“Sayang, ntar jam 7an temenin aku belanja, ya?”
“Hah? Gak bisa, sayang. Aku ada futsal sama temen-temen”
“Kamu futsal mulu yang dipentingin!!!!”
“Yaaah… Kan emang udah jadwal rutin. Gimana dong…”
“Ya udah, deh”
“Yeaay. Terima kasih, sayang udah ngertiin aku”
“Ya udah, kamu pilih futsal apa aku? Kalo pilih futsal, kita bubaran aja!”
*mau mati aja*
Pasangan yang saat ini bersama dengan kita, seharusnya menjadi orang yang paling mengerti kondisi kita. Namun bagaimana jika yang terjadi justru sebaliknya? Pasanganmu bukanlah orang yang bisa mendukungmu dalam banyak hal. Dia juga terlalu menuntutmu dalam banyak hal, hingga kamu tak bisa menentukan prioritas dalam hidupmu sendiri.
Jika sudah begini, segala hal harus mulai dipikirkan lagi. Meski dulunya sepakat untuk menjalin hubungan, tapi bukan berarti harus membelenggu kehidupan. Kamu tetap punya kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi. Pacarmu bukan duniamu, kamu tak punya kewajiban untuk memenuhi semua keinginannya.
ADVERTISEMENTS
1. Peranmu harusnya adalah sebagai seorang kekasih baginya. Bukan robot yang harus selalu siaga 24 jam kapanpun ia minta.
“Sayang, mau martabak manis. Kirim ke kosku, ya.”
“Hah? Sekarang?”
“Iya lah. Masak nunggu lebaran?”
*Padahal uda jam 23.00*
Menuruti kehendak orang tercinta memang bisa saja menjadi salah satu hal yang penting dalam sebuah hubungan. Tapi tat kala keinginannya semakin menjadi-jadi, apa iya harus terus dituruti? Kamu juga seorang manusia yang punya pendapat sendiri. Kemukakan deh rasa tidak puasmu kepadanya. Kamu bukan sebuah robot yang terprogram agar siap sedia 24 jam hanya untuknya!
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Kamu juga masih punya mimpi dan cita-cita yang harus kamu raih! Ketika pacarmu memaksa untuk memilih, kamu tak perlu selalu menuruti.
Memustukan untuk menjalin hubungan dengan seseorang bukan berarti harus mengorbankan seluruh cita-cita. Sebaliknya, kebersamaanmu bersama dia harus menjadi penyemangat lebih untuk mewujudkan hal yang telah kamu impikan sejak lama.
Jika tuntutannya membuatmu kelabakan untuk berjuang mewujudkan impianmu, lebih baik kamu jujur dan berani berkata tidak untuk menuruti kemauannya nanti. Bukan karena apa-apa, tapi itu semua demi cita-cita yang kamu pegang sejak kecil dulu.
ADVERTISEMENTS
3. Ketika fokusmu mulai terganggu karena urusan asmara, menolak keinginannya sama sekali bukan kesalahan.
Jauh sebelum kamu mengenal pacarmu sekarang, tentunya kamu sudah memiliki prioritas utama yang harus kamu lakukan. Seperti misalnya pekerjaan atau pendidikan. Dua hal tersebut adalah dua hal utama yang nantinya menentukan masa depanmu. Kamu pun harus mencurahkan fokusmu pada kedua hal tersebut.
Jika pacarmu terus menuntutmu dan akhirnya menganggu fokusmu, menolak keinginannya bukanlah kesalahan. Karena kamu berhak menata hidupmu agar lebih baik lagi.
ADVERTISEMENTS
4. Sahabat dan kekasih sama sekali bukan pilihan, keduanya bisa saling melengkapi hidupmu. Jika dia memaksa memilih, dia mungkin tak layak dipertahankan.
“Bro, gue gak jadi ikutan futsal ya. Cewek gue ngambek, nih”
“Yaaah… Kalo lu gak ikut orangnya kurang, bro”
“Gue juga pinginnya ikut, tapi ya gimana lagi”
“Haassh… Cemen, lu. Takut sama pacar!”
Dilema antara memilih teman atau memilih pacar memang sering terjadi pada hubungan. Tak jarang hal itu berlanjut menjadi argumen yang mengakibatkan perpisahan. Tapi percayalah, sahabat dan kekasih bukanlah dua hal yang seharusnya menjadi pilihan. Keduanya harus bisa berjalan dengan selaras.
Namun jika pacarmu menuntut kamu tak boleh lagi bersama teman-temanmu, maka mungkin dia tak layak untuk dipertahankan. Kehilangan pacarmu bisa digantikan oleh keberadaan teman-temanmu yang selalu setia menghibur kala kamu mendapat kesusahan. Sementara jika terus menuruti pacar, kamu bisa-bisa tertekan oleh permintaannya yang tiada henti.
ADVERTISEMENTS
5. Memanjakan pacarmu dengan selalu nurut itu bukan solusi. Kadang, tak menurutinya justru bisa menjadi jalan untuk sama-sama introspeksi
Merujuk pada pengalaman yang sudah-sudah, seseorang lebih memilih untuk menuruti permintaan sang kekasih hati demi menjaga keutuhan hubungan yang sudah terjalin. Tapi apa iya selalu menuruti permintaan pacar itu solusi untuk memperkuat hubungan? Sepertinya tidak. Hubungan yang baik adalah hubungan yang satu sama lain tak saling memaksa. Cobalah tolak permintaannya. Jika dia marah, cobalah untuk berbicara dengan baik tentang apa maumu sehingga kalian masing-masing bisa saling mengoreksi diri.
6. Jika dia sering memaksakan kehendaknya kepadamu, bisa jadi dia bukan orang yang menerimamu apa adanya. Kamu punya waktu untuk berpikir ulang, sebelum semua berubah menjadi sesal.
Dia selalu menghujanimu dengan berbagai pertanyaan dan selalu memintamu untuk menuruti apa maunya? Jika kamu mencoba menghidar dari keinginannya, dia bakal ngambek dan mengamcam. Kalau memang begitu adanya cobalah sekali kamu menolak permintaannya dengan alasan yang kuat. Ceritakan apa maumu. Lihat responnya, jika dia seakan tak mau tau dan tetap memaksamu menurutinya, apa kamu yakin akan kuat dengan seseorang yang seperti itu? Bisa jadi dia orang yang bukan orang yang tepat untuk dijuangkan.
7. Menuruti segala kemauannya bukanlah wujud cinta. Sebaliknya, hal itu hanya membuatnya menjadi kekasih yang manja dan tak berdaya.
“Lu kok mau-maunya sih disuruh-suruh gitu sama pacar lu?”
“Yah, gak papa lah. Itu kan juga tanda cinta, bro”
“Lah, sejak kapan bisa gitu artinya?!!!”
Ada pepatah mengatakan bahwa jika cinta yang baik itu cinta yang saling menguatkan dan memberi dukungan. Nah kalau selalu menuruti kehendak pacar itu apa termasuk cinta yang baik? Tentu tidak. Karena dengan selalu menuruti mintanya, kamu membuatnya jadi tergantung denganmu. Selain itu, dia juga jadi manja yang nantinya dijamin pasti akan merugikan juga bagi hubungan kalian.
8. Daripada nurut ke pacarmu, mending juga nurutin apa mau kedua orangtuamu. Mereka yang lebih mengerti dan rela berkorban demi kamu!
“Nak, mau kemana? Anterin Ibu dulu ke rumah Bude bentar”
“Aduh, bu. Udah ditungguin Lisa, nih. Ibuk ke Bude nunggu Bapak aja ya?”
Bayangin gimana perasaan Ibumu kalau kamu menolak permintaan simplenya untuk diantar ke rumah Bude. Pasti sakit. Apalagi jika orangtuamu tau bahwa alasanmu menolak permintaannya adalah demi menuruti permintaan pacarmu. Padahal kan belum tentu kamu dan dia berjodoh. Belum tentu juga dia nantinya mau berjuang dan berkorban demi kepentinganmu. Jadi daripada kamu berkorban tenaga, uang dan waktumu untuk dia yang belum tentu jodohmu, bukankah lebih baik kamu menuruti permintaan orangtua yang sudah terbukti rela memberikan segalanya untuk kebahagiaanmu?
Nggak selamanya menuruti keinginan pacar itu perlu. Pertimbangkan juga kehidupan pribadimu sebelum mengiyakan apa yang pacarmu mau.