Perihal menyayangi dan disayangi memang jadi nyawa dalam sebuah hubungan. Melewatkan kesempatan berharga bersama dia yang hadirnya jadi pelipur lara, juga penghadir tawa dalam setiap momen sederhana. Bersamanya, kamu merasa harimu sempurna. Pria yang mampu membuatmu bertanya, mengapa kalian tidak bertemu lebih cepat? Hanya agar kamu bisa mencintainya lebih lama.
Tapi tubuh bisa menua, kisah-kisah romansa juga bisa kadaluarsa. Yang tersisa untuk mempertahankan cintamu dan dia adalah cara yang kalian pilih untuk memperlakukan satu sama lainnya.
Karena cintamu padanya mampu membuatmu berkorban dan berusaha, dan kamu harap dia juga sama.
Padanya kamu tidak pernah minta hal-hal yang besar, atau keinginan yang sebegitu memalukan sehingga tak bisa ditoleransi. Sebagai perempuannya, kamu hanya ingin dia dengan sadar memperlakukanmu seperti ini, tanpa harus diminta berkali-kali.
ADVERTISEMENTS
Ramah canda tawanya kepada semua orang. Tapi hanya kamu, perempuannya yang ia tatap dengan pandangan berbeda
Lelakimu itu memang memiliki banyak lingkar pertemanan. Karakternya yang pintar dan menyenangkan selalu berhasil membuatnya dinanti-nantikan banyak orang. Caranya membuat orang lain merasa diperhatikan juga jadi salah satu kelebihan.
Sudah banyak pertanyaan-pertanyaan usil masuk ke telingamu, mulai dari mereka yang perhatian dengan perasaanmu sampai yang sekadar ingin tahu. “Apakah tak apa bagimu kalau lelakimu itu terlalu baik kepada semua orang? Bagaimana kalau ada yang mengartikan semua perlakuannya sebagai sesuatu yang lebih?”
Sejujurnya, kamu pun sempat berpikir seperti itu. Namun nyatanya risau itu tak bertahan lama. Ia memang jadi kebanggaan dan bisa diandalkan oleh semua orang. Tapi ada sesuatu yang berbeda dari caranya ketika menatapmu, ada sesuatu yang istimewa yang membuatmu bukan jadi urusan biasa buatnya.
Kamu selalu tahu itu, dari caranya tidak berpura-pura.
ADVERTISEMENTS
Tidak hanya mengagumi tubuh, hati, dan pikiranmu sepotong-sepotong. Ia menginginkanmu sepaket: sebagai manusia utuh yang melengkapi
Olehnya, kamu tidak dinilai sebagai bagian-bagian terpisah layaknya objek atau benda yang tak punya nyawa.
Usahamu mempercantik diri selalu dihargai olehnya. Detail sesederhana warna lipstikmu yang baru, atau parfummu yang berganti, jadi hal yang diingatnya. Ia tidak perlu sering-sering memuji memang, tapi sepertinya ia selalu tulus tiap mengatakannya.
Ambisimu pun selalu didukungnya. Memang terkadang kamu pun sering terlalu banyak mau dan tidak tahu harus mulai dari mana. Ia siap mendorongmu dalam segala kesempatan, melecutmu ketika kehilangan harapan, dan juga menarikmu ke bumi jika kamu sudah terbang terlalu tinggi.
Berdiskusi denganmu adalah waktu yang sangat ia nikmati. Argumen dan pertanyaanmu selalu berhasil membuatnya berpikir lebih lama, hanya untuk menghasilkan respon yang sama cerdasnya. Ia mencintaimu dengan segala isi kepalamu.
ADVERTISEMENTS
Alih-alih buang waktu untuk mendebatmu, ia mendengarkan kemudian menenangkanmu yang dilanda kesal
Dia tahu ketika kamu sedang panjang lebar mencurahkan perasaan kesal tentang harimu yang tidak menyenangkan, yang kamu cari bukan solusi, tapi tempat berbagi. Kamu bukan anak kecil yang diganggu gerombolan preman dan butuh superhero untuk menghajar mereka sampai babak belur. Hanya karena kamu bercerita, bukan berarti kamu tidak berdaya.
Sebagai yang telah mengenalmu lama, dia mengerti benar bahwa perempuannya ini sedang mendung. Sebab itu, rentetan kata yang keluar dari mulutmu seakan dimakluminya, didengar dan diterima. Walau diam-diam di dalam hatinya ia ingin mengoreksi beberapa hal yang janggal, tapi tidak jadi ia lakukan.
Malah, ia lingkarkan kedua lengannya di sekelilingmu, lalu meletakkan kepalamu yang sedang runyam itu ke dadanya, dekat jantungnya. Mengusapnya lembut sambil berkata, “semua akan baik-baik saja.“
ADVERTISEMENTS
Ia tidak pernah dengan sengaja memancing kecemburuanmu. Malah caranya memperlakukanmu justru membuat orang lain di sekitar ingin jadi kamu
Kata mereka, entah di mana bisa menemukan pasangan seperti priamu itu.
Di saat ada perempuan cantik dan memesona lewat di depan mata, teman-teman cowoknya serentak menghentikan apapun yang sedang mereka lakukan hanya untuk melihat dewi yang barusan lewat di depan mereka. Ya, kamu mengerti laki-laki memang makhluk visual, mereka gampang terdistraksi oleh perempuan yang menarik perhatian dengan penampilan.
Termasuk laki-lakimu itu juga. Dia pun ikut melihat dan meladeni komentar teman-teman kalian. Namun ia lakukan itu sebentar dan sewajaranya saja. Begitu ia panglingkan pandangannya kepadamu, ia justru hanya bisa tersenyum dan terpaku. Karena baginya, menikmatimu kehadiranmu itu dirasakan lewat seluruh indera. Dan kepuasan yang ia rasa justru tidak bisa digambarkan oleh komentar singkat ketika sang dewi-tak-dikenal lewat.
Kemudian dia meraih tanganmu, menggenggamnya di depan teman-teman kalian sambil berkata, “siapa yang butuh yang lainnya kalau punya orang kayak gini?“
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Seliar-liarnya pikiran laki-laki mampu membawanya, apa yang ia lakukan kepadamu tetap dalam batas wajar
Ia adalah laki-laki dewasa, dengan segala rasa keingintahuan yang kerap mengisi tempurung kepalanya. Bukannya kamu tak tahu, dia juga sering berfantasi liar tentang banyak hal. Seringnya kamu meringis menyaksikan tontonannya, putung rokoknya, bar-bar yang didatanginya.
Caranya berpikir pun terkadang agak nyeleneh. Ia suka mengasah logika untuk membuktikan beberapa hal hanya mitos, atau beberapa norma seharusnya sudah tidak berlaku lagi. Tipe sepertinya memang lebih suka mendobrak batas dan berlari lepas melawan arus.
Tapi kamu tidak pernah khawatir dia akan tumbuh menjadi seorang penjahat yang membahayakanmu. Dia tetap saja tidak pernah ingkar dari apa yang orangtuanya ajarkan: beribadah tepat waktu, mengalah kepada yang membutuhkan, memimpin dengan benar, dan menjaga perempuan dengan baik.
Sebab itu, hal-hal kecil yang dilakukannya selalu jadi besar buatmu…
Caranya sigap berpindah ke sisimu ketika menyebrang jalan, melepas jaketnya hanya untuk melindungimu dari hujan, menanyakan jam berapakah kamu ingin makan, menghabiskan waktu berusaha membenarkan laptopmu yang mendadak mati, berpamitan kepada orangtuamu ketika mengajakmu pergi, mengantarmu pulang sebelum larut malam dan mengecup keningmu di depan pintu rumah.
Semua itu membuatmu bersyukur, karena begitulah caranya kamu ingin diperlakukan.
Ia berjuang panjang dalam usahanya mendapatkanmu, karenanya ia juga paham caranya untuk mempertahankanmu. Ikutlah berjuang untuknya, dan bersamanya.