Kalau Udah Khatam Sama 6 Hal Ini, Tandanya Kamu Siap LDRan yang Katanya Sulit Setengah Mati

Ada anggapan pacaran jarak jauh itu cobaan terbesar untuk setiap pasangan. Ada juga anggapan beda kota justru bikin kamu dan dia dapat banyak keuntungan. Meski rata-rata selentingan yang gaung di telinga itu lebih ke persoalan sulitnya LDRan. Entah tentang rindu yang bakal lebih sering mendera, modal menjalin komunikasi yang bukan cuma butuh materi tapi juga rasa percaya, sampai kerentanan adanya perselingkuhan yang udah pasti bikin hati terluka.

Dilihat, dibayangkan, bahkan dijalankan pun memang sebenarnya sulit. Hanya saja untuk beberapa orang terpilih, pacaran jarak jauh ini tak dijadikan beban, dan malah jadi wadah untuk menemukan banyak pembelajaran. Apalagi kalau kamu udah khatam sama hal-hal yang Hipwee rangkum di bawah ini! LDRan mau sejauh apapun bakal tetap bisa kamu lakoni sampai masa depan benar ada di depan mata kalian. Mentalmu diam-diam sudah siap jika harus terpisah jauh dengan pasangan.

ADVERTISEMENTS

1. Mau punya pacar atau nggak, di kamusmu memang nggak ada lagi yang namanya wajib malam mingguan

cuma di rumah sambil kutekan juga nggak apa-apa

Cuma di rumah sambil kutekan juga nggak apa-apa via www.logancoleblog.com

Saat semua orang sibuk memikirkan, malam minggu mau ke mana? mau ngapain? sama siapa? Kamu jadi salah satu orang yang justru nggak kepikiran urusan malam minggu. Bukan karena malas atau nggak mau capek-capek mengurusinya, tapi memang kata malam minggu sendiri udah nggak ada di kamus hidupmu. Nggak ngaruh juga punya pacar atau nggak, urusan nanti malam minggu di rumah atau ada acara ya dilihat nanti aja.

Dan lagi hal itu yang bakal terjadi saat kamu menjalani hubungan jarak jauh. Malam minggu akan jadi hal biasa yang dilalui tanpa pasangan. Kalaupun ada acara paling hanya dengan kerabat dekat. Sebab pada akhirnya kamu lebih memilih punya waktu sendiri, bukan untuk termenung, tapi biar punya waktu lebih banyak untuk menghubungi dia.

ADVERTISEMENTS

2. Kesibukan bikin kamu nggak terlalu mempermasalahkan urusan ketemu pacar, hatimu sudah tenang asalkan dia tetap ada kabar

yang penting ada kabar, nggak harus selalu ketemuan

Yang penting ada kabar, nggak harus selalu ketemuan via www.shutterstock.com

Senin sampai jumat kamu sudah terbiasa fokus dengan pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakoni. Sedangkan saat akhir pekan, kalau nggak untuk istirahat ya kadang untuk ikut acara yang lain lagi. Pokoknya kamu udah terbiasa banget menjalani hari-hari apa adanya, dalam arti nggak terlalu muluk-muluk atau memaksakan kehendak untuk bisa ketemu dia atau sekadar jalan-jalan ke sana ke mari.

Buat kamu ada saatnya juga punya waktu khusus untuk bareng dia dan orang terdekat. Jadi kalau sehari-hari nggak ketemuan sama pacar ya bukan masalah besar. Toh selama ada kabar dan dia terbuka dengan segala hal berkaitan dengan dirinya, kamu pun tenang-tenang aja.

Intinya sih, pacaran bukan seberapa seringnya ketemuan, tapi seberapa terbukanya kalian dengan pasangan.

ADVERTISEMENTS

3. Pergi ke mana-mana dan mau ngapain-ngapain, kamu nggak perlu selalu diantar atau dibantuin. Kamu sudah yakin buat mandiri

jalan-jalan sendiri pun udah biasa

jalan-jalan sendiri pun udah biasa via dylandsara.com

Nggak di anter atau dijemput sama Didid, An?

Lho kamu selesain maketnya sendiri, nggak dibantuin?

Pasangannya mana, kok sendiran aja dateng ke sininya?

Bukan sok mandiri atau nggak enakan kalau mau ngerepotin orang lain, tapi kamu memang terbiasa melakukan banyak hal sendiri. Mau pergi ke luar kota atau ke tempat yang masih asing rutenya, tetap saja kamu nggak harus selalu diantar kalau memang nggak ada yang bisa antar. Sama seperti sesulit dan seberat apapun hal yang dikerjakan, tetap aja kamu usahakan untuk terselesaikan sendiri kalau emang nggak ada bisa bantu.

Jadi kalaupun punya pasangan dan LDRan semua tetap aja akan berjalan seperti biasanya, ke mana dan ngapain ya tetap sendiri aja.

ADVERTISEMENTS

4. Omongan orang buat kamu itu angin lalu. Jadi mau dibilang punya pacar tapi kayak nggak punya, udah nggak ngaruh

omongan orang kayak angin yang nyerempet rambutmu, kerasa tapi masa bodo aja

Omongan orang kayak angin yang nyerempet rambutmu, kerasa tapi masa bodo aja via dylandsara.com

Buat kamu omongan orang diibaratkan angin yang harusnya nggak disikapi berlebihan. Biarkan saja lewat tanpa perlu terlalu dihiraukan. Terserah juga orang lain bilang kamu cuek, cuma kerena nggak mendengar ucapan mereka. Toh sikapmu ada bukan karena tinggi hati, tapi karena kamu ingin adil juga sejak dalam pemikiran apalagi untuk diri sendiri.

Jadi saat ada orang yang lagi-lagi bilang, LDR sih jomblo yang tertunda dan menang distatus aja karena ujung-ujungnya juga sering sendirian, tanpa membalas omongan kamu memilih meninggalkan si orang ini. Bukan kesal atau baper, kamu cuma nggak mau memperdebatkan persoalan yang sebenarnya bedanya udah jelas. Apalagi yang usil seperti itu nggak cuma satu atau dua orang, kebayangkan kalau ngadepin semuanya yang ada buang-buang tenaga.

ADVERTISEMENTS

5. Rindu itu pasti, tapi kamu selalu tahu apa yang harus dilakuin saat rasa itu datang menderu

bersenang-senang sendiri saat rindu datang

bersenang-senang sendiri saat rindu datang via www.logancoleblog.com

Nggak ketemu seminggu aja rasanya udah kangen. Apalagi yang berminggu, berbulan bahkan tahunan, udah nggak perlu ditanya lagi bagaimana rasa rindu yang kian menderu. Tapi, alih-alih galau atau sendu saat rindu muncul dipermukaan perasaanmu, kamu memilih melakukan hal-hal lain yang lebih seru. Entah itu telpon langsung ke orangnya, tidur, jalan-jalan atau sekadar baca buku. Siapa tahu ada momen di mana kamu membayangkan jika dia pernah membaca kata-kata dan memegang setiap halaman yang sama, duh berasa ada dia nggak sih?

Makanya, rindu akhirnya dibawa santai aja sama kamu.

ADVERTISEMENTS

6. Karena LDR itu wadahnya sabar, kamu pun menerimanya dengan terus belajar

sabar itu pembelajaran yang tak berkesudahan

sabar itu pembelajaran yang tak berkesudahan via dylandsara.com

Sabar itu udah jadi makanan sehari-hari buatmu. Nggak usah hal yang sulit-sulit, di jalan pergi atau pulang kantor aja setiap jengkalnya butuh kesabaran untuk melewatinya. Mulai dari menghadapi macet lah, desak-desakan di dalam kendaraan umum lah, sampai lapar yang kadang nggak tahu diri datangnya. Jadi kalau orang bilang LDR itu wadahnya sabar, kamu pun udah pasti bisa menerimanya dengan terus beranggapan kalau hubungan ini pembelajaran.

Sulit nggaknya hubungan jarak jauh emang tergantung dari pribadinya sendiri. Kalau kamu udah khatam sama hal-hal di atas, LDR sih sama aja kayak pacaran satu kota. Santai dan biasa aja menghadapinya, nggak perlu drama-drama yang berlebihan.

Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Tukang catat yang sering dilanda rindu dan ragu