Artikel ini terinspirasi dari kisah @iis_putria. Pemenang hari #30HariTerimaKasih Challenge. Hayo, sudahkah kamu cukup bersyukur hari ini?
Mungkin kau tidak sadar ada yang selama ini memperhatikanmu dalam diam. Dengan tenang ia pandangi dirimu dari kejauhan, renyah suara tawamu berkali-kali ia putar ulang, hanya untuk satu alasan — menemukan sepetak ruang yang memberi rasa seperti pulang.
Satu yang tidak kau sadari, sesungguhnya selama ini dirimu tidak pernah benar-benar sendiri. Dari belakang lingkar kepala harapan dan doanya selalu ada. Tanpa perlu kau minta, ia selalu mencintaimu sekuat yang ia bisa.
ADVERTISEMENTS
Memang bukan peluk dan kecup yang bisa ia tawarkan. Namun ia telah menghapal gurat wajahmu hingga tiap inci lekukan
Seluruh ekspresimu baginya sudah terekam di luar kepala. Ia hapal betul bagaimana kau selalu menyatukan bibir saat sedang bimbang, alismu yang langsung turun setiap dihadapkan pada kejadian tak menyenangkan, sampai caramu meletakkan tangan di atas bibir saat sedang keras berpikir ulang.
Dia bukan orang yang bisa menjanjikan luapan perhatian dalam bentuk perbuatan. Orang ini terlalu malu untuk maju ke depan, menyatakan perasaan, kemudian memanjakanmu dengan peluk dan kecupan. Namun orang yang sama adalah pribadi yang paling mengerti. Ia telah belajar sekian lama untuk tidak gegabah dalam mengungkapkan isi hati.
ADVERTISEMENTS
Orang ini tidak sekadar butuh pengakuan. Baginya lebih penting jika hidupmu dipenuhi kemudahan dan kebaikan
Berbeda dengan orang kebanyakan, orang yang memperhatikanmu dalam diam ini tak sekadar butuh pengakuan. Tak penting buatnya akan kau labeli apa hubungan kalian, dengan apa kau sebut dia di depan teman-teman. Sebab buatnya ada hal yang lebih penting dari sekadar status yang juga belum tentu punya masa depan.
Kelancaran hidupmu, kemudahan dalam tiap hari-harimu, kegigihanmu memperjuangkan mimpi yang terus menggebu jadi prioritasnya dalam mendukungmu. Rasa sayangnya padamu telah menjalar hingga ke hal sepraktis dan sesederhana itu.
Seperti partner yang siaga, kau akan menemukan lengannya selalu ada. Menawarkan tisu saat keringatmu sedang banyak-banyaknya, atau menyokongmu teguh ketika pijakanmu mulai limbung kehabisan tenaga. Buatnya, kebaikan dan kemudahan di hidupmu terasa jauh lebih bermakna dibanding semua label yang bisa dilekatkan pada dahinya.
ADVERTISEMENTS
Selama ini, ia memang hanya mencintaimu sebatas punggung. Namun ketahuilah rasanya tak pernah mengenal kata urung
Beberapa ikatan mengendur karena kehilangan pendar di tengah jalan. Alasan bosan dan tak sejalan kemudian kerap jadi alasan. Padahal jika mau sedikit saja berusaha, komitmen seharusnya tak semudah itu dipermainkan. Selalu ada cara menjaga rasa, celah untuk kembali jatuh cinta terus terbuka.
Kau boleh merasa tak punya hati yang bisa mengayomi, rasa sendirian dan kesepian boleh menghantammu berkali-kali. Namun sungguh, sesungguhnya kau tak pernah masuk dalam golongan merugi. Ada hati yang dalam diam jatuh cinta padamu berkali-kali.
Memandangimu dari belakang, menemukan punggungmu yang tampak bidang — sudah cukup membuat hatinya meremang. Jika punggung, gerak-gerik sederhana, dan dalamnya rasa saja sudah membuatnya jatuh cinta haruskah kau ragukan lagi kesungguhannya?
Biarkan ia terus mencintai punggungmu. Hingga saatnya nanti, kau sendiri yang akan tahu.
Adakah rasa syukur lain yang ingin kamu ungkapkan pada orang yang kamu cintai dalam diam? Jika ada, yuk bagikan kisahmu lewat #30HariTerimakasih Challengebersama Hipwee di Instagram!