Tanggal 22 November 2017 bisa jadi akan selalu diingat, setidaknya oleh sebagian besar kawula muda warganet. Di tanggal keramat yang ditaksir masuk rangkuman ajang kaleidoskop 2017 itu peristiwa besar terjadi, seorang penulis best-seller menghujani linimasa dengan kalimat gusar perihal penggunaan quotes dari buku-bukunya di foto-foto selfie penggemarnya. Penulis ternama itu adalah Tere Liye. Lewat akun Facebooknya, dia mengeluarkan unek-unek itu. Alih-alih curhat di Rumah Uya, beliau malah melempar kegusaran di lini masa yang bikin geger, seketika garis waktu media sosial penuh dengan pro dan kontra.
Mungkin, maksud Tere Liye sederhana; baca dulu bukunya baru cermati kalimatnya dan lebih lagi para pembaca baru bisa menjadikan secuil kalimat tersebut sebagai caption di unggahan foto mereka. Tapi bukannya memberikan teguran dengan hangat dan bijak, justru Tere Liye menyapa ‘pelaku’ dengan kalimat gusar sepertiga marah. Tak cuma warganet yang kaget, WC duduk memutuskan untuk berdiri setelah membaca kalimat kemarahan beliau. Lalat pun dilalerin, sebagian ‘pelaku’ pun ikutan gusar, sebagian membela, tak sedikit yang membelot.
Bukan tanpa kebenaran, penulis Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin ini ada baiknya ditelusuri niatan apiknya. Ya, memang sering kali warganet yang berbudi lepas kendali. Tanpa babibu, siapkan foto selfie, browsing kutipan, copy-paste di kolom caption, dan unggah! Pertanyaannya, sejauh mana warganet mengenal kutipan itu ketimbang buku yang dipakai sumber? Jangan-jangan … ? Lupakan, selain Tere Liye ada banyak penulis yang tentunya tak masalah jika kalian berniat menjadikan sepenggal karya tulisnya menjadi caption unggahanmu. Daripada kalian takut kena marah, sederet penulis di bawah ini tak menyimpan keresahan jika karyanya dijadikan kutipan. Jelas, jangan lupa cantumkan sumber dan yang utama kalau punya waktu lebih, baca dulu sumber seutuhnya, baru deh dinukil ‘kalimat indahnya’.
ADVERTISEMENTS
1. Kutipan realistis soal hubungan ala Dilan. Yuk, kenalan sama karya-karya Pidi Baiq, dia baru dapat IKAPI award tahun ini lho
ADVERTISEMENTS
2. Karya-karya Fiersa Besari juga oke nih, penulis yang suka tualang ini tak kehabisan rangkaian kata-kata bijaknya. Jelas bikin harimu optimis!
ADVERTISEMENTS
3. Tak cuma kover bukunya yang keren, Boy Chandra punya deretan kisah menarik yang bisa kamu kulik buat dijadikan caption!
ADVERTISEMENTS
4. W.S. Rendra, penyair ini punya segudang diksi menarik. Tak perlu mendayu-dayu kalau mau romantis!
ADVERTISEMENTS
5. W.S. Rendra juga sarat akan kritik dalam puisinya, cakep buat kamu yang suka nyatakan sikap lewat caption!
ADVERTISEMENTS
6. Penulis Dewi ‘Dee’ Lestari yang terkenal dengan Supernova-nya jelas wajib kamu baca karyanya. Siapa tahu kamu tertarik jadikan sepatah kalimat buat caption!
7. Soal perjuangan dan kemanusiaan, yuk mulai baca karya-karya mendunia dari Pramoedya Ananta Toer!
8. Gus Dur, selain bijak kata-kata yang keluar dari beliau bisa jadi sahabat baik buat kamu
9. Seno Gumira Ajidarma, simak cerita pendek karya beliau. Sudah pasti kamu terbawa kisah yang luar biasa
10. Pas banget! Kalian pecinta hujan wajib baca karya-karya Sapardi Djoko Damono!
11. Bondan Prakoso juga punya sederet lagu yang puitis liriknya. Keren kok!
Tere Liye boleh gusar dan tak ada salahnya berlaku demikian. Toh katanya penulis yang bijak pernah berkata bahwa karya adalah anak-anak yang terlahir dan berhak menentukan hidupnya sendiri, mungkin karena rasa kasih dan sayang boleh jadi Tere Liye enggan melepas anaknya begitu saja. Dia tak mau anaknya kesasar, diculik pribadi-pribadi yang tak pernah sekalipun berambisi mengenali lebih dalam tentang anak-anaknya itu. Pembaca bukanlah peng-caption sahaja, tapi menjadi sebatas seorang peng-caption juga sepenuhnya bukan kesalahan. Harus gimana dong!?