Duh, senangnya yang punya pacar baru. Sekarang sudah punya jawaban nih kalau ditanya “pacarnya mana?”. Kalau kondangan atau ada acara-acara formal, nggak harus sendirian lagi. Euforia punya pacar baru ini kadang begitu heboh. Saking berbunga-bunganya hati yang sedang jatuh cinta itu, rasanya nggak ketemu sehari saja kangennya sudah ke titik maksimum. Kalau lagi berdua, seolah dunia ini sepi banget dan hanya ada kalian berdua.
Jatuh cinta memang berjuta rasanya. Tapi tak perlu terlalu lebay menerjemahkan rasa. Karena jika berlebihan, bisa-bisa si dia malah ilfil dan jadi bimbang. Maksudnya bimbang mau melanjutkan hubungan kalian atau nggak. Inilah beberapa hal yang harus dihindari saat baru jadian. Biar sama-sama nyaman dan santai tapi hubungan terus berjalan.
ADVERTISEMENTS
1. Langung update di media sosial, menegaskan hubungan. Nggak semua orang bisa seterbuka itu lho
Iya sih, momen baru jadian itu momen membahagiakan yang sah-sah saja kalau dibagikan. Tapi nggak semua orang bisa terbuka di dunia maya lo. Bisa saja dia termasuk orang yang lebih suka menyimpan hal-hal pribadi. Kalau benar begini, unggahanmu yang penuh dengan gula dan cinta bisa membuatnya nggak nyaman. Apalagi kalau setelah itu kamu jadi “dikit-dikit mention” dan “dikit-dikit posting“. Jangan dilanjutkan, karena kamu akan terlihat seperti sosok yang “heboh sendiri” dan dia bisa ilfil.
ADVERTISEMENTS
2. Kasih komenter negatif atau jelek-jelekin temannya. Yang sudah pacaran lama aja bisa langsung murka
“Yank, aku nggak suka deh sama si Heru itu. Kok dia agak aneh gitu orangnya…”
Saat kamu berkata begitu, mungkin dia hanya akan tersenyum dan bertanya “kenapa?”. Tapi percayalah, setiap orang pasti kesal kalau sahabatnya dijelek-jelekkan. Apalagi oleh pacar yang baru jadian, yang mungkin belum terlalu mengenal teman-temannya juga. Apalagi kalau setelah ini kamu memaksanya memilih: “Jadi kamu pilih aku atau Heru?”. Duh, alamat dia bakal mulai menghilang ini sih.
ADVERTISEMENTS
3. Telepon terus, nge-chat terus, respons lama sedikit langsung ngambek. Plis, urusannya bukan cuma kamu
Lagi asyik-asyinya ngobrol di chat, tiba-tiba dia nggak kunjung membalas. Ditelepon juga nggak diangkat. Rasanya emosi langsung naik ke ubun-ubun. Rasa curiga itu muncul. Kenapa nih? Kok dia jadi lama balasnya? Lagi ngapain? Sama siapa? Duh, jangan jadi pacar yang terlalu posesif. Meski sekarang kalian pacaran, kan kegiatannya bukan hanya ngobrol denganmu saja. Dia punya banyak urusan lain di luar sana. Jadi, lebih pengertian ya.
ADVERTISEMENTS
4. Mengungkit soal mantan-mantannya dengan nada menyindir. Duh, jangan sampai bikin dia ilfil
“Aku sama mantanmu cakepan mana? Ih, pasti cakepan dia ya?”
Wajar sih jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang orang yang jadi pacarmu sekarang. Tapi, sebagian besar orang nggak suka kalau diungkit-ungkit soal mantannya di masa lalu. Bisa jadi itu kisah sedih yang ingin ia lupakan. Lagipula, apa sih tujuannya mengungkit-ungkit mantan kekasih pacar?
ADVERTISEMENTS
5. Ngikutin ke mana pun dia pergi seolah berpisah bisa bikin kamu mati. Lama-lama dia bisa keki
Bisa dimengerti kok kalau setelah jadian itu bawaannya pengin bareng-bareng terus. Nggak ketemu sehari saja rasanya sudah kangen setengah mati. Makanya kamu pengen ikut ke mana pun dia pergi. Well, sekalian menjaga supaya dia nggak macam-macam di belakangmu. Mungkin kamu senang melakukan hal ini, tapi dia belum tentu. Bisa saja dia menjadi risi karena ditempeli melulu. Meski mencintaimu, bukan berarti dia nggak butuh privasi dan me time-nya sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Minta dikenalkan pada keluarga. Wah sabar dulu, semua ada tahap-tahapnya
“Jadi kamu kapan ngenalin aku ke keluargamu?”
“Umm…kapan ya. Nanti deh kita atur lagi ya…”
Banyak yang menganggap mengenalkan kepada keluarga adalah bentuk keseriusan. Memang sih, kamu nggak main-main dan ingin serius dengan hubungan ini. Namun, minta dikenalkan kepada keluarga saat baru pacaran tiga hari bukankah terlalu berlebihan? Membawamu ke keluarga, artinya melibatkan orang luar dalam hubungan kalian. Tentunya butuh waktu untuk siap melakukan itu.
7. Langsung minta kepastian kapan akan dilamar. Hei, kalian memilih metode penjajakan dengan pacaran jangan lupa
“Temanku kemarin nikah. Kamu kapan mau lamar aku?”
“Tapi kan…kita baru jadian seminggu?”
Boleh saja kamu merancang sebuah rencana masa depan yang bahagia dengannya. Tentang resepsi sederhana yang mengesahkan hubungan kalian. Tentang rumah kecil dengan gelak tawa anak-anak. Dengan menikmati senja berdua di kursi goyang yang nyaman. Memang bukan hal yang aneh pasangan yang baru bertemu langsung menikah.
Namun, ingat bahwa kamu dan dia sepakat melakukan penjajakan dengan pacaran. Yang artinya, harus dicaritahu dulu apakah kalian bisa beriringan atau tidak. Pastinya, dia pun butuh waktu untuk meyakinkan diri, dan itu bukan berarti dia nggak serius dengan hubungan ini.
Jatuh cinta memang menyenangkan. Namun, bukan berarti bagus dijalani dengan berlebihan. Menuntut terlalu banyak saat baru jadian sama seperti naik motor yang langsung ngegas sejak awal. Berbahaya. Bukanlah lebih baik melaju perlahan-lahan, dan selamat sampai tujuan?