Hidup merupakan sebuah perjalanan, begitu pula dengan pernikahan. Dalam pernikahan kamu dan pasangan juga akan menemukan jalanan yang mulus, terjal, hingga kadang berliku tajam. Kini sebelum janji suci terucap, tak ada salahnya kamu menghabiskan waktu bersama dengan pasangan untuk travelling berdua. Hitung-hitung sebagai gladi resik sebelum kalian menikmati perjalanan yang disuguhkan oleh gerbang pernikahan.
Menjalani hari-hari bersama dan keluar dari zona nyaman saat travelling bersama akan membuka mata. Ya, tanpa kemewahan dan hidup seadanya untuk beberapa malam akan menunjukkanmu seperti apa kepribadian sebenar-benarnya dari dia yang saat ini sedang mendampingi.
Pastikan hal-hal inilah yang akan kamu dapatkan ketika menghabiskan waktu untuk travelling dengan priamu sebelum kamu mantap menobatkan dia sebagai sosok pendamping hidup hingga hari tua.
ADVERTISEMENTS
Tanpa diminta dia menabung demi liburan. Setelah menikah nanti dia akan sekuat tenaga memenuhi segala kebutuhan
Kamu bisa melihat bagaimana selama ini priamu mencoba mewujudkan keinginan kalian untuk menghabiskan waktu liburan berdua. Apakah dia tergolong orang yang disiplin dalam mengumpulkan uang demi terpenuhinya dana jalan-jalan bersama? Jika iya, bisa dikatakan bahwa dia memang pribadi yang pekerja keras. Dia rela bekerja lebih giat dari biasanya demi mengumpulkan pundi rupiah untuk modal selama travelling. Pun uang yang disisihkannya benar-benar dijaga agar tidak terusik oleh kebutuhan lainnya.
Jika hal sesepele menabung bersama demi jalan-jalan saja dapat dilakoni, bukan tidak mungkin dia juga akan berusaha sekuat daya untuk memenuhi kebutuhan ketika kalian sudah menapaki jenjang yang lebih serius di dalam hubungan.
ADVERTISEMENTS
Siap bertualang bersama dan keluar dari zona nyaman merupakan cerminan bahwa dia juga sudah sedia bertemu dengan ketidaknyamanan dalam hubungan pernikahan
Bisa dikatakan masa pacaran merupakan zona nyaman dari berdua. Kegiatan yang kalian lakoni hanya demi bersenang-senang, makan bersama, nonton, hingga jalan-jalan. Namun, saat kalian menikah nanti, semuanya tak melulu manis seperti ketika masih menyandang status kekasih. Dalam pernikahan, pasak tanggung jawab akan tertanam di bahu pun kalian akan disodori kenyataan hidup yang kadang jauh dari kenyamanan.
Travelling berdua, meninggalkan rumah dengan segala kenyamanannya merupakan sebenar-benarnya cara untuk mengetahui apakah kamu dan pasanganmu siap dan bisa menghadapi ketidaknyamanan yang akan kalian temukan saat menikah nanti. Travelling membawamu menjelajah tempat anyar, bertemu dengan ragam makanan dari daerah setempat yang tentunya terasa asing di lidah, membuatmu bertemu dengan orang baru yang harus membuatmu harus lihai membawa diri. Bentuk ketidaknyamanan yang sama yang bisa kamu temui ketika sudah memasuki gerbang pernikahan.
Jika ketidaknyamanan saat travelling bisa terlewati dengan baik dengan pasangan, bukan tidak mungkin kalian siap menjalani ketidaknyamanan yang akan ditawarkan oleh dunia.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Bisa diajak bertukar pikiran dan sanggup menyelesaikan masalah di saat sedang terdesak merupakan sikap dari calon kepala keluarga yang didamba
Tak hanya caranya berkomunikasi yang bisa kamu cermati, kamu juga bisa melihat bagaimana caranya menyelesaikan masalah di saat yang terdesak. Saat kalian memutuskan untuk melakukan travelling bersama, akan banyak kejutan yang akan kalian temui di tiap perhentian. Ya, di perjalanan ini tak hanya cerita manis dan gembira saja yang akan kalian dapatkan, namun terkadang masalah pelik yang juga hadir di sela-selanya.
Dari sini kamu bisa menilai bagaimana cara priamu menyelesaikan masalah yang membelit ketika kalian sedang bepergian bersama. Apakah dia akan mudah naik pitam dan mengumpat ketika kalian tertinggal kereta? Atau apakah dia akan mudah merapal keluhan ketika kalian tersesat dan hari sudah mulai petang? Dan apakah dia mau diajak bertukar pikiran ketika kalian menemui perbedaan keinginan di tengah perjalanan?
Jika dia merupakan pribadi yang tetap bisa membuat keputusan secara matang tanpa menggunakan emosi, ini bisa menjadi tanda bahwa dia merupakan orang yang tepat untuk menghabiskan perjalanan di sisa hari.
ADVERTISEMENTS
Travelling bersamanya membuat kalian bertemu dengan orang-orang baru yang jadi miniatur kehidupan kalian nanti di masyarakat
Melalui perjalanan ini sebenarnya kamu dan pasangan juga berlatih bagaimana menjadi sepasang manusia dewasa. Kalian akan bertemu ragam manusia lainnya dengan perpaduan watak serta latarbelakang budaya yang berbeda. Hal ini bisa diibaratkan sebagai keluarga jauh, teman kantor dari pasangan maupun tetangga dekat rumah yang pasti akan kalian temui ketika sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
Travelling merupakan wadah yang tepat untuk saling belajar berinteraksi dengan orang-orang baru sebagai sosok pasangan. Kamu bisa menilai bagaimana priamu berkomunikasi dengan penduduk lokal maupun bagaimana caranya membawa diri ketika menanyakan alamat dengan orang asing. Dari sini kamu bisa memahami, sudahkah dia memenuhi kriteria sebagai seorang kepala keluarga yang cakap?
ADVERTISEMENTS
Melalui perjalanan ini kalian bisa saling menyelami antar pribadi. Membuatmu dan dia lebih mantap untuk saling menitipkan hati.
Lewat perjalanan yang kalian lalui berdua ini, sebenarnya kamu dan dia jadi banyak belajar. Kamu jadi paham benar kebiasaan baik serta tabiat buruknya. Kamu jadi tahu bagaimana caranya menyelesaikan masalah ketika diburu waktu, atau bagaimana dia memperlakukanmu ketika kalian sedang sama-sama tak enak hati saat sedang bersama.
Kamu dan dia saling menyelami watak diri lebih dalam. Ke depannya kamu lebih paham bagaimana masa depan berdua akan terpeta. Bagaimana sosoknya ketika sudah menjadi kepala keluarga pun ayah dari buah hatimu. Lewat perjalanan ini, kamu dan dia saling mantap untuk menitipkan hati.
Jika dia merupakan sosok yang bisa diajak menghabiskan waktu tanpa kebosanan yang melanda, kalian pun dapat menghabiskan waktu tanpa kejengahan hingga hari tuaÂ
Tak hanya menguji kemantapan hati, melalui perjalanan panjang ini kamu dan dia juga bisa melihat bagaimana kalian saling menuntaskan hari. Berjalan beriringan hanya berdua saja tentu akan menimbulkan kebosanan. Jika kamu mampu mengolah rasa bosan yang melanda saat bersamanya, bisa dipastikan kamu juga bisa menanggulangi rasa jengah yang mungkin singgah saat kalian sudah menikah.
Sudahkah kamu menemukan nilai-nilai di atas saat kalian menjalani liburan bersama? Jika iya, maka tak perlu lagi meragu. Dia merupakan sosok yang menggenapkan dan layak menjadi teman perjalanan hingga hari tua.