Cinta adalah anugrah bagi semua makhluk di bumi ini, tak terkecuali ilmuwan yang sehari-hari mengabdikan hidupnya untuk ilmu dan dunia penelitian. Nah, penasaran nggak sih gimana kisah cinta mereka?
Di artikel kali ini Hipwee akan berbagi soal kisah cinta bapak Fisika dunia, Albert Einstein. Tapi, jangan pada kaget ya, guys! Pasalnya, Albert Einstein yang sukses melahirkan berbagai teori Fisika itu sama sekali nggak bisa dibilang genius dalam urusan percintaan. Nggak percaya? Yuk, simak kisah dan fakta-faktanya di sini!
ADVERTISEMENTS
1. Naskah “Dear Albert” Dipentaskan
Pada gelaran World Science Festival sekitar bulan Mei lalu, dipentaskan sebuah naskah berjudul “Dear Albert” yang isi ceritanya diadaptasi dari surat-surat Einstein. Surat-surat inilah yang secara tidak langsung menjelaskan kehidupan pribadi Einstein, khususnya soal cinta. Kisah itu ditulis oleh aktor dan pemerhati ilmu pengetahuan, Alan Alda. “Dear Albert” kemudian diperankah oleh Cynthia Nixon, Paul Rudd dan Francesca Faridany di NYU Skirball Center for the Performing Arts.
ADVERTISEMENTS
2. Einstein Bisa Dibilang Bodoh Soal Cinta
Dari pentas tersebut, sebuah rahasia besar telah terungkap. Ternyata, si genius Einstein emang kacau, naif, bahkan bisa dibilang bodoh ketika bicara soal cinta dan berhubungan dengan wanita.
ADVERTISEMENTS
3. Tapi, Dia Cinta Banget Sama Istri Pertamanya
Disebutkan bahwa Einstein emang cinta banget sama istri pertamanya, Mileva Marić. Sebelum menikah, Einstein pernah menulis untuk Marić:
“Aku selalu merasa kesepian di sisi orang lain, kecuali kamu.”
ADVERTISEMENTS
4. Pekerjaan Jadi Alasan Perceraian
Sayang, hubungan Einstein dan Marić kian memburuk. Salah satu alasannya adalah pengabdian Einstein yang total pada pekerjaan dan ilmu pengetahuan. Tertulis dalam surat Marić kepada seorang teman:
“Dia hidup hanya untuk ilmu. Kami tidak penting baginya, dan ditempatkan di peringkat kedua.”
ADVERTISEMENTS
5. Einstein Mendadak Jadi Orang Paling Konyol!
Ketika akhirnya Einstein tak tahan lagi dan memutuskan untuk mengajukan bercerai, Marić ternyata menolak. Menyiasati penolakan ini, Einstein pun membuat ultimatum mengejutkan — yang cenderung dingin dan sedikit konyol. Ia mau tetap bertahan bersama Marić asalkan istrinya itu berjanji untuk membersihkan rumah, mencuci baju, menyediakan makan 3 kali sehari di kamarnya, tidak mengharapkan hubungan fisik, dan tak membuka mulut kecuali Einstein menyuruhnya.
But wait, jawabannya ternyata lebih mengejutkan, Marić setuju! Sayangnya, hubungan dengan perjanjian itu tetap tidak bertahan lama dan mereka akhirnya bercerai pada tahun 1919.
ADVERTISEMENTS
6. Punya Hubungan Gelap Dengan Sepupunya?
Ternyata, jauh sebelumnya Einstein sudah terlibat hubungan gelap dengan sepupunya, Elsa Einstein, selama kurang lebih tujuh tahun. Bahkan saat menunggu putusan perceraian, Einstein dan Elsa saling berkirim surat dan bercerita soal kerinduan yang mereka rasakan.
Anehnya, Einstein justru sempat berpikir untuk menikahi putri Elsa, Ilse, sebagai ganti karena Elsa masih terikat pernikahan dengan Max Loewenthal. Namun, Einstein akhirnya nggak jadi menikahi keponakannya itu. Einstein memilih menikahi Elsa empat bulan setelah perceraiannya dengan Marić. Ketika itu, Elsa ternyata juga bercerai dengan suaminya.
7. Jadi Seorang Einstein Emang Nggak Mudah
Pernikahan kedua Einstein lebih bahagia dari pernikahan pertamanya. Tapi, istri keduanya Elsa ternyata juga merasakan tekanan akibat ketenaran dan (sekali lagi) dedikasi suaminya untuk Fisika. Kepada seorang teman, Elsa pernah menulis:
“Aku merasakan hidup yang indah dengannya. Tapi hidup itu sekaligus rumit dan melelahkan”
Dalam suratnya, Elsa menjelaskan kalau Einstein pernah mengaku pada seorang teman bahwa pekerjaan adalah segalanya. Einstein juga percaya ia harus menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk ilmu pengetahuan.
Well, setelah membaca kisah di atas, mungkin kamu bisa menilai kalau dulu Einstein nggak benar-benar berjuang buat cintanya ‘kan? But guys, nggak ada makhluk sempurna di dunia ini. Menurut Alan Alda, mungkin Einstein emang menikmati kehidupan pribadinya yang kacau. Hal itu juga yang mungkin membuat dia terus belajar, berpikir, dan menemukan hal-hal baru di alam.