Meski masih dianggap tabu, namun percakapan tentang seks sudah bukan topik asing yang sering diperbincangkan. Namun membicarakan seks sebagai pengetahuan dengan seks sebagai fantasi tentunya berbeda jauh. Perbincangan seks sebagai fantasi memang yang harus paling diwaspadai, sebab dapat menjurus ke pelecehan seksual.
Saat membicarakan seksualitas, setiap orang pasti memiliki tanggapan yang berbeda. Termasuk tanggapan cowok dan cewek. Dalam membicarakan seksualitas, cewek biasanya cenderung lebih tertutup sedangkan cowok kebanyakan lebih terbuka. Walaupun memang tak semua pribadi melakukan hal yang sama.
Tapi sayangnya, korban pelecehan seksual justru kebanyakan dialami cewek. Oleh karena itu, sebagai cewek tak seharusnya selalu meminta perlindungan pada orang lain seperti pada cowok, namun juga harus mampu menjaga diri sendiri. Salah satunya dengan mengantisipasi beberapa hal yang mulai menjurus. Jika cowok yang bersamamu saat ini sudah sering melakukan hal ini, maka berada di sampingnya perlu kamu pertimbangkan lagi.
ADVERTISEMENTS
1. Kalau cowokmu masih menggunakan anggota tubuh sebagai bahan guyonan dengan teman-temannya, dia bisa saja juga tak pernah menghargai keberadaanmu!
“Gila, gede banget punya dia,”
“Masih gedean punya cewek gue!”
Cara dia membicarakan bagian-bagian tubuh perempuan ataupun tubuh mereka sendiri menunjukan sejauh mana mereka menghargainya secara moral. Kalau mereka masih menyebutnya dengan nada guyonan, jangan berharap dia tidak akan melakukan hal yang sama terhadap tubuhmu sebagai kekasihnya. Kamu punya hak penuh atas tubuhmu sendiri, jika ada orang lain yang melecehkannya maka kamu berhak marah dan menegurnya. Maka jangan biarkan orang lain membuat lelucon atas itu.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Apa yang kalian lakukan saat berdua seharusnya mutlak menjadi rahasia kalian berdua. Namun jika dia nyatanya membongkar juga di depan teman-temannya bahkan sambil tertawa, kamu patut waspada!
“Eh cewek lo udah lo apain aja?”
“Biasa lah, baru yang atas aja,”
Pembicaraan semacam ini sudah sangat biasa di kalangan lelaki. Jadi kalau cowokmu minta “jatah” dan mengatakan kalau itu cuma jadi konsumsi kalian berdua jangan langsung percaya! Tak jarang mereka membahasnya secara detail pada teman-temannya sambil tertawa bangga. Kamu masih mau? Jadi jangan pernah serahkan hal paling prinsipil jika kalian belum mengikatkan janji suci dalam pernikahan!
ADVERTISEMENTS
3. Ketika dia memaksamu untuk berhubungan badan sebagai bukti kamu mencintainya, maka percayalah dia tak pernah benar-benar mencintai dirimu seutuhnya.
“Kamarku lagi kosong nih Sayang. Lagi pengin khilaf nggak?”
“Nggak!”
Pernah dapat tawaran kayak gini? Sebaiknya kamu berpikir seribu kali. Terlepas dari larangan agama dan budaya, kamu harus berpikir juga tentang harga diri yang akan kamu pertaruhkan hanya demi laki-laki yang entah akan menjadi jodohmu atau tidak.
ADVERTISEMENTS
4. Tatapan matanya yang menggoda tak selalu bermakna cinta, lelaki selalu punya godaan besar pada tubuh yang terbuka.
“Sayang…”
“Ya, kenapa?”
“Kamu cantik deh!”(Matanya udah menjurus ke bagian tubuh sensitif)
“Apanya?!!!”
Setiap ada kasus pelecehan seksual, perempuan selalu disalahkan karena pakaiannya yang dianggap menggoda. Tapi kelalaian laki-laki untuk menjaga nafsunya tak pernah dipersoalkan. Sebenarnya, apapun cara yang seseorang pilih untuk berpakaian, tidak berarti orang lain boleh “menelanjanginya”. Beberapa orang memang sudah tercipta untuk terlihat seksi dan sensual kok.
ADVERTISEMENTS
5. Jika di mata lelakimu keperawanan perempuan selalu dipertanyakan dan ketidakperjakaan mereka perlu dibanggakan, sudah seharusnya kamu tak merasa aman.
“Kunci yang bisa membuka banyak gembok itu hebat, gembok yang bisa dibuka banyak kunci itu bejat,” (gembok itu perempuan dan kuncinya adalah laki-laki)
Kelihatannya sederhana, tapi makna analogi ini sangat dalam dan menyudutkan perempuan. Walaupun melakukan dosa yang sama, jenis kelamin yang berbeda harus menanggung resiko yang berbeda pula. Jika kasus yang terjadi adalah pelecehan seksual dan perempuan korbannya, pandangan ini membuat mereka malu dan enggan untuk melapor.
6. Girls, saat kamu mulai tak nyaman dengan perlakuannya, please jangan menurut dan diam saja! Kamu berhak pergi menjauh darinya.
Fenomena kekerasan terhadap perempuan dalam hubungan pacaran sangat sering terjadi namun tak banyak kasus yang dilaporkan. Beberapa kasus kematian akibat kekerasan dalam pacaran yang terjadi awal tahun ini hanyalah puncak dari gunung es saja. Untuk merubahnya harus dimulai dari dirimu sendiri dulu, jika kamu tak nyaman dengan sentuhan, perkataan, atau kelakuan pacarmu please jangan menurut dan diam saja!
Jika dia memang benar mencintaimu dengan tulus, justru dia yang paling mati-matian menjagamu sepenuh hati. Bukan malah membuatmu kehilangan harga diri.