selamat makan. Ketika masih tingga satu kota, dia sering mengantarmu pulang sampai ke rumah, namun sekarang hanya chat bertuliskan “kamu hati-hati ya pulangnya. Take care”.
Bukannya merasa senang diperhatikan, kamu malah merasa seolah itu basa-basi. Rutinitas khas anak pacaran yang hanya dijalankan kalian sebagai kegiatan harian, bukan lagi tulus untuk saling mengingatkan dan membuat pasangan merasa terbang. Greget dalam kisah hubungan kalian mulai sirna.
ADVERTISEMENTS
5. Kamu tentu mengharapkan sebuah hubungan yang lebih dewasa. Sementara dia, seolah tak bisa ambil sikap
Kamu tentu paham, kalau sebuah hubungan itu Cuma punya dua ujung, kalau nggak bubar ya nikah. Dan menikah, dengan seseorang yang kamu cintai adalah harapan. Hubungan yang dewasa pun kamu nantikan. Buatmu, pacaran ala anak ABG yang bisanya hanya senang-senang, bukan lagi keinginanmu.
Sementara pacarmu masih selow saja urusan hubungan kalian. Seolah kamu bisa menunggu lebih lama. Bila pacarmu tak kunjung menawarkan komitmen dan hubungan yang lebih dewasa, putus bisa kamu ambil sebagai jalan keluar. Toh buat apa bertahan pada seseorang yang membuatmu merasa digantung tanpa kejelasan yang berarti.
ADVERTISEMENTS
6. Bosan dengan rutinitas pacaran yang begitu-gitu saja membuatmu kehilangan rasa. Apa kamu yakin hubunganmu masih terselamatkan?
Selamat pagi, cinta. Semangat kuliah ya.
Selamat pagi juga, sayang. Kamu kerja yang rajin juga
—
Sayang jangan lupa makan siang. Aku nggak mau kamu sakit.
Iya pasti. Kamu juga jangan kerja mulu. Inget istirahat.
—
Good night sayang. Sleep well!
Good nigh too. Ketemu aku di mimpi sayang.
-begitu terus sampai entah kapan-
Kegiatan pasangan LDR bisa dibilang sama setiap hari. Mengucapkan selamat pagi, mengingatkan jangan lupa makan siang, dan diakhiri dengan ucapan semoga mimpi indah dan tidur nyenyak. Jarang bisa bertemu, ditambah dengan aktifitas yang tidak pernah berubah, bisa jadi membuatmu bosan.
Rasa bosan bisa jadi mengikis perasaanmu sedikit demi sedikit, dan lama kelamaan hilang tak berjejak. Kamu tidak lagi menemukan kesenangan bisa jalan berdua, duduk berhadapan membicarakan hari tua, malah sekarang hanya bisa ngobrol basa-basi melalui sosial media. Hubungan seperti itu bukanlah hubungan yang kamu harapkan. Perhatian dan kata-kata manisnya tak lagi cukup menyenangkanmu, malah yang ada kamu muak dan mulai kehilangan perasaan yang dulu mekar di hatimu.
Dan tanyakan pada dirimu sendiri, masih bisakah hubunganmu diselamatkan dengan kamu yang mulai bosan, dengan dia yang tak kunjung memberi komitmen dan kalian yang sama-sama keras kepala? Tidak ada yang mau gagal, tapi bila hubungan jarak jauhmu tak lagi menyenangkan dan menenangkan, perpisahan adalah bisa jadi pilihan ketika kalian sama-sama telah lelah berjuang.