Jangan pikir menikah itu mudah atau enak.
Tapi secara realistis, bukankah setiap hubungan punya tantangannya sendiri? Pacaran atau menikah, keduanya tetap perlu usaha ini-itu untuk membuatnya terus berjalan. Jangan hanya berat sebelah, seperti cewek yang ingin cowoknya peka dengan perasan atau pikirannya. Alih-alih menuntut saja ke cowokmu, sebagai cewek kamu sendiri perlu punya kepekaan bukan hanya ke sosoknya tapi juga ke sekeliling kalian.
Sekalipun belum pasti kapan menikahnya, atau jangan dulu bilang siap ke arah itu, kalau kamu belum peka dengan beberapa hal yang Hipwee coba uraikan ini. Sebab kepekaan ini yang kelak memudahkan kamu menjalani peran sebagai istri. Memang tak ada istri atau suami yang sempurna, tapi setidaknya selalu ada usaha untuk selalu bersama dan bahagia.
ADVERTISEMENTS
1. Tahu saat pasangan sedang banyak kerjaan, lebih peka untuk bisa bersikap lebih mandiri sekaligus menyemangati
Kelak suamimu memang punya tanggung jawab penuh terhadap dirimu. Tapi bukan berarti kamu harus terus bergantung dengan sosoknya. Ada alasan kenapa sedari pacaran kamu sebagai cewek harus belajar mandiri dan juga tangguh. Supaya saat menjadi istri, kamu bisa peka dengan kesibukanya serta tahu harus bagaimana bersikap.
Seperti saat suami sedang dikejar deadline akhir tahun, sedangkan kalian punya beberapa rencana acara yang sudah harus dipersiapkan dari sekarang. Toh kalau sekadar berbelanja keperluan bisa dilakukan sendiri, kenapa harus menunggu diantar atau ditemani suami. Kamu cukup meminta persetujuan darinya mengenai apa saja yang harus dibeli.
Tahu suamimu sedang banyak kerjaan, kamu pun perlu terlihat lebih tangguh untuk bisa menyemangatinya. Sesederhana dengan menjaga kesehatanmu sendiri, supaya kamu bisa membantu di hal-hal yang masih bisa dirimu tangani. Tak ada salahnya juga ‘kan kalau kamu tahu apa yang dikerjakan olehnya.
ADVERTISEMENTS
2. Kepekaan terhadap isu terkini, biar bisa diajak diskusi
Menurutmu pesawat itu jatuh karena apa?
Sebenarnya nggak jauh dari dugaan sementara para pakar sih. Kondisi cuaca dan alam Papua yang bikin kecelakaan nggak bisa dielak.
Nggak harus bisa menganalisis dengan baik semua isu yang ada. Tapi setidaknya kamu tahu isu-isu yang bisa jadi bahan obrolan kalian. Bukankah berdikusi sama dengan mengenal pasangan lebih dalam. Kamu bisa tahu seperti apa arah jalan pikirannya. Kamu bisa tahu bagaimana dia memandang sesuatu persoalan.
Kelak saat usia kalian sudah mulai senja, tak banyak kegiatan yang bisa dilakukan dan hanya bisa mengobrol saja. Kamu atau dia pun sudah terbiasa membangun percakapan dengan topik yang lebih luas, seperti isu yang sedang hangat-hangatnya.
ADVERTISEMENTS
3. Peka terhadap perubahan mood pasangan, biar tak harus serba salah dalam menghadapinya
Memahami karakter atau sifat seseorang memang butuh waktu yang panjang. Bisa jadi berlangsung sampai kamu dan dia saling menua bersama. Tapi kalau sekadar peka dengan perubahan mood pasangan harusnya sudah bisa kamu lakukan sejak dari pacaran. Biar nanti saat sudah menjadi istri kamu bisa tahu bagaimana menghadapinya. Jangan sampai ada rasa serba salah, yang justru bisa berujung dengan perselisihan.
Paling tidak kamu tahu saat dia sedang kesal dengan orang lain, dan kamu bisa lebih berhati-hati berbicara dengannya. Atau saat dia sedang malas melakukan apapun, kamu tak seenaknya meminta bantuan. Jangan salah, cowok pun suasana hatinya bisa mendadak sensitif, dan kamu harus bisa membuatnya jadi lebih tenang.
ADVERTISEMENTS
4. Bukan berburuk sangka, tapi peka dengan tanda-tanda dia sedang berbohong pun kamu harus bisa
Sebaik apapun cowokmu, kadang berbohong tak bisa dia elak. Kamu saja ada kalanya tak bisa menghindar dari kebohongan-kebohongan kecil. Alih-alih jadi sosok polos yang bisa mudah dibohongi, kamu perlu lebih peka dengan tanda-tanda sepele saat dia berbohong. Bukan untuk berburuk sangka atau memberi penilaian. Tapi kepekaanmu ini untuk bisa dibicarakan baik-baik, kenapa dia bisa berbohong.
Kelak sebagai istri, kamu memang punya hak untuk bisa tahu apapun yang dilakukan suami. Klise, tapi keterbukaan memang kunci penting dalam hubungan seserius pernikahan nantinya.
ADVERTISEMENTS
5. Sebagai pasangan yang harus saling menguatkan, kamu perlu peka saat dia sedang kurang percaya diri atau putus asa
Bukankah di balik suksesnya suami itu ada sosok istri yang tangguh. Sosok yang peka saat pasangannya dilanda rasa kurang percaya diri atau putus asa. Supaya lenganmu bisa menopang dirinya untuk terus kuat berdiri. Sebab sekuat-kuatnya cowok, tetap ada waktunya dia butuh seseorang yang dirinya percaya untuk bisa menguatkan. Setidaknya tanpa perlu dia mengutarakan panjang lebar, kamu paham dengan kesulitan yang dihadapi olehnya.
Menguatkan juga bukan dengan kata-kata saja. Tapi bagaimana kamu mengajaknya diskusi dan bertukar pikiran untuk menemukan titik terang yang membuatnya bangkit kembali. Atas dasar ini juga, suami harus bisa menghargai istrinya sendiri.
ADVERTISEMENTS
6. Ada saatnya dia pun ingin dimanja, dan kamu harus tahu kapan keinginan itu tiba
Tak ada yang salah dengan tingkah manja entah dari kamu atau dia. Toh kemanjaan ini salah satu bukti kamu dan dia sudah sampai di titik nyaman. Alih-alih menunggu dia memanjakanmu, tak ada salahnya juga kalau kamu peka dengan saat-saat dia ingin dimanjakan olehmu. Saat dia tiba-tiba melunakkan suaranya, dan dekat-dekat denganmu saja maunya. Atau saat dia tiba-tiba jadi lebih mudah sekali tersinggung. Bukan karena kesal dengan sesuatu, tapi kadang ini jadi tanda dirinya ingin lebih diperhatikan olehmu.
Menjadi lebih peka tentunya lebih baik daripada terus berharap dia bisa lebih peka. Mengingat kelak kamu tak hanya menjadi seorang istri, tapi juga ibu. Bukankah ibu selalu dikenal dengan firasatnya yang selalu tepat?