Mengambil keputusan bulat untuk menikah bukanlah hal yang mudah. Diperlukan keyakinan dan kemantapan besar untuk bisa mempercayakan separuh hidupmu pada orang lain. Sebelum mencapai keyakinan tersebut, seseorang akan mengalami berbagai momen dalam kehidupan cintanya.
Kali ini Hipwee akan menyampaikan berbagai pengalaman di kehidupan cinta yang kebanyakan orang alami sebelum mereka menikah. Jika kamu sudah mengalaminya, besar kemungkinannya bahwa kamu akan segera menikah.
ADVERTISEMENTS
1.Konyolnya Cinta Monyet Sudah Pernah Kamu Rasakan
“Suka-sukaan lucu” pada teman sekolah atau tetangga bukanlah hal yang asing buatmu. Kamu juga sudah tahu rasanya curi-curi pandang pada dia yang kamu taksir, berdebar ketika dia lewat di depanmu, hingga malu memulai obrolan dengannya. Tapi, di titik ini kamu masih takut atau belum ingin benar untuk menjalani hubungan serius. Melihatnya sekilas saja sudah membuatmu senang.
Mengalami cinta monyet atau cinta sesaat akan membuatmu tahu kalau tidak semua perasaan bisa bertahan lama. Ternyata perasaan sekuat apapun bisa hilang juga. Dari pengalaman inilah kamu akan belajar bahwa sedalam apapun perasaan, ia bisa hilang jika tidak dipupuk dan diperjuangkan dengan baik.
ADVERTISEMENTS
2.Kamu Pernah Menjalani Hubungan Cinta yang Hanya Berdasarkan Ketertarikan Fisik
Setiap orang pasti punya gambaran ideal tentang kriteria fisik pasangan yang diinginkan. Beberapa orang ingin mendapatkan gadis berambut panjang dan berkulit putih. Ada juga yang ingin mendapatkan pria bermuka khas Indonesia dan Jowo banget.
Nah, saat kamu bertemu dia yang sangat sesuai dengan gambaran idealmu soal pasangan, dengan mudah deh kamu bisa jatuh cinta.
Hubungan yang hanya didasari oleh ketertarikan fisik biasanya memang menyenangkan di awal. Dunia tampak indah dan sempurna karena kamu menemukan pasangan yang bisa kamu banggakan.
Tapi seiring waktu, kalian akan sadar: ketertarikan fisik semata tak akan mampu membuat hubungan tahan lama. Kesamaan pola pikir dan visi-lah yang bisa membuat sebuah hubungan terus berjalan.
ADVERTISEMENTS
3. Sudah Merasakan Pahitnya Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
Apa yang lebih menyakitkan dari mencintai orang yang ternyata tidak kembali mencintaimu? Yup, pernah merasakan cinta yang bertepuk sebelah tangan memang sebuah pengalaman yang tidak mengenakkan.
Mencintai orang yang tidak bisa membalas perasaanmu akan membuatmu banyak belajar tentang cara mengasihi yang tulus. Tidak pernah ada perasaan yang bisa dipaksakan.
Jika kamu memang benar-benar mencintai seseorang, kamu hanya perlu memberikan yang terbaik tanpa harus mengharap balasan. Bukankah pada akhirnya cinta adalah sebuah kerja memberi?
Sakitnya pengalaman mencintai orang yang tidak kembali mencintaimu ini akan menggemblengmu jadi orang yang lebih bijak. Ketika kelak kamu bertemu dengan kekasih yang juga mencintaimu, kamu akan bisa lebih menghargai keberadaannya.
ADVERTISEMENTS
4. Tahu Rasanya Jadi Orang yang Lebih Mencintai Dalam Sebuah Hubungan
Sebelum berlabuh di sakralnya komitmen pernikahan, kebanyakan orang pernah mengalami ketimpangan rasa dalam sebuah hubungan. Kamu akan merasakan tidak nyamannya jadi orang yang sangat mencintai pasanganmu, sementara pasanganmu hanya mencintaimu dalam takaran kasih yang standar.
Besarnya rasa cintamu akan terwujud dalam berbagai tindakan. Kamu akan sangat memperhatikan dia, menjadikannya prioritas dalam hari-harimu, berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi segala kebutuhannya. Sayangnya, pasanganmu tidak menunjukkan usaha yang serupa.
Dia memang menyayangimu, tapi kuatnya rasa cinta yang dirasakannya tidak sebesar perasaanmu. Di titik ini kamu akan bertanya-tanya:
“Siapa sih yang salah? Apakah aku memang harus menghilangkan perasaan cinta yang sangat kuat ini?”
Saat hubungan yang melibatkan 2 perasaan yang tidak setara ini berakhir, kamu akan menyadari satu hal. Ketika kamu bisa mencintai orang dengan dalam dan penuh dedikasi, kamu juga layak dicintai orang lain sedalam itu.
ADVERTISEMENTS
5. Ditinggalkan Atau Meninggalkan, Karena Rasa Bosan
Akan ada masanya kamu jadi manusia yang rela mengorbankan komitmen hanya karena tidak bisa menghalau kejenuhan. Entah kenapa hubunganmu kali ini mengantarkan kalian ke sebuah titik nadir yang minim kejutan. Tidak ada lagi kehangatan yang biasa muncul dalam setiap pertemuan. Perjumpaan kini hanya jadi rutinitas yang membosankan.
Pada akhirnya, kamu dan pasanganmu menyerah. Kalian enggan melawan rasa bosan, memilih untuk saling meninggalkan.
Berakhirnya hubungan karena rasa bosan biasanya menyisakan pertanyaan dan rasa penasaran yang tidak pernah terjawab. Terkadang kamu merasa masih bisa menjalani hubungan romantis dengan mantan pasanganmu. Tapi fakta bahwa kalian berpisah tanpa banyak usaha juga membuatmu bimbang.
Pelajaran dari hubungan yang kandas karena rasa bosan ini akan terus kamu bawa dalam perjalanan cintamu selanjutnya. Kebosanan bisa diatasi, kali ini kamu tidak mau kalah lagi.
ADVERTISEMENTS
6. Punya Pengalaman Selingkuh Atau Diselingkuhi
Komitmen adalah mata uang universal dalam sebuah hubungan romantis. Pasangan yang berkomitmen pada satu sama lain akan memiliki loyalitas untuk menjaga kesetiaan. Walau di luar sana banyak yang lebih menarik dan menggoda, komitmen yang kuat akan membuat sebuah pasangan bisa bertahan.
Dalam perjalanan cinta menuju pernikahan, tidak jarang kamu akan tergelincir di titik ini. Kamu bisa jadi tidak mampu menjaga komitmen yang kalian sepakati sendiri. Bisa jadi kamu tergoda oleh dia yang tampak lebih menentramkan hati. Atau justru jadi pihak yang tersakiti, karena pasanganmu memilih berkhianat dan pergi.
Pengalaman selingkuh dan diselingkuhi akan membuatmu jadi orang yang lebih menghargai komitmen. Kamu akan sadar betapa besar dampak yang bisa dihasilkan dari sebuah ketidaksetiaan. Kamu sudah tidak lagi mau disakiti dan menyakiti orang dengan tidak terhormat macam dulu lagi.
7. Kamu Pernah Menjalani Hubungan Cinta yang Tidak Memiliki Masa Depan Jelas
Sebelum memahami arti komitmen yang sesungguhnya, kamu akan menjalani sebuah hubungan cinta yang tidak memiliki tujuan jelas. Kamu hanya merasa tertarik dengan kekasihmu, baik secara fisik maupun intelektual. Kemudian, kamu dan dia memutuskan untuk menjalani hubungan romantis karena kuatnya ketertarikan yang kalian rasakan.
Rasa tertarik tersebut membuatmu buta terhadap perbedaan dan tujuan masa depan. Hubungan cinta ini kemudian bertransformasi menjadi sebuah ikatan yang hanya dijalani, tanpa punya tujuan akhir.
Saat sudah makin berumur dan sudah tahu mau membawa hidup ke arah mana, hubungan macam ini biasanya akan berakhir dengan sendirinya.
8. Menjalani Hubungan yang Tampak Potensial, Tapi Kemudian Gagal
Pada satu masa, kamu akan bertemu dengan pasangan yang nampaknya bisa diajak membangun masa depan bersama. Kalian sudah sama-sama mapan. Visi misi yang dimiliki juga sepadan. Di matamu sudah tergambar bagaimana masa depan akan kalian jalani bersama, atau keluarga macam apa yang akan kalian bangun nantinya.
Tapi, kenyataan kemudian berkata lain. Kamu dan dia harus berpisah karena suatu hal. Kecewa dan sedih jelas kamu rasakan. Harapan besar yang selama ini sudah kalian gadang-gadang terpaksa dihancurkan.
Pengalaman ini akan meninggalkan lubang kekecewaan yang besar dalam dirimu. Tidak jarang kamu akan berubah jadi orang yang lebih berhati-hati setelah merasakan kegagalan semacam ini.
9. Susah Melupakan Mantan Pasangan yang Masih Kamu Cintai Dengan Dalam
Dari berbagai orang yang hadir dalam kehidupan cintamu, akan ada satu yang jejaknya paling membekas. Jika kenangan dengan mantan-mantan sebelumnya tidak bertahan lama, kebersamaan dengan mantan pasanganmu yang satu ini akan terasa lebih sulit untuk dilupakan.
Barangkali dialah yang menurutmu benar-benar bisa mencintaimu dengan tulus. Atau karena perasaanmu padanya memang sudah tumbuh sedemikian dalamnya. Melupakan mantan pasangan yang kamu kasihi dalam-dalam ini butuh kerja keras dan niat ekstra.
Perlu proses panjang sebelum kamu bisa lepas sepenuhnya dan kembali melanjutkan hidup.
10. Tidak Lagi Mudah Membuka Hati Untuk Orang Lain, Merasa Sanggup Hidup Sendiri
Berbagai pengalaman cinta yang kamu rasakan bisa membuatmu skeptis terhadap sebuah hubungan romantis. Kamu tidak lagi percaya bahwa ada hubungan cinta yang bisa bertahan lama. Kegagalan dan kekecewaaan yang mendera membuatmu berhati-hati untuk kembali membuka hati bagi orang lain.
Di titik ini kamu akan merasa bahwa kesendirianmu ternyata jauh lebih nyaman dibandingkan dampingan pasangan. Kamu akan memilih untuk single selama beberapa saat — memberikan hatimu waktu untuk sembuh dari luka yang selama ini menghajarnya tanpa henti.
Pada momen ini pula kamu akan banyak belajar tentang bagaimana mengandalkan diri sendiri. Ternyata tidak selamanya kamu membutuhkan orang yang selalu ada di sisimu. Keberadaan dirimu sendiri sudah cukup untuk bertahan.
11. Berusaha Untuk “Selesai” Dengan Diri Sendiri
Kegagalan, kekecewaan dan rasa sakit yang dihasilkan dari sederet hubungan cinta yang kamu alami tanpa sadar menumpuk dalam dirimu. Meninggalkan luka yang perlu disembuhkan. Akan ada masanya kamu tidak bisa memaafkan dirimu sendiri, lebih lagi mantan pasangan. Kamu terus menyesali apa yang telah terjadi.
Dalam fase ini kamu akan berusaha berdamai dengan perasaan-perasaanmu sendiri. Menerima kesalahan dan kebodohanmu di masa lalu sebagai sebuah bagian hidup. Mengakuinya sebagai hal yang turut ambil andil dalam membentuk kepribadianmu saat ini.
Proses berdamai dan “selesai” dengan diri sendiri ini sangat penting untuk dijalani, sebelum kamu membuka diri untuk menerima orang baru dalam hidupmu.
12. Menemukan Dia yang Membuatmu Bisa Berhenti Mencari
Usaha dan niat baik akan selalu dibalas dengan kebaikan. Setelah perjuangan panjang mengalahkan hati sendiri, pada akhirnya kamu menemukan dia yang membuatmu bisa berhenti mencari. Seseorang yang tidak sempurna, tapi membuatmu merasa utuh sebagai manusia. Dia yang bisa membuatmu merasa aman untuk sekali lagi menitipkan hati.
Itu tadi beberapa perjalanan cinta yang kemungkinan besar akan kamu alami sebelum siap memasuki jenjang pernikahan. Kalau kamu sudah ingin sekali menikah, persiapkan diri ya untuk menghadapi momen-momen ini. Semoga kehidupan cintamu menyenangkan!