Semua orang tahu dan setuju jika awal-awal hubungan pasti penuh dengan momen-momen manis untuk dinikmati. Saat itu rasanya dunia milik berdua saja, indah sekali. Kesalahpahaman, pertengkaran, atau sekadar ngambek-ngambekan masih belum hadir di hubungan ini. Tapi semua itu tak bertahan lama. Selepas periode satu bulan, semua perlahan-lahan berubah. Kamu dan dia benar-benar merasakan seperti apa hubungan itu mestinya.
Kamu dan dia mulai sering ngambek-ngambekan, penyebabnya pun masih hal-hal sepele dan biasanya keadaan seperti ini nggak bertahan lama. Seiring berjalannya waktu dan akhirnya lewat dari satu tahun, penyebab ngambek kalian pun tak sesederhana dulu. Nah, kira-kira fase ngambek setelah lewat satu tahun itu apa ya?
ADVERTISEMENTS
1. Setelah satu tahun berjalan, ngambek karena hal-hal sepele atau remeh sih udah nggak perlu
Dulu kalian sering sekali cemburu-cemburuan saat salah satu dari kalian memperhatikan lawan jenis lain yang lebih menarik. Kamu sendiri sebenarnya tak terlalu menanggapinya dengan serius, sebab permasalahan sepele seperti ini bisa segera diselesaikan. Tapi setelah hubungan kalian berjalan satu tahun, ngambek cuma karena cemburu, serta hal-hal remeh lainnya udah nggak lagi terjadi.
Usia kamu dan dia mempunyai andil pada jalannya hubungan kalian yang sudah satu tahun ini. Selain kesadaran jika ngambek karena cemburu itu hanya buang-buang waktu dan tenaga, kalian juga mulai mengerti bukan saatnya lagi bersikap seperti anak bau kencur yang baru mengenal cinta.
ADVERTISEMENTS
2. Kalau emosi sudah menguasai kalian berdua, saling diam sesaat sudah jadi hal yang biasa
Aku tuh capek, kamunya nggak ngertiin.
Ya udah kalau capek kamu nggak perlu hubungin aku sekalian! ((tut….tut….tut….)) -_-
Waktu awal-awal kamu terbilang nggak pernah ikutan ngambek. Bahkan kamu bisa sangat sabar menghadapi acara ngambek-ngambeknya dia. Tapi sekarang, saat dia ngambek kamu justru akan bersikap sama. Kamu nggak akan segan-segan ikut memulai aksi diam. Diam-diamannya kamu dan dia juga bisa berlangsung lama, sampai akhirnya ada salah satu dari kalian yang menyerah dan memulai percakapan.
ADVERTISEMENTS
3. Kamu juga mulai sering sebal, kalau pasanganmu nggak pernah konsisten dengan saran yang pernah dia berikan sendiri
Kok kamu telat? Dulu aja aku sering dikritik sama kamu kalau telat. Huft!
Iya tadi macet banget sayang.
Udah tahu bakal kejebak macet, harusnya kamu berangkat lebih awal. Alesan aja! Konsiten dong.
Sebelumnya dia pernah mengkritik kebiasaanmu yang menurutnya merugikan. Dia pun menasehatimu untuk perlahan berubah. Tapi ketika kamu sudah mulai berubah, dia malah melakukan kebiasaan yang hampir sama dengan kebiasaanmu dulu. Nggak kayak awal pacaran dulu yang merasa masih bisa mentolerir kebiasaan buruknya, kini setelah setahun berpacaran kamu mulai jengah dengan kebiasaan buruknya yang tak pernah berubah. Kamu jadi kesel sendiri sama dia. Akhirnya ngambek-ngambekan lagi deh.
ADVERTISEMENTS
4. Janji-janji palsu mau berubah dan ngulang kesalahannya lagi, bikin kamu gemes dan kesal sekali
Kamu bilang mau berubah. Tapi buktinya, sampai sekarang kamu masih cuek kan sama aku! sering ngilang nggak jelas tanpa kabar, sering tiba-tiba batalin janji gitu aja….
Aku tuh udah berusaha, kamu aja yang nggak ngelihat usahaku.
Mengucap janji itu seperti pedang bermata dua. Sekalinya nggak bisa menepati, itu akan jadi boomerang buat yang mengucap janji. Sama halnya dengan hubungan yang kamu dan dia jalin selama setahun belakangan Beragam janji mau berubah tentunya sudah sering terucap. Namun ketika kesalahan yang sama terulang lagi, pertengkaran pun tak dapat dielak. Masing-masing dari kalian merasa paling benar dan menuntut untuk saling berubah. Padahal menjadi lebih baik seharusnya bukan tugas salah satu orang, namun harusnya jadi tugas bersama untuk mengubah diri jadi lebih baik.
ADVERTISEMENTS
5. Ngambeknya juga bisa berujung saling menyalahkan. Dan cewek pasti maunya selalu benar
Dari kemarin aku kan udah bilang, kamunya aja yang nggak perhatiin apa yang aku omong.
Kok jadi aku yang salah.
Lah kan emang kamu yang salah!
Ingat ungkapan klise, jika cewek itu di mana-mana selalu benar dan cowok itu udah pasti salah. Ya seperti itulah kenyataannya saat kamu yang balik menyalahkannya, dia justru tetep kukuh dengan pendiriannya jika sumber kesalahan itu adalah kamu. Kalau sudah seperti ini, mengalah memang lebih baik untuk hubungan kalian. Tapi kalau kalian masih belum terima, ya sudah lebih baik diam-diaman sementara waktu. Sampai kamu dan dia tenang, dan salah satu di antara kalian ada yang memulai untuk berbicara baik-baik.
ADVERTISEMENTS
6. Banyak hal yang telah kalian lewati selama setahun, maka tak menutup kemungkinan kesalahan masa lalu diungkit kembali
Selama setahun, banyak hal yang telah kalian lewati bersama. Selama itu pula, kesalahan baik yang sengaja maupun tak sengaja diperbuat. Hal-hal di masa lalu yang harusnya nggak perlu lagi diungkit, justru jadi penyebab kesalahpahaman yang bisa membuat kamu dan dia tiba-tiba ngambek nggak jelas. Kalau sudah begini, kamu dan dia harus punya kesepakatan sejak awal. Bahwa masa lalu bukanlah hal yang harus diungkit-ungkit lagi, cukup dijadikan pembelajaran.
7. Tapi selepas ngambek-ngambekan, kalian kadang menertawakan hal itu sambil berdecak, kok bisa ya kita ngambek kayak anak kecil gini
Mau ngambek sehebat apapun, pada akhirnya kalian kembali rukun dan baik-baik saja. Bahkan kalau mengingat-ingat lagi acara ngambek-ngambekan ini, dia atau kamu sama-sama merasa geli sendiri dengan sikap kalian yang tak beda jauh dari anak kecil. Pada akhirnya kalian pun sadar, bahwa setelah hubungan yang berjalan selama satu tahun ini ada banyak hal lain yang lebih penting yang harus dipikirkan. Seperti misalnya rencana apa yang akan kalian tempuh bersama selanjutnya.
Sebenarnya acara ngambek-ngambeknya kalian ini salah satu cara juga untuk menjalin kedekatan secara emosional. Toh, ngambeknya kamu atau dia tak berujung pada hal yang macam-macam. Jadi udahan yaa ngambek-ngambek nggak pentingnya.