Awal pacaran, kalian rasanya memang ingin sering bersama, komunikasi pun rutin setiap hari dan berkali-kali. Orang bilang sih itu fase keromantisan atau yang masih hangat-hangatnya. Tapi namanya juga hubungan, seiring berjalannya waktu fase itu pun berubah-ubah. Bisa jadi mindset yang dulunya pacaran itu harus saling perhatian. Sekarang menurut kamu dan dia saling cuek itu bukan lagi musuh utama. Justru kecuekan yang kalian rasakan ini pertanda semakin matangnya hubungan.
Meski menurut orang, buat apa pacaran kalau cuek-cuekan?! Kalau begitu ceritanya, sama aja dong seperti orang yang nggak punya pacar. Masa bodo dengan omongan orang, selama kamu atau dia selalu nyaman dengan kecuekan ini kenapa harus mengikuti standar kata orang. Toh sebenarnya kecuekan ini persis seperti firasat kalian, bahwa hubungan yang sekarang sedang menunggu hari yang tepat saja untuk membawa kamu dan dia ke pelaminan. Kecuekan kalian sendiri seperti apa sih sebenarnya? Yuk simak, santai aja ya bacanya!
ADVERTISEMENTS
1. Kasih kabar nggak perlu setiap jam dan kadang seenaknya, sebab kamu dan dia paham dengan kesibukan yang kalian punya
Satu sampai tiga bulan pertama, kabar itu seperti makanan kebutuhan yang tak bisa hanya sekali atau dua kali. Kamu atau dia mengharuskan diri sendiri juga pasangan untuk selalu memberi kabar bahkan bisa tiap jamnya. Tapi, ternyata itu tak berlaku lagi ketika kalian sudah menjalin hubungan kurang lebih dua tahun. Kabar bukan lagi kebutuhan yang harus dipenuhi setiap saat.
Sekarang ini kabar buat kalian pelengkap yang tak perlu datang terus-terusan, malahan mengabari pun seenaknya. Paling bertanya kabar kalau nggak di pagi hari ya di sorenya saja. Memberi kabar seperlunya juga bukan karena malas, tapi karena kamu dan dia sama-sama sibuk. Bagusnya lagi, kalian sudah paham dengan kondisi sibuk yang dipunya masing-masing.
Tak apa-apa cuek-cuekan sekarang, tapi nanti ketika sudah di pelaminan pastinya akan kembali saling perhatian.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu atau dia ingin hangout bareng teman-teman saja, ya silakan..
Dia tetap akan bilang ke kamu saat teman-temannya mengajak berkumpul di akhir pekan. Begitu juga dengan kamu yang memberi tahu kegiatan bersama teman-temanmu. Buat kalian sama-sama tahu kegiatan pasangan saja sudah cukup. Tak perlu melarang-larang, atau sampai bersikap manja yang maunya mengekor saja di belakang pacar. Kamu dan dia hangout masing-masing sama teman atau keluarga, ya silakan.
Masih banyak waktu juga di depan sana untuk menghabiskan waktu berdua. Apalagi jika kamu dan dia sudah menikah, Uuuuuu…. bisa tiap hari bertemu deh!
ADVERTISEMENTS
3. Mau menguap, buang gas, bahkan sampai ngupil buat kalian bukan lagi hal memalukan yang harus ditutup-tutupi
Bau apa nih? Kamu kentut ya Yang?
Hehehe, iya dikit aja kok Yang….
Biar sedikit, tapi tetap aja bau
Udah bukan masanya lagi jaga-jaga image, yang kalau ketemu aja duduk harus sebisa mungkin kelihatan tegak. Kalian udah nggak peduli mau nguap, mau bersin, mau buang gas, mau pas makan ada ssambal nyelip di gigi, atau mungkin ngupil di depan pasangan. Duh, itukan manusiawi sekali. Mau cowok atau cewek secantik apapun, pasti lah nggak bisa luput dari hal-hal di atas.
ADVERTISEMENTS
4. Foto profil di chat room atau media sosial nggak berdua juga nggak masalah
Mungkin di awal pacaran umbar kemesraan di media sosial pernah kalian lakukan. Tapi setelah beberapa tahun terlewatkan, foto profil di semua akun media sosial atau chat room kalain nggak harus selalu berduan. Kembali seperti awal belum pacaran, semuanya foto diri sendiri. Kalaupun ingin posting foto berdua, ya posting saja, tapi tak dijadikan foto profil. Lagipula orang juga sudah banyak yang tahu dengan hubungan kalian ini.
ADVERTISEMENTS
5. Saat salah satu ada yang ingin pergi, tapi yang satunya sedang sibuk, rencana pun tetap tak berubah
Yang, aku pengen pergi ke Post Santa nih, beli buku. Mau ikut nggak?
Yah, kerjaan aku belum selesai. Kamu jalan ke sana sendiri aja, bagaimana?
Hmmm, oke. Kamu mau nitip sesuatu?
Nggak dulu deh Yang. Oh iya, aku usahakan kerjaanku cepat selesai ya, biar bisa jemput kamu.
Pergi bersama ataupun tanpa pasangan buat kalian oke-oke aja. Nggak terlintas juga rasa kecewa, sedih bahkan kesal hanya karena tak bisa pergi barengan. Kamu dan dia di fase ini memang jadi lebih santai. Tak ada yang saling memaksakan keinginan masing-masing. Kalau memang dia sibuk, masa iya kamu tak memberikan pengertian dengan merengek minta diantar.
Hubungan kalian juga bukan cuma persoalan diantar-mengantar agar tetap terlihat bersama. Hubungan kalian ini justru tentang pengertian, agar kalian benar-benar bisa terus bersama.
ADVERTISEMENTS
6. Isi ponselnya kalian itu sepenuhnya milik pribadi, paling kamu dan dia saling memberi tahu isinya sesekali
Di kamus kalian, nggak ada yang namanya mengintip ponsel pribadi pasangan. Kamu dan dia paham betul itu salah satu barang pribadi tepatnya segala privasi. Sekalipun kamu pacarnya, tetap saja tak ada hak untuk mengulik-ulik isinya. Toh pada akhirnya kecuekan kalian justru berbuah keterbukaan. Sesekali kamu dan dia saling memberi tahu hal-hal apa aja yang ada di ponsel atau gawai pribadi kalian. Bagaimana, jadi tetap dan makin percaya kan sama pasangan?
7. Nggak perlu dengerin omongan orang, kamu dan dia selalu yakin hubungan ini jauh lebih baik kalau kalian fokus
Orang mau ngomong kalian ini pacaran tapi kayak nggak orang pacaran, terserah mereka. Hubungan ini kan sepenuhnya dijalani oleh kamu dan dia saja. Mending  masa bodoh saja dengan suara-suara sumbang di luar sana.
Omongan orang itu seperti angin yang lewat begitu saja, jika kalian tak menghirupnya. Mereka berlalu dan terganti dengan suara-suara baru yang mungkin tak jauh berbeda atau bisa jadi justru yang berpihak kepada kalian.
8. Kecuekan di antara kalian bukan karena tak lagi saling peduli. Hanya saja level kepercayaan sudah ada di titik paling tinggi
Kamu tetap memikirkan apapun yang ada di diri pasanganmu, mulai dari kesehatannya, karirnya, perasaannya, hingga mimpi-mimpinya. Begitu juga dia yang meski saling cuek dalam beberapa hal, tetap saja bisa khawatir seketika saat kamu mendadak sakit meski cuma maag saja yang kambuh. Di fase sekarang ini, kecuekan kalian tak ada sangkut pautnya dengan ketidakpedulian, dan justru memperlihatkan adanya kepercayaan yang tingkatnya sudah tinggi.
Cueknya kalian ini tak lain juga tanda kenyamanan serta kedekatan yang jauh lebih dalam. Kalau santai aja bisa membahagiakan, kenapa harus yang menggebu-gebu jika ujung-ujungnya banyak ragu.