Hubungan itu seperti air laut yang memiliki pasang dan surut. Di awal-awal semua memang berjalan tenang dan indah-indah saja. Tapi seiring berjalannya waktu, kamu dan dia mulai mengenal kesalahpahaman dalam hubungan. Acara ngambek-ngambekan, atau pertengakaran kecil mulai kalian rasakan. Ibarat ombak, semua hal-hal yang tak menyenangkan itu datang untuk menguji seberapa kuat hubungan kalian.
Toh surutnya hubungan kalian memperlihatkan lebih detail karakter diri kamu dan dia, yang tak bisa terlihat jelas ketika pasang tiba. Selain karakter diri, momen surut ini juga bisa menjadi tolak ukur seberapa layak hubungan kalian untuk dibawa ke masa depan. Ada beberapa hal yang jika sudah dilewati bersama bisa menjadi pegangan untuk ke depannya. Setidaknya 6 hal ini akan membuatmu tahu, apakah hubunganmu sekarang punya masa depan atau tidak.
ADVERTISEMENTS
1. Kamu dan dia sudah selesai dengan urusan diri sendiri, dan kini fokusmu sudah untuk perihal kehidupan bersama
Tak ada lagi pembicaraan tentang kesalahan diri yang dulu, atau pekerjaan apa lagi ya yang kira-kira pas. Sebab urusan masa lalu, karir, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pengalaman pribadimu atau dia sudah melewati masa-masa gentingnya. Di antara kamu dan dia sekarang ini hanya ada satu ruang yang berisi segala persoalan untuk kehidupan di masa depan. Kalian sudah saling berbagi pemikiran, dan membuat kesepakatan bersama.
Tak hanya dari segi pemikiran, perilaku kamu dan dia sendiri sudah menunjukkan kesiapan itu. Kamu mulai bisa mentolerir atau menerima sikpanya yang mungkin kurang pas denganmu. Kamu tak lagi memaksakan kehendak pribadi, tapi berusaha untuk mencari jalan tengah yang bisa membuat nyaman berdua, begitu juga dengan dia.
ADVERTISEMENTS
2. Hari-hari kejenuan yang membuat kalian sering salah paham, ternyata membuat kalian saling meyakinkan diri lagi
Momen paling rawan dalam sebuah hubungan itu sewaktu kebosanan muncul. Rasanya semua hal bisa menjadi salah, serta memicu selisih paham hingga pertengkaran-pertengkaran sepele. Nggak heran jika saat-saat seperti itu rasa lelah benar-benar mendera, dan pikiran-pikiran ingin mengakhiri hubungan jadi godaan terbesar.
Namun, berita baiknya momen kejenuhan seperti itu jika sudah berhasil kalian lalui, hubungan kalian bisa makin kuat lagi. Segala jatuh bangun di momen itu juga berhasil membuat kalian saling menyakini diri.
Apakah dia benar-benar baik untukmu?
Apakah kamu benar-benar menginginkan masa depan bersamanya?
Apakah kalian memang bisa menyatukan segala perbedaan pemikiran ini?
Semua pertanyaan yang hadir itu berhasil kalian jawab dengan dua pemikiran berbeda, tapi tetap berujung pada inti yang sama.
ADVERTISEMENTS
3. Kalian sudah saling paham perbedaan pendapat menjadi jalan untuk untuk mencapai kesepakatan. Perselisihan tak lagi dihadapi dengan otot leher yang menegang
Perbedaan itu harusnya tak jadi jurang pemisah. Dan bukankah kamu dan dia diciptakan untuk bisa saling melengkapi, tak hanya dari segi fisik, tapi juga batin, serta pemikiran. Mungkin awal-awal hubungan perbedaan pendapat masih bisa menjadi penyebab kalian bertengkar. Tapi sekarang saat kalian sudah sama-sama berproses, kamu ataupun dia saling paham jika perbedaan memberi banyak warna di hubungan kalian. Dari perbedaan kalian bisa juga bisa berlajar mencari jalan keluar demi sebuah kesepakatan bersama.
Segala perselisihan yang terjadi tak lagi membuat otot lehermu menegang dan volume suara yang meninggi. Kamu dan dia sudah bisa menghadapi dengan tenang.
ADVERTISEMENTS
4. Nggak ada lagi upaya untuk menjaga citra. Kekonyolan yang kalian tunjukkan justru menjadi nyawa bagi hubungan kalian
Ughh, bau apa nih? Kamu kentut ya?
Hehehe, iya barusan. kembung kayaknya, efek puasa.
Kamu, Yank…. cantik-cantik kentutnya bau. -_-
Atau
Sayang kita nggak usah makan di foodcourt ya, nyari mie ayam aja yuk. Akhir bulan nih, mepet uangnya!
Ya udah sih, pakai uang aku aja makannya. Tapi besok kalau gajian gantian ya traktir aku. Hehehe….
Udah bukan masa-masanya lagi kalian menjaga image di depan pasangan. Kamu atau dia tak ragu untuk melakukan hal konyol. Persoalan kekurangan uang juga bukan hal yang memalukan untuk dibahas, malahan kamu atau dia punya cara untuk menjadikannya hal ringan yang menghadirkan tawa. Pokoknya susah senang bersama sudah ada dalam kamus kalian. Justru hal-hal seperti ini yang menjadikan hubungan kalian tetap bernyawa. Setiap gelak tawa yang tercipta, menjadikan hubunganmu dan dia makin berwarna.
ADVERTISEMENTS
5. Bersusah payah bersama mengejar cita-cita juga karir, membuat kalian saling menghargai apa yang dipunya sekarang
Saat kamu masih mati-matian menyelesaikan kuliah, dia yang sudah lulus lebih awal tetap ada di sisimu. Memberi dukungan dan bantuan sebisanya. Saat kamu baru akan menapaki karir, dia pun masih tetap dengan sikap yang sama. Terlebih dia pasangan yang tak pernah meminta sesuatu di luar batas kemampuanmu.
Intinya, kalian memang sama-sama bersusah payah mengejar cita-cita dan kemapanan karir. Kamu tahu jatuh bangun yang dirasakannya. Kamu ingat kegigihannya mengejar semua itu. Begitu pula dia yang mengerti segala usahamu di waktu yang lalu. Wajar jika akhirnya sekarang kalian lebih menghargai apapun yang dipunya.
ADVERTISEMENTS
6. Momen perkenalan dengan keluarga masing-masing sudah berjalan dengan mulusnya, otomatis restu sudah ada di kantong kalian berdua
Keseriusan pasanganmu itu bisa terlihat dari upayanya untuk bisa masuk ke keluargamu. Dan kalian sudah sama-sama selesai dengan perkenalan ke keluarga masing-masing. Baik kamu dan dia sudah bisa membaur dengan orang tua serta saudara pasangan. Dengan kata lain, rertu dari kedua keluarga sudah pasti ada dikantong kalian.
Setidaknya kalau 6 fase ini sudah kamu dan dia lalui, kamu boleh yakin hubungan kalian bisa punya masa depan nantinya. Kalau sudah pacaran lama tapi hal-hal ini belum kamu rasakan juga, maka kamu layak berpikir ulang.