Sebenarnya, sejak kapankah cowok yang jarang memberi hadiah pada pacarnya dilekati citra pelit, cuek, dan tak bermodal? Sungguh, ini adalah ketidakadilan yang harus segera diluruskan. Apa boleh buat, dunia harus tahu bahwa di balik sikap cowok yang jarang memberi hadiah, ternyata ada hal-hal yang harus disyukuri sebagai anugerah.
Kali ini, kami akan membantu cowok – yang – jarang- memberi – hadiah untuk memancarkan sinarnya agar citra pelit memudar perlahan. Agar dunia tahu bahwa pacaran tak sekadar hadiah, dan perhatian tak hanya dapat diwujudkan lewat bungkusan kado. Dan agar cewek mengerti, bahwa jarang memberi hadiah adalah wujud kasih yang paling sublim. Tak percaya? Ini buktinya..
ADVERTISEMENTS
1. Dia bukanlah cowok pelit, melainkan pria hemat ketat. Percayalah, dia adalah partner masa depan yang paling tepat.
Jangan salah. Pelit dan Hemat itu ada bedanya. Kalau cowok pelit cenderung benar-benar tak mau mengeluarkan biaya sepeserpun. Nah, kalau cowok hemat lebih mengedepankan prioritas. Bukankah ini karakter yang berkualitas? Masa depan membutuhkan orang-orang yang strategis; bukan yang asal pelit. Tentu saja, orang pelit tak punya teman. Namun, orang strategis memiliki cara untuk tetap dapat berteman dan mencicipi dunia tanpa mengeluarkan terlalu banyak biaya.
Begitu pula soal hadiah. Dia memiliki prioritas lain dalam perjalanan kalian berdua. Untuk cowok sekelas ini, tak pantaslah kiranya dilekati cowok pelit yang tak tahu diri. Sebaliknya, dia adalah anak zaman yang telah siap menyambut cerahnya masa depan.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
2. Kau tahu, pria hemat lebih dekat dengan kesederhanaan. Bersamanya, hidupmu tidak akan dipenuhi dengan kerumitan.
Pria hemat biasanya tak aneh-aneh dan memiliki kesadaran atas apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan. Tentu saja, pria macam ini akan lebih toleran untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan. Sikap inilah yang membentuk pribadinya sedemikian rupa menjadi manusia yang sungguh sederhana. Untuk itulah, bersama dirinya kamu tidak akan dipenuhi kerumitan. Prinsipnya mudah dipahami dan perangainya tak cukup impulsif, dengan kata lain pantas dicintai.
Nah, jika sudah demikian, masihkah kau meragukan kemampuannya untuk mengelola rumah tangga? Hidupnya sederhana; sikapnya tak boros; prinsipnya gampang; dan tentu saja tak aneh-aneh. Bukankah pria demikian adalah idaman kaum hawa?
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
3. Hadiah, menurutnya adalah sesuatu yang spesial. Terlalu sering memberikannya hanya akan mengurangi kadar keistimewaan.
Selain strategis dan taat pada daftar prioritas, cowok macam ini justru memiliki sisi romantis yang aduhai. Dalam benaknya, hadiah adalah sesuatu yang spesial dan tak pantas dijadikan rutinitas. Sebabnya, segala yang rutin akan berjalan tanpa sadar. Nantinya, hubungan hanya akan seperti mesin dan nyawa di dalamnya hanyalah baut penyambung galangan besi. Jadi, hadiah memang sebaiknya disikapi sebagai sesuatu yang begitu spesial. Lagipula, jika menjadi rutin, apakah masih pantas dianggap hadiah?
Pikirkan baik-baik. Ada motif emas di balik tujuan cowok jarang memberi hadiah pada pacarnya. Tak melulu soal dompet, namun isi kepala yang mengharapkan keistimewaan muncul sebagai sesuatu yang spesial, bukan hal-hal biasa.
ADVERTISEMENTS
4. Bukannya cuek. Sebaliknya, cowok macam ini justru mengamatimu sekian lama dengan teliti untuk menentukan kado apa yang paling mengena di hati.
Sedih sekali bagi siapapun yang menghina cowok-jarang-memberi-hadiah dengan kata cuek. Sebenarnya, dia tak cuek sama sekali. Sebaliknya, hari-harimu sungguh diperhatikan tanpa luput sejengkal langkah. Ini dilakukannya agar dapat menyimpulkan hadiah apa yang paling pas dan cocok buat kekasihnya tercinta.
Biasanya, dia akan jatuh pada hal-hal klise yang tak pernah diperhatikan sungguh-sungguh. Atau pada ceracau serius yang tak dianggap serius. Nah, karena cara macam ini membutuhkan waktu yang lama, maka terkesanlah cowok macam ini tak bermodal dan kurang ajar tak pernah memberi hadiah lalu dianggap manusia tak wajar. Padahal, ada romantisme yang tak klise di dalamnya. Dia berusaha memahami partnernya secara utuh, tidak asal-asalan.
5. Untuk itu, sekalinya memberi hadiah, maka itu pastilah sesuatu yang mewah. Maaf, cowok macam ini lebih mengejar kualitas bukan sekadar kuantitas.
Mewah tidak selalu perkara mahal harga atau tinggi gengsi. Mewah adalah soal kesan dan impresi yang muncul dan tersebar melalui hadiah yang diberikan. Kesan itu sulit didapatkan, jika ia tak benar-benar mengasihi pasangannya dalam jangka waktu yang lama. Bahkan, hadiah yang diberikannya selalu memiliki makna yang dalam. Misalnya saja, dia membelikanmu boneka panda yang besar. Boneka itu tak semata-mata lucu atau menggemaskan.
Namun termuat makna, bahwa kamu memang akan berkuliah di cina, tahun depan, misalnya. Atau karena dia memberimu julukan kesayangan panda. Ini hanya satu contoh klise. Dan kami tahu, cowok macam ini dapat berbuat lebih dari itu. Untuk itu, jangan remehkan keberadaannya.
6. Sesungguhnya, cowok jenis ini sedang mencintaimu seutuhnya, bukan hanya karena hadiah saja. Dan dia ingin, kamupun melakukan hal yang sama : tulus mencintai bukan karena hadiah semata.
Ini pola pikir yang paling penting. Hadiah yang kebanyakan akan membuat cinta termediasi terlalu tebal. Seperti contohnya, air selalu menempel pada area yang dilewatinya hingga di tujuan, air telah berkurang. Begitulah cinta, jika terlalu banyak perantara, maka kadarnya berkurang.
Cowok macam ini memilih untuk tidak menggunakan jembatan terlalu sering. Sebab, ada keyakinan menggebu dalam dirinya bahwa tanpa bunga sekalipun, dirinya mampu memberikan yang terbaik bagi kekasihnya. Untuk itu, dia juga ingin dirimu berbuat hal serupa. Memang, dia jarang berkata soal ini, tapi bukankah cinta yang sesungguhnya akan lebih elegan jika ditunjukkan dengan tindakan?
7. Dan sadarkah dirimu? Bahwa hadiah yang sebenarnya dalam hidup ini adalah dia sendiri. Tak perlu dibungkus, cukup jaga baik-baik dalam hati.
Kepercayaan dirinya memang luar biasa tinggi. Dia yakin betul bahwa hadiah yang paling purna adalah kehadirannya. Untuk itu, dia akan berusaha bertindak sebaik dan seperhatian mungkin pada kekasihnya. Sebab, di beberapa kesempatan, hadiah-hadiah macam itu hanyalah simbol belaka; berwujud namun semu.
Sebaliknya, diri kita dilekati perasaan dan kemampuan untuk mencintai dengan tindakan dan sikap yang nyata. Kenapa kita tidak maksimalkan itu dengan tenaga yang seakan-akan tak pernah ada habisnya? Kenapa kita membutuhkan bantuan hadiah dan segala macamnya? Memaksimalkan kemampuan diri secara utuh adalah bentuk doa yang paling nyata demi keutuhan cinta.
Jadi gimana? Masih berpikir bahwa cowok-jarang-memberi-hadiah adalah cowok pelit tak tahu diuntung? Mari renungkan. Usaha untuk merawat hubungan tak selalu dapat dilakukan dengan perantara. Di beberapa kesempatan, justru kitalah yang harus bertindak nyata tanpa banyak bicara. 🙂
Kalau menurut Aiman Ricky gimana ya sebagai cowok?