Ada yang bilang nikah itu soal kesiapan. Ada juga yang bilang nikah jangan sampai ditunda-tunda. Bahkan ada yang bilang, kalau nikah jalan menuju bahagia sebab melengkapi ibadah. Membicarakan soal ‘nikah’ memang tak ada habisnya. Karena memang tujuan hampir setiap orang yang sudah merasa dewasa ya menikah. Dan semua orang seperti punya kewajiban untuk mengurus persoalan nikah orang lain. Dari sekadar bertanya, ”kapan nikah?”, memberi wejangan, sampai kadang memojokkan kalau kamu cewek dan belum menikah di usia 30-an.
Usia masih akan selalu jadi patokan saat membicarakan persoalan nikah. Usia 25 digadang-gadang sebagai waktu yang pas untuk seorang cewek menikah. Lewat dari usia itu harus siap siaga dengan segala risikonya, salah satunya omongan orang. Seolah persoalan kapan menikahnya kamu urusan mereka juga. Padahal tahu apa mereka tentang hidup dan pilihanmu.
Sementara cobaan lain yang kamu harus hadapi, ya pertanyaan dari orang-orang di sekitarmu yang datang silih berganti. Pertanyaan yang kadang kamu sendiri kadang bingung dengan jawabannya, kadang juga malas atau kesal menanggapinya. Pertanyaan yang kira-kira beberapa diantaranya diuraikan di artikel kali ini.
ADVERTISEMENTS
1. Kerja udah, umur juga cukup. Nunggu apa lagi sih?
Ada kalanya pengan kamu jawab dengan, “ya nunggu dilamar?” Tapi ada kalanya kamu malas menyahut dan hanya berusaha senyum manis, meski hati rasanya kecut.
ADVERTISEMENTS
2. Emangnya belum ada yang cocok ya?
Bolehkan kalau dijawab, “yang cocok sih banyak, tapi yang mau sama aku itu, nggak tahu ada atau nggak?!”
ADVERTISEMENTS
3. Mau dijodohin nggak? Siapa tahu cocok
Kira-kira seperti itu lah ekspresi kamu ketika orang sudah terlalu sering bertanya, “mau dijodohin nggak?” Mau bilang mau, tapi ya malu dan gengsi. Mau bilang nggak tapi ya sayang juga kalau kesempatan dilewatkan. Sampai kadang kamu malah jadi malas sendiri.
ADVERTISEMENTS
4. Temen-teman kamu udah pada punya momongan, kamu kapan nikahnya?
Pertanyaan yang kadang terasa seperti membanding-bandingkan, meski mungkin ada tujuan baiknya supaya kamu selalu semangat untuk punya keluarga kecil sendiri.
ADVERTISEMENTS
5. Emang nggak bosan sendirian terus?
Padahal di sekeliling kamu ada keluarga dan teman yang selalu setia menemanimu. Jadi menikah itu bukan soal bosan sendiri juga. Toh sendiri pun bisa jadi sebuah pilihan kamu sekarang, orang-orang saja kadang tak tahu tapi mencoba sok tahu.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu nggak takut ketuaan, kalau nikahnya nanti-nanti?
Lagi dan lagi, usia menjadi patokan kapan kamu harusnya menikah. Dan saat usiamu sudah lewat dari masanya, orang sibuk berkomentar.
7. Sibuk ngurus apa sih, sampai belum nikah-nikah juga?
Kesibukan pun dibawa-bawa, seolah itu jadi kesalahan yang membuatmu belum juga menikah. Padahalkan menikah itu pasti ada waktunya, dan setiap orang berbeda.
8. Kamu nyari calon suami yang kayak gimana sih?
Sebenarnya, kamu pun tak terlalu memikirkan kriteria. Tapi kamu jelas mencari seseorang yang bisa membuat dirimu nyaman, dan bisa diajak belajar mengarungi kehidupan berdua.
9. Kamunya pemilih kali, atau banyak maunya?!
Kamu diaggap pemilih, bahkan banyak maunya. Padahal jodoh itu memang harus sesuai kata hati. Kalau memang tak nyaman masa iya dipaksakan. Kecuali kalau seiring berjalannya waktu perasaanmu berubah, kan tak ada yang tau. Toh jodoh pun misteri ilahi. Jadi memang sudah seharusnya orang tak perlu repot bertanya ini dan itu. Cukup doakan saja, kamu dan siapapun di luar sana segera menemukan jodohnya. Karena pertanyaan yang mereka lontarkan pun tak akan membantu keadaan.